Tepung Protein TINJAUAN PUSTAKA

22 H DPPH + DPPH Fenol Radikal bebas Tertangkap Bentuk reduksi dari DPPH Gambar 6. Struktur resonasi radikal bebas fenol

K. Tepung

Tepung merupakan salah satu bentuk alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur dibuat komposit, diperkaya zat gizi difortifikasi, dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis Winarno, 2000. Pembuatan tepung dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tepung adalah bahan padatan yang diperoleh dari proses penggilingan suatu bahan dalam bentuk butiran- butiran halus yang mengandung kadar air 10-13 www.ajcn.org,2003. Penepungan miling adalah cara pengolahan biji-bijian atau daging buah kering yang dihaluskan sehingga menjadi tepung atau bubuk misalnya tepung beras, tepung tapioka, tepung terigu, dll. Sugito, 1995.Pembuatan tepung bubuk bertujuan untuk mencegah timbulnya kerusakan bahan yang bersifat fisik maupun kualitatif mutu. Berkurangnya kualitas adalah satu-satunya bentuk kerusakan yang harus dihindari namun, dalam kenyataan dua bentuk kerusakan ini saling berkait dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 sering mempengaruhi sehingga akan membentuk kerusakan tepung yang lebih serius seperti biji-bijian. Purwanto, 1995.

L. Protein

Protein merupakan senyawa-senyawa polimer yang dibangun dari sejumlah asam-asam amoni sebagai unit-unit monomernya. Protein pada umumnya mengandung 50-100 residu asam amino tipa rantai peptida. Protein dibentuk melalui kondensasi molekul-molekul protein yang besarnya 100-1000 kali dari sukrosa Lapedes, 1977. Walaupun telah diketahui ada lebih dari 150 macam asam amino, namun hanya 20 buah yang selalu ditemukan didalam protein. Tujuh diantaranya adalah asam amino esensial, artinya harus ada dalam bahan pangan, karena tidak dapat disintesa didalam tubuh sulaiman, 1996. Dalam tanaman, molekul protein sebagian besar disusun dari karbohidrat dan hanya kira-kira 15-17 dari beratnya merupakan nitrogen. Protein merupakan konsisten dari protoplasma dan sebagian dari padanya merupakan mekanan cadangan. Adanya yang dapat larut dan ada yang tidak larut. Protein dibentuk melalui kondensasi molekul-molekul protein yang besarnya 100-1000 kali dari sukrosa chandler,1958. Bila suatu protein dihidrolisis dengan asam, alkali aatau enzim akan dihasilkan campuran asam-asam amino. Sebuaah asam amino terdiri dari sebuah gugus amino, sebuah gugus karboksil, sebuah atom hidrogen, dan gugus R yang terikat pada sebuah atom C yang dikenal sebagai karbon α, serta R merupakan rantai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 cabang semua asam amino berkonfigurasi L, kecuali glisin yang tidak mempunyai asam aamino asemetris Winarno, 1997.

M. Kalsium

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116

Analisis α-Tokoferol (vitamin E) Pada Minyak Biji Kelor (Moringa oleifera Lam.) Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

3 15 84

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI DAUN KATUK DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN Aktivitas Antioksidan Teh Kombinasi Daun Katuk Dan Daun Kelor Dengan Variasi Suhu Pengeringan.

0 2 16

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BISKUIT TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DENGAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Biskuit Tepung Terigu Dan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Dengan Penambahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

0 2 14

ANALISIS KADAR α-TOKOFEROL (VITAMIN E) DALAM DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DARI DAERAH PESISIR DAN PEGUNUNGAN SERTA POTENSINYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN | Mubarak | KOVALEN 8236 27045 1 PB

0 3 11

TANAMAN KELOR (Moringa oleifera Lam)

0 0 30

Aktivitas Anti Artritis Ekstrak Hidroalkohol dari Bunga Moringa oleifera Lam. pada tikus Wistar

1 3 44

KADAR KLOROFIL DAN VITAMIN C DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DARI BERBAGAI KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH

0 0 7

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KADAR VITAMIN A , DAN VITAMIN C, SERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) SKRIPSI

0 1 16

PENGARUH DRYING AGENT TERHADAP WAKTU PENGERINGAN, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN WARNA PADA MINUMAN SEDUHAN DAUN KELOR (Moringa oleifera)

0 0 12