1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah proses dengan metode-metode tertentu, sehingga memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara tingkah laku sesuai
kebutuhan Muhibbin, 1991:10. Sekolah memiliki peran yang sangat besar terhadap hal tersebut, terutama melalui proses pembelajaran matematika di kelas.
Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa, dapat menjadikan siswa mencapai
prestasi belajar yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya, sehingga mereka akan lebih termotivasi untuk belajar matematika
dan tidak menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit bahkan menganggap bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang
menyenangkan. Berdasarkan pengalaman peneliti pada waktu melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan PPL di SMA Negeri 4 Yogyakarta, pada umumnya siswa-siswi masih mengikuti langkah-langkah proses pembelajaran yang sama
persis seperti yang diberikan oleh guru di kelas. Hal ini menunjukkan inisiatif siswa dalam proses pembelajaran tergantung oleh guru. Siswa cenderung
menerima suatu konsep secara langsung dari guru. Siswa tidak diberi kebebasan untuk berpikir lebih luas bagaimana memahami materi, menyelesaikan suatu
permasalahan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya sendiri. Menurut Von Gaserfeld pengetahuan merupakan hasil kegiatan
mengkonstruksi, pengetahuan tidak dapat di transfer begitu saja kepada mereka yang menerimanya. Pengetahuan harus dibangun sendiri secara aktif oleh setiap
orang yang mau mengetahuinya. Seperti halnya dengan matematika sebagai aktivitas manusia, pengetahuan matematika juga tidak datang dengan sendirinya,
melainkan dengan menemukan sendiri pengetahuan itu secara aktif. Hal ini memberikan inspirasi pada peneliti untuk mencoba
menggunakan pendekatan pembelajaran yang mendorong proses pembelajaran matematika agar siswa berusaha mencari, memahami dan mengkonstruksi suatu
pengetahuan secara pribadi, dimana guru bertugas sebagai fasilitator. Oleh karena itu, peneliti membagikan kuisoner untuk mencari permasalahan apa saja
yang terjadi di sekolah yang akan peneliti jadikan sebagai tempat penelitian, yaitu di SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten. Hasil kuisoner yang dibagikan
kepada siswa-siswi SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten, diketahui siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengingat konsep atau rumus
sehingga menyebabkan hambatan dalam belajar. Penyebab siswa mengalami hambatan belajar dikarenakan pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga
tingkat kepahaman dipengaruhi oleh gaya guru mengajar. Dalam pembelajaran, siswa akan mencatat segala informasi yang ditulis oleh guru di papan tulis
dengan sama persis. Cara mencatat tradisional yaitu mencatat bagian pokok materi secara terpisah dan banyak menggunakan kata-kata, kurang memberikan
kesempatan pada siswa untuk mencoba menghubungkan atau mengkaitkan materi yang satu dengan materi yang lain. Hal ini dapat menjadi salah satu sebab
mengapa konsep atau rumus sering sulit untuk diingat oleh siswa. Salah metode yang diduga mampu membuat suasana proses
pembelajaran lebih menarik untuk membantu permasalahan di atas adalah metode Mind Map peta pikiran. Menurut Iwan Sugiarto 2004:75 Mind Map
peta pikiran merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru untuk meningkatkan daya hafal siswa dan pemahaman
konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat meningkat daya kreatifitasnya melalui kebebasan berimajinasi. Mind Map peta pikiran juga merupakan teknik
meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah
memahaminya. Seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan 2008: 4 pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map peta
pikiran akan meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih kreatif.
Berdasarkan uraian di atas, dalam upaya mencapai ke arah tujuan penelitian, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“PENERAPAN METODE MIND MAP PETA PIKIRAN DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VIIA SMP PANGUDI LUHUR
WEDI KLATEN”
B. Identifikasi Masalah