Motivasi Kerja Landasan Teori 1. Manajemen Sumber Daya Manusia

5. Motivasi Kerja

Motivasi memegang peranan penting dalam pencapaian keberhasilan dalam pencapaian tujuan pada suatu perusahaan maupun organisasi. Karyawan membutuhkan adanya motivasi seperti, motif karyawan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dan harapan-harapan guna mengembangkan dirinya masing-masing. Menurut Azwar 2000:15, motivasi adalah rangsangan, dorongan, keinginan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekelompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, menurut Gitosudarmo dalam Edi 2009:111 motivasi untuk bekerja sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas kerja. Motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan, keinginan, dorongan dan tanggung jawab dalam bertindak demi tercapainya suatu tujuan Martoyo, 2000:166. Tanpa adanya motivasi dari para pegawai untuk bekerja sama dengan organisasi instansi, maka tujuan organisasi instansi tidak akan tercapai. Oleh karena itu bagi peneliti pemberian motivasi sangatlah penting sebagai pemberi dorongan semangat kerja kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi instansi secara bersama-sama terutama antara pemimpin dan anggotanya. Menurut Hasibuan 2014:146 motivasi mempunyai tujuan yaitu meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan kedisiplinan karyawan, mempertahankan kestabilan karyawan organisasi dan selain itu, mengefektifkan pengadaan karyawan, mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya, serta meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan. Teori motivasi menurut Mangkunegara 2013:94 : Berdasarkan teori kebutuhan, yaitu kebutuhan dapat di defenisikan sebagai suatu persenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Abraham Maslow mengemukakan bahwa hirarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut: 1 Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perumahan, bernafas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula kebutuhan yang paling dasar. 2 Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dariancaman, bahaya, pertentangan, dan lingnkungan hidup. 3 Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk diterima dikelompok, berafiliasi, berintegrasi, dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. 4 Kebutuhan akan penghargaan, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai oleh orang lain. 5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan menggunakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu. Hirarki kebutuhan dari Maslow ditunjukkan dengan bentuk piramida pada bagan berikut: Gambar II. 3 Hirarki Kebutuhan Maslow Dalam penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Noviansyah dan Zunaidah 2011 yang meneliti tentang “Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja ”, yang membuktikan bahwa motivasi juga memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Batu Raja. Noviansyah dan Zunaidah pada variabel motivasi meneliti pada dimensi yang yang di kemukakan oleh Veithzal 2009:838, yaitu: mengenai: a. Kemungkinan untuk berkembang kebutuhan aktualisasi diri kebutuhan harga diri kebutuhan sosial kebutuhan rasa aman kebutuhan fisiologis b. Jenis pekerjaan c. Apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan di tempat mereka bekerja. Pada hasil pengujian hipotesis 1: Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja secara Parsial Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja, mengenai variabel motivasi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan dimana α sign = 0,000 α 0,05. Sedangkan besarnya koefisien determinasi R2 adalah 0,883 88,3 menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang terjadi pada Kinerja Karyawan, perubahan tersebut dapat dijelaskan karena adanya motivasi kerja. Untuk sisanya 0,117 11,7 dijelaskan faktor-faktor lain. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis Ha diterima dengan nilai t hitung = 24,000 nilai t hitung = 6,314. Hasil pengujian hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja secara nyata memberikan pengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja, apabila peningkatan kinerja karyawan tercapai secara optimal maka motivasi kerja Harapan Berprestasi, Kesempatan Berkembang, UpahGaji, Pelatihan, Komunikasi kepada bawahan yang dilakukan oleh pimpinan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja perlu ditingkatkan lagi. Merujuk pada penelitian terdahulu tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Selain itu, dikatakan bahwa motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan, keinginan, dorongan dan tanggung jawab dalam bertindak demi tercapainya suatu tujuan. Untuk itu penulis merasa motivasi patut dijadikan variabel untuk menguji kinerja pegawai PPKH, karena pada penelitian terdahulu pernah menguji kinerja menggunakan variabel ini dan hasilnya positif.

6. Kinerja Karyawan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI

0 2 11

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompensasi,Motivasi Dan Training Terhadap Kinerja Pegawai PLN Cabang Solo.

0 3 13

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompensasi,Motivasi Dan Training Terhadap Kinerja Pegawai PLN Cabang Solo.

0 2 14

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD PANDAN ARANG Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rsud Pandan Arang Boyolali.

1 3 16

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD PANDAN ARANG Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rsud Pandan Arang Boyolali.

0 3 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 2 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 1 13

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PANTI KARYA WANITA PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PANTI KARYA WANITA ‘WANITA UTAMA’ SURAKARTA.

0 0 14

Pengaruh Remunerasi, Motivasi Kerja, dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai IMG 20160222 0001

0 0 1

Pengaruh Kompensasi, Budaya Organisasi, terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai

0 1 12