Materi Pembelajaran LANDASAN TEORI

D. Materi Pembelajaran

Dalam penelitian ini materi yang digunakan yaitu segiempat. Segiempat adalah bangun datar yang dibentuk dari empat buah titik, setiap tiga titik tidak boleh segaris yang dihubungkan. Jacobs, R Harold, 1974. 1. Persegi a. Pengertian Gambar 2.2 Persegi ABCD Persegi adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar dan sama panjang, serta salah satu sudutnya 90 º. Jacobs, R Harold, 1974 b. Sifat-sifat Persegi : Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD A C D B A C D B 1 Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB = BC = CD = AD 2 Keempat sudutnya masing-masing sebesar 90 º 3 Setiap sudut dibagi dua sama besar oleh diagonalnya. Sehingga diagonalnya membentuk sumbu simetri. DAC = CAB ABD = DBC 4 Kedua diagonalnya sama panjang, AC = BD 5 Kedua diagonal saling berpotongan tegak lurus membagi dua sama panjang, yaitu AC tegak lurus BD 6 Memiliki 4 sumbu simetri, yaitu Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD A C D B A C D B A C D B A C D B 7 Memiliki simetri putar tingkat empat, yaitu : Gambar 2.5 Simetri Putar Persegi ABCD c. Keliling dan Luas persegi Berdasarkan gambar 2.2 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = BC = CD = DA. Keliling dari bangun datar persegi ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi adalah 4 × sisi = 4 × s Luas dari bangun datar persegi ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar persegi. Maka luas bangun datar persegi adalah sisi × sisi = s × s A C D B D B C A C A B D B D A C 2. Persegi panjang a. Pengertian Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD Persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar serta salah satu sudutnya 90 . Jacobs, R Harold, 1974 b. Sifat-sifat persegi panjang : Gambar 2.7 Diagonal Persegi Panjang ABCD i Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang, yaitu AB = CD, AD = BC; ii Tiap-tiap sudutnya sama besar yaitu 90 A = B = C = D = 90 iii Kedua diagonal sama panjang, yaitu AC = BD A D C B O A D C B iv Kedua diagonal saling berpotongan membagi dua sama panjang, yaitu AO = OC dan BO = OD v Memiliki dua sumbu simetri Gambar 2.8 Sumbu Simetri Persegi Panjang c. Keliling dan Luas persegi panjang Berdasarkan gambar 2.6 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi panjang bahwa AB = CD disebut dengan panjang p dan BC = DA disebut dengan lebar l. Keliling dari bangun datar persegi panjang ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi panjang adalah 2p + 2l = 2 × p + l. Luas dari bangun datar persegi panjang ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar persegi panjang. Maka luas bangun datar persegi panjang adalah panjang × lebar = p × l. A D C B A D C B 3. Belah Ketupat a. Pengertian Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD Belah ketupat adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang sejajar sama panjang. Jacobs, R Harold, 1974 b. Sifat-sifat belah ketupat : i Semua sisinya sama panjang, yaitu AB = BC = CD = DA ii Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, yaitu A = C dan B = D iii Kedua diagonal merupakan sumbu simetri c. Keliling dan Luas belah ketupat Berdasarkan gambar 2.9 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi belah ketupat bahwa AB = BC = CD = DA dan memiliki 2 diagonal yaitu BD disebut diagonal 1 d1 dan AC diagonal 2 d2. A D C B Keliling dari bangun datar belah ketupat ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling belah ketupat adalah 4 × sisi = 4 × s Luas dari bangun datar belah ketupat ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar belah ketupat. Gambar 2.10 Diagonal Belah Ketupat ABCD Menjadi Dua Segitiga Kongruen Luas ABCD = luas ABD + luas BCD = + = = = A D C B O O A B C B D D 4. Trapesium a. Pengertian Gambar 2.11 Trapesium ABCD Trapesium adalah bangun datar segi empat yang mempunyai tepat dua sisi sejajar. Jacobs, R Harold, 1974 b. Sifat-sifat trapesium : i Memiliki dua sisi sejajar yaitu AB CD ii Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua garis sejajar adalah 180 0. ABC + BCD = 180 BAD + ADC = 180 c. Keliling dan Luas trapesium Berdasarkan gambar 2.11 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi trapesium bahwa AB sejajar dengan DC disebut berturut-turut dengan sisi bawah dan sisi atas, sedangkan AD dan BC disebut dengan sisi samping. Keliling dari bangun datar trapesium ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA. A D C B Luas dari bangun datar trapesium ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar trapesium. Gambar 2.12 Pembagian Trapesium ABCD Menjadi Tiga Bangun Datar Luas ABCD = luas AED + luas EFCD + luas FBC = ½ AE x ED + EF x FC + ½ FB x FC = ½ AE x ED + ½ x 2 x EF x FC + ½FB x FC = ½ AE x ED + ½EF + EF x FC + ½FB x FC = ½ AE x ED + ½EF + EF x ED + ½FB x ED = ½ ED AE + EF + EF + FB = ½ ED AE + EF + FB + CD = ½ ED AB + CD = ½ t sisi bawah + sisi atas E D C F F C B A D E A A D D C C B B E F t 5. Layang-layang a. Pengertian Gambar 2.13 Layang-layang ABCD Layang-layang adalah bangun datar segiempat yang memiliki sepasang- sepasang sisi yang berdekatan sama panjang. Jacobs, R Harold, 1974 b. Sifat-sifat layang-layang : i Masing-masing sepasang sisinya sama panjang, AB = AD dan BC = CD ii Terdapat sepasang sudut sama besar; ABC = ADC iii Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri iv Salah satu diagonalnya membagi dua tegak lurus sama panjang c. Keliling dan Luas layang-layang Berdasarkan gambar 2.13 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi layang-layang bahwa AB = AD dan BC = DC, memiliki 2 diagonal yaitu BD disebut diagonal 1 d1 dan AC diagonal 2 d2. A B C D Keliling dari bangun datar layang-layang ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA. Luas dari bangun datar layang-layang ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar layang-layang. Gambar 2.14 Diagonal Layang-layang ABCD Menjadi Dua Segitiga Sama Kaki Luas ABCD = luas ABD + luas BCD = + = = = O O A B C B D D A B B C C D D O 6. Jajargenjang a. Pengertian Gambar 2.15 Jajargenjang ABCD Jajargenjang adalah adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar. b. Sifat - sifat jajargenjang : i Sisi - sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama panjang dan sejajar; AB = DC ; AD = BC ii Sudut - sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama besar; A = C ; B = D iii Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang c. Keliling dan Luas jajargenjang Berdasarkan gambar 2.15 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi jajargenjang bahwa AB = DC dan AB sejajar dengan DC disebut berturut-turut dengan sisi bawah dan sisi atas. Sama halnya dengan AD = BC dan AD sejajar dengan BC disebut dengan sisi samping. Keliling dari bangun datar jajargenjang ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA. Luas dari bangun datar jajargenjang ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar jajargenjang. Gambar 2.16 Perubahan Jajargenjang ABCD Menjadi Persegi Panjang OO’CD Luas jajar genjang = panjang × lebar = p × l = alas × tinggi = a × t

E. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh teknik mencatat (mind map) terhadap hasil belajar Matematika siswa

0 18 140

Pengaruh Teknik Mencatat Menggunakan Peta Pikiran (Mind Map) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi

0 25 214

An Alignment Equation for Using Mind Map

0 3 3

Penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing dengan menggunakan media bantu geogebra pada materi lingkaran di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten tahun ajaran 2013/2014.

0 1 181

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten.

0 4 322

Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) pada materi segiempat.

0 0 159

Mind Map Peta Pikiran Apa dan Bagaimana

0 0 7

Penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada materi segiempat di kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten - USD Repository

0 6 176

MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) PADA MATERI SEGIEMPAT Skripsi : Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

0 0 157

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten - USD Repository

0 0 320