Dan pada tabel V.17 di atas diperoleh deskripsi variabel stres dari 100 responden setelah mengisi kuesioner dapat
diketahui 33 responden tergolong memiliki kinerja yang sangat tinggi dengan tingkat persentase 33, 66 responden tergolong
memiliki kinerja tinggi dengan tingkat persentase 66, dan 1 responden dengan kinerja yang cukup dengan tingkat persentase 1.
Hal ini menunjukkan bahwa dari 100 responden, 99 pegawai PKH Kantor Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara memiliki kinerja yang
tinggi dengan tingkat persentase yang sangat baik yaitu 99.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Tabel V.18 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
100
Normal Parameters
a
Mean
.0000000
Std. Deviation
.24361988
Most Extreme Differences
Absolute
.061
Positive
.051
Negative
-.061
Kolmogorov-Smirnov Z
.612
Asymp. Sig. 2-tailed
.849
a.
Test distribution is Normal. b. Calculated from data
Sumber: Data Primer Maret 2017 Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel V.18 hasil pengujian
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
menghasilkan
Asymptotic Significance
0,05 0,849 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
kenormalan.
Gambar. V.1 Gambar Histogram Distribusi Normal
Sumber: Data Primer Maret 2017
Berdasarkan grafik output dari hasil pengolahan data diketahui bahwa kinerja karyawan mengikuti bentuk distribusi normal dengan
bentuk histogram yang sama dengan bentuk distribusi normal, sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data kinerja karyawan
adalah normal.
Gambar V.2 Grafik Normal P-P Plot
Sumber: Data Primer Maret 2017 Berdasarkan normal
probability plots,
garis titik-titik mengikuti garis diagonal dan tidak menyimpang jauh dari garis diagonal,
sehingga menunjukan bahwa distribusi kinerja adalah normal.
2 Uji Multikolinearitas
Dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF dapat mendeteksi masalah multikolinearitas dalam sebuah model regresi
berganda, jika nilai toleransi 0,1 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas, tetapi apabila nilai toleransi 0,1 dan
VIF 10 maka terjadi multikolinearitas.
Tabel V. 19 Hasil Uji Mulikolinearitas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF 1
Stres X
1
.998 1.002
Kompensasi X
2
1.000 1.000
Motivasi X
3
.998 1.002
a.
Dependent Variable
: Kinerja Y Sumber: Data Primer Maret 2017
Berdasarkan tabel koefisien diatas, diperoleh nilai
tolerance
dari variabel stres X
1
, kompensasi X
2
, dan motivasi X
3
masing- masing sebesar 0,998, 1.000, dan 0.998 semua nilai
tolerance
menunjukkan nilai
tolerance
data 0,1 dan juga nilai VIF dari semua variabel independennya variabel bebas menunjukkan nilai
VIF 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa korelasi antar variabel independen variabel bebas menunjukkan tidak adanya
gangguan multikolinearitas sehingga data tersebut layak untuk diteliti.
3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Cara untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
Dependent variable
yaitu ZPERD dengan residualnya yaitu SRESID.
Gambar V.3 Hasil Uji Heterokedasitas dengan Scatterplot
Sumber: Data Primer Maret 2017
Dari hasil
output
gambar di atas, didapatkan gambar Scartterplot antara
Studentized residual
dan
Standardized predicted Value
, bahwa titik –titik menyebar dibawah dan diatas sumbu Y
dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat dianggap variabel bebas diatas tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel V.20 Uji Heterokedasitas dengan Gletjer SPSS
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Beta
1 Constant .217
.170 1.279
.204 StresX
1
.025 .028
.087 .875
.384
KompensasiX
2
.023 .021
.107 1.080 .283
MotivasiX
3
-.051 .030
-.170 -1.710 .091
a.
Dependent Variable
: Abs_Res Sumber: Data Primer Maret 2017
Berdasarkan Tabel V.20 mengenai perhitungan Abs_Res
Absolute Residual
diatas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel stres X
1
sebesar 0,384, kompensasi X
2
sebesar 0,283, dan motivasi X
3
sebesar 0,091 yakni lebih besar dari α 5 0,05, yang artinya tidak terjadi heterokedasitas pada ketiga variabel
tersebut.
2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Analisis linier berganda digunakan untuk menjawab hipotesis
apakah stres, kompensasi, dan motivasi secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari pengolahan data diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel V.21 Hasil Analisi Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Beta
1 Constant
2.626 .271
9.703 .000
Stres X
1
.022 .045
.042 .498
.620 Kompensasi X
2
.022 .034
.054 .642
.522 Motivasi X
3
.319 .048
.563 6.679 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Y Sumber: Data Primer Maret 2017
Dari hasil perhitungan Tabel V.21 diperoleh nilai koefisien konstan sebesar 2,626, koefisien stres X
1
sebesar 0,022, koefisien kompensasi X
2
sebesar 0,022, dan koefisien motivasi X
3
sebesar 0,319. berdasarkan hasil pada tabel tersebut persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai
berikut : Y=2,626 + 0,022 Xı + 0,022 X
2
+ 0,319 Xз
Dimana: a
= konstanta nilai Y apabila X=0 Y
= kinerja X
1
= stres X
2
= kompensasi X
3
= motivasi
c. Uji Hipotesis
1 Uji F
Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui tingkat spesifikasi pengaruh variabel bebas
independent variable
secara bersama-sama simultan terhadap variabel terikat
dependent variable
. Uji F ini dilakukan cara membandingkan F hitung dengan F tabel
atau α 5 taraf signifikan dengan nilai signifikannya. Tabel V.22
Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
2.766 3
.922 15.065 .000
a
Residual
5.876 96
.061 Total
8.642 99
a.
Predictor
:
Constant
,Motivasi X
3
, Kompensasi X
2
, Stres X
1
b.
Dependent Variable
: Kinerja Y Sumber: Data Primer Maret 2017
1. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
: Stres, kompensasi dan motivasi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pelaksana Program
Keluarga Harapan PPKH. : Stres, kompensasi dan motivasi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pelaksana Program Keluarga Harapan PPKH.
2. Menentukan Tingkat Signifikan
si α. Tingkat signifikan menggunakan
α 5 0,05. 3.
Pengambilan keputusan a.
, berarti tidak berpengaruh secara simultan.
b. , berarti
berpengaruh secara simultan. 4.
Kesimpulan Dilihat dari tabel V.22 di atas diperoleh nilai
Sig
= 0,000
0,05 α 5. Jadi,
ditolak diterima, dapat
disimpulkan bahwa variabel stres, kompensasi, dan motivasi secara
bersama-sama simultan
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai PPKH. Artinya apabila stres, kompensasi dan motivasi secara
bersama-sama ditingkatkan, kinerja pegawai Pelaksana Program Keluarga Harapan PPKH Kabupaten Banjarnegara akan
meningkat dan sebaliknya.
2 Uji t
Uji t dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel- variabel bebas stres, kompensasi dan motivasi terhadap variabel
terikat kinerja karyawan secara parsial. Pada
output
regresi linear berganda, hasil uji t akan dilihat pada nilai signifikansi
pada
output SPSS
. Apabila nilai
Sig
pada
output SPSS
0,05, maka
ditolak dan apabila nilai
Sig
pada
output SPSS
≤ 0,05, maka
diterima.
Tabel V.23 Hasil Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardize
d Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Beta
1
Constant
2.626 .271
9.703 .000
Stres X
1
.022 .045
.042 .498
.620 Kompensasi X
2
.022 .034
.054 .642
.522 Motivasi X
3
.319 .048
.563 6.679 .000
a
. Dependent Variable
: Kinerja Y Sumber: Data Primer Maret 2017
1. Hasil pengujian pengaruh variabel stres X
1
terhadap kinerja pegawai.
a. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu: : Stres tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
pegawai pelaksana program keluarga harapan PPKH. : Stres berpengaruh terhadap secara parsial kinerja
pegawai pelaksana program keluarga harapan PPKH . b.
Menentukan Tingkat Signifikansi α.
Tingkat signifikan menggunakan α 5 .
c. Kriteria pengujian
a , Jika nilai
Sig
α 0,05 artinya stres tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
b , Jika nilai
Sig
≤ α 0,05 artinya stres berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
d. Kesimpulan
Dilihat dari tabel V.23 pada bagian stres X
1
diperoleh nilai
Sig
0,05 0,620 0,05, sehingga diterima
ditolak. Dengan diterimanya
berarti stres secara
parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Artinya semakin tinggi stres pegawai tidak akan semakin
tinggi atau semakin rendah kinerja pada pegawai Pelaksana Program
Keluarga Harapan
PPKH Kabupaten
Banjarnegara.
2. Hasil pengujian pengaruh variabel kompensasi X
2
terhadap kinerja pegawai.
a. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu: : Kompensasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap
kinerja pegawai Pelaksana Program Keluarga Harapan PPKH.
: Kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai Pelaksana Program Keluarga Harapan PPKH.
b. Menetukan Tingkat Signifikan
si α. T
ingkat signifikan menggunakan α 5. c.
Kriteria pengujian. a
, jika nilai
Sig
α 0,05 artinya kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
b , jika nilai
Sig
≤ α 0,05 artinya kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dapat nilai
Sig
0,05 0,522 0,05, sehingga
diterima Ha ditolak. Dengan
diterimanya berarti kompensasi secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Artinya semakin baik persepsi adil dan layak pada
kompensasi, maka tidak semakin baik atau semakin buruk kinerja pada pegawai Pelaksana Program Keluarga Harapan
PPKH Kabupaten Banjarnegara.
3. Hasil pengujian pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja
pegawai X
3
. a.
Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
: Motivasi tidak pengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai Pelaksana Program Keluarga Harapan PPKH.
: Motivasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai Pelaksana Program Keluarga Harapan PPKH.
b. Menetukan Tingkat Signifikan
si α. Tingkat signifikan
menggunakan α 5. c.
Kriteria pengujian a
, jika nilai
Sig
α 0,05 artinya motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
b , jika nilai
Sig
≤ α 0,05 artinya motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat nilai
Sig
0,05 0,000 0,05, sehingga ditolak
diterima. Dengan ditolaknya
berarti motivasi secara parsial
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Artinya semakin tinggi motivasi pegawai, maka semakin
tinggi kinerja pegawai Pelaksana Program Keluarga Harapan PPKH Kabupaten Banjarnegara dan sebaliknya.
3 Uji
Adjusted R Square
Tabel V.24 Hasil Uji
Adjusted R Square
Model Summary
b
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .566
a
.320 .299
.24740 a.
Predictors: Constant
, Motivasi X
3
, Kompensasi X
2
, Stres X
1
b.
Dependent Variable
: Kinerja Y Sumber: Data Primer Maret 2017
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh koefisien determinasi
Adjusted
sebesar 0,299 29,9. Hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel bebas stres,
kompensasi dan motivasi terhadap variabel terikat kinerja karyawan adalah sebesar 29,9, sedangkan sisanya sebesar
70,1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
C. Pembahasan