Menguji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda

5. Sangat Tinggi Kst apabila skor variabel 4,20 sd 5,00 yang menujukkan kinerja sangat tinggi.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan prosedur atau langkah- langkah sebagai berikut:

a. Menguji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. 1 Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal atau tidak, dan tentunya model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat data yang menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi ini tidak memenuhi asumsi normalitas. Ghozali, 2005 http:www.purariset.web.idJalur . Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorof-Smirnov, dalam hal ini untuk mengetahui apakah suatu data terdistribusi secara normal adalah jika signifikan significance level lebih dari 0,05 Asymp. Sig 0,05. 2 Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas kolinearitas ganda. Multikoliearitas adalah adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya kolinearitas ganda. Variabel yang menyebabkan multikolinerartitas dapat dilihat dari nilai tolerance maupun VIF Variance Inflation Factor . Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik α. Nilai VIF Variance Inflation Factor adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat. a. Jika nilai toleransi ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10, maka tidak terjadi gangguan multikolinearitas. b. Tetapi apabila nilai toleransi 0,1 dan VIF 10, maka terjadi gangguan multikolinearitas. 3 Uji Heterokedasitas Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Sampel yang bersifat homokedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y Retnani, 2016:55.

b. Merumuskan Persamaan Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI

0 2 11

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompensasi,Motivasi Dan Training Terhadap Kinerja Pegawai PLN Cabang Solo.

0 3 13

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompensasi,Motivasi Dan Training Terhadap Kinerja Pegawai PLN Cabang Solo.

0 2 14

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD PANDAN ARANG Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rsud Pandan Arang Boyolali.

1 3 16

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD PANDAN ARANG Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rsud Pandan Arang Boyolali.

0 3 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 2 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 1 13

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PANTI KARYA WANITA PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PANTI KARYA WANITA ‘WANITA UTAMA’ SURAKARTA.

0 0 14

Pengaruh Remunerasi, Motivasi Kerja, dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai IMG 20160222 0001

0 0 1

Pengaruh Kompensasi, Budaya Organisasi, terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai

0 1 12