Menurut Nana Sudjana 2009: 61, interaksi belajar mengajar yang terjadi antara  guru  dan  siswa  merupakan  komunikasi  atau  hubungan  timbal  balik  atau
hubungan  dua  arah  antara  guru  dengan  siswa  dan  siswa  dengan  siswa  dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Interaksi ini dapat dilihat dalam :
a. Tanya  jawab  atau  dialog  antara  guru  dengan  siswa  atau  antara  siswa
dengan siswa b.
Bantuan  guru  terhadap  siswa  yang  mengalami  kesulitan  belajar,  baik secara individu maupun kelompok
c. Teguran guru kepada siswa
d. Peran guru sebagai fasilitator
D. Metode Mind Map Peta Pikiran
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Tony Buzan pada awal 1970- an  yaitu,  seorang  ahli  dan  penulis  produktif  di  bidang  psikologi,  kreativitas  dan
pengembangan  diri.  Mind  map  merupakan  suatu  pendekatan  yang  lebih  efektif, membantu  otak  untuk  berfikir  secara  teratur,  memasukkan  informasi  ke  dalam
otak  dan  mengambil  informasi  dari  otak.  Mind  Map  adalah  cara  mencatat  yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita Buzan,
2008:4. Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan  topik  utama  di  tengah  dan  subtopik  serta  perincian  menjadi  cabang-
cabangnya.
Secara individual kita dapat menganalisis ide-ide, mencatat pelajaran atau merencanakan  penelitian  baru  sehingga  dapat  mengidentifikasi  secara  jelas  dan
kreatif  apa  yang  telah  direncanakan.  Strategi  Mind  Map  juga  dapat menghilangkan  kebosanan  dalam  mencatat  cara  tradisional,  sehingga  dalam  hal
ini  otak  akan  lebih  cepat  mencerna  serta  mengingat  catatan  yang  telah  dibuat. Manfaat dari metode ini adalah sebagai berikut :
1. Mempercepat pembelajaran, karena mampu memahami konsep yang sama
dengan kerja otak ketika menerima pelajaran. 2.
Melihat  koneksi  antar  topik  yang  satu  dengan  yang  lain  yang  memiliki keterkaitan.
3. Membantu penggalian ide dan mengasah kemampuan otak untuk bekerja.
4. Membantu  ide  serta  gagasan  yang  mengalir  karena  tidak  selalu  ide  dan
gagasan dapat direkam. 5.
Melihat  gambaran  suatu  gagasan  secara  luas  dan  besar,  sehingga membantu otak bekerja secara maksimal dan berfikir besar terhadap suatu
gagasan. 6.
Menyederhanakan struktur ide dan gagasan tersebut. 7.
Memudahkan untuk mengingat ide dan gagasan tersebut. 8.
Meningkatkan daya kreatifitas dan inovatif. Buzan  2008:  14-16,  sarana  dan  prasarana  untuk  membuat  Mind  Map
adalah : a.
Kertas kosong tak bergaris
b. Pena dan pensil warna
c. Otak
d. Imajinasi
Mind  Map membutuhkan  imajinasi  atau  pemikiran,  adapun  cara
pembuatan Mind Map adalah : 1
Mulailah dari tengah kertas kosong 2
Gunakan gambar simbol untuk ide utama 3
Gunakan berbagai warna, karena warna akan membuat Mind Map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif
4 Hubungkan  cabang-cabang  utama  ke  gambar  pusat  dan  hubungkan
cabang-cabang  tingkat  dua  dan  tiga  ke  tingkat  satu  dan  dua  dan seterusnya
5 Buatlah garis hubung yang melengkung
6 Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis
7 Gunakan gambar
Gambar 2.1 Contoh Mind Map Peta Pikiran
Dalam  prinsipnya  Mind  map  sangat  sederhana,  cukup  menuliskan dengan mengikuti kemana otak kita berfikir, apa yang terlintas, apa yang teringat
dalam bentuk coretan yang berkaita-kaitan radiant thinking, dimulai dari tengah sebagai  pusat  kemudian  mengembangkan  ke  arah  tepi.  Menurut  Pandley  1994
metode Mind Map bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar secara  sistematis,  yaitu  sebagai  teknik  untuk  meningkatkan  pengetahuan  siswa
dalam  penguasaan  konsep  dari  suatu  materi  pelajaran.  Adapun  tahap-tahap pembelajaran  matematika  dengan  menggunakan  metode  Mind  Map  sebagai
berikut: 1.
Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang materi pelajaran yang akan dipelajari.
2. Siswa  mempelajari  konsep  tentang  materi  pelajaran  yang  dipelajari  dengan
bimbingan guru.
3. Guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok kemudian siswa
diminta untuk membuat peta pikiran dari materi yang dipelajari. 4.
Untuk  mengevaluasi  siswa  tentang  pemahaman  terhadap  materi,  guru menunjuk  beberapa  siswa  mempresentasikan  hasil  peta  pikiran  dengan
menuliskan di papan tulis. 5.
Dari hasil presentasi yang ditulis oleh siswa di papan tulis, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
6. Guru  memberikan  soal  latihan  tentang  materi  yang  dipelajari  kepada  siswa
untuk dikerjakan secara individu. 7.
Pada akhir pembelajaran diadakan tes untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan akademis siswa.
Dari  uraian  di  atas,  maka  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa  pembelajaran dengan  metode  Mind  Map  adalah  metode  pembelajaran  yang  dirancang  untuk
memberikan  siswa  ketrampilan  berfikir,  serta  merupakan  suatu  metode pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk menghubungkan konsep-konsep
yang penting dalam mempelajari suatu materi pelajaran.
D. Materi Pembelajaran