Kinerja Karyawan Landasan Teori 1. Manajemen Sumber Daya Manusia

mempengaruhi kinerja seseorang. Selain itu, dikatakan bahwa motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan, keinginan, dorongan dan tanggung jawab dalam bertindak demi tercapainya suatu tujuan. Untuk itu penulis merasa motivasi patut dijadikan variabel untuk menguji kinerja pegawai PPKH, karena pada penelitian terdahulu pernah menguji kinerja menggunakan variabel ini dan hasilnya positif.

6. Kinerja Karyawan

Menurut Simanjuntak dalam Widodo, 2015:131 kinerja adalah tingkat pencapaian hasil dan pelaksanaan tugas tertentu. Simanjuntak juga mengartikan kinerja individu sebagai tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Simanjuntak dalam Widodo, 2015:133 Kinerja dipengaruhi oleh: 1. Kualitas Kemampuan pegawai, meliputi: hal-hal yang berhubungan yang berhubungan dengan pendidikanpelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap, mental dan kondisi fisik pada pegawai. 2. Sarana pendukung, meliputi: hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi dan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai kompensasi, seperti: upahgaji, jaminan sosial, keamanan kerja dan sebagainya. 3. Supra sarana, meliputi: hal-hal yang berhubungan dengan kebijaksanaan pemerintah dan hubungan industrial manajemen. Sedangkan penilaian kinerja adalah suatu evaluasi terhadap tingkat kinerja seseorang dibandingkan dengan standar kinerja yang telah di tentukan, guna sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan promosi, kompensasi, pengembangan serta maupun pemberhentian seseorang widodo, 2015:130. Penilaian kinerja ini untuk memonitor pelaksanaan karyawan apakah sudah sesuai dengan keinginan organisasi. Dalam hal ini yang bertanggung jawab dalam penilaian tersebut adalah kepala bagian masing-masing. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan mengenai gaji atau kompensasi, promosi, serta dapat juga digunakan sebagai umpan balik untuk meningkatkan motivasi dan pengarahan perbaikan. Menurut Sedarmayanti dalam Widodo, 2015:138, tujuan dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut: 1 Mengetahui keterampilan dan kemampuan pegawai. 2 Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja. 3 Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan pegawai seoptimal mungkin, sehingga dapat diarahkan jenjangrencana kariernya, kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan. 4 Mendorong terciptanya hubungan timbal baik yang sehat antara atasan dan bawahan. 5 Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang kepegawaian khususnya kinerja pegawai dalam bekerja. 6 Secara pribadi, pegawai mengetahui kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat memacu perkembangannya. Bagi atasan yang menilai akan lebih memperhatikan dan mengenal bawahan dan pegawainya, sehingga dapat lebih memotivasi pegawai. 7 Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan di bidang kepegawaian. Berdasarkan pernyataan tersebut penulis menyimpulkan bahwa intinya, penilaian kerja adalah kunci untuk mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Dengan adanya penilaian kinerja organisasi maupun perusahaan dapat merestrukturisasi adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi maupun perusahaan. Dalam penilaian kinerja, menilai setiap individu yang bekerja pada suatu perusahaan maupun organisasi sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan perusahaan maupun organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut, kondisi kinerja karyawan dapat diketahui. Terutama penulis dapat mengetahui kinerja pada pegawai PPKH kantor dinas sosial sehingga organisasi dapat melakukan perubahan-perubahan yang dapat membangun serta sebagai informasi yang dapat membantu pimpinan mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi atau dialami oleh para pegawai PPKH tersebut.

B. Penelitian Sebelumnya

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI

0 2 11

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompensasi,Motivasi Dan Training Terhadap Kinerja Pegawai PLN Cabang Solo.

0 3 13

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompensasi,Motivasi Dan Training Terhadap Kinerja Pegawai PLN Cabang Solo.

0 2 14

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD PANDAN ARANG Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rsud Pandan Arang Boyolali.

1 3 16

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD PANDAN ARANG Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rsud Pandan Arang Boyolali.

0 3 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 2 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 1 13

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PANTI KARYA WANITA PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PANTI KARYA WANITA ‘WANITA UTAMA’ SURAKARTA.

0 0 14

Pengaruh Remunerasi, Motivasi Kerja, dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai IMG 20160222 0001

0 0 1

Pengaruh Kompensasi, Budaya Organisasi, terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai

0 1 12