Para sastrawan masa Abbasiyah membuat genre sajakpuisi mengombinasikan dengan sesuatu yang bukan berasal dari tradisi Arab. Pada
masa ini beberapa cirinya antara lain : 1. Penggunaan kata uslub dan ibarat baru
2. Pengutaran sajak lukisan yang hidup 3. Penyusupan ibarat filsafat
4. Kelahiran kritikus sastra pada zaman ini Tokoh penyair terkenal pada masa Bani Abbasiah adalah:
1. Abu Nawas 145-198 H nama aslinya adalah Hasan bin Hani 2. Abu’ At-babiyat 130-211 H
3. Abu Tamam wafat 232 H nama aslinya Habib bin Auwas At-Toba’i 4. Dabal Al-Kbuza’i wafat 246 H,
nama aslinya Da’bal bin Ali Razin dari Kbuza’ab. Penyair
besar yang berwatak kritis.
5. Al-Babtury 206-285 H, nama aslinya Abu Ubadab Walid Al-
Babtury Al-Qubtbany. 6. Ibnu Rumy 221-283 H. nama
aslinya Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani
menciptakan tema-tema baru.
7. Al-Matanabby 303-354 H nama aslinya Abu Thayib Ahmad bin
Husin Al-Kuft penyair istana yang haus hadiah, pemuja yang
paling handal.
8. Al-Mu’arry 363-449 H nama aslinya Abu A’la Al-Mu’arry.
Penyair berbakat
dan berpengetahuan luas.
Seni musik berkembang pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah. Hal ini tidak lepas dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke
dalam bahasa Arab. Selain itu, sokongan dan dukungan para penguasa terhadap musisi dan penyair membuat seni musik makin berkembang. Para khalifah dan
pembesar istana Bani Abbas memiliki perhatian yang sangat besar terhadap musik.
Apalagi di awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan filsafat. Boleh dibilang, peradaban Islam melalui kitab yang
ditulis Al-Kindi merupakan yang pertama kali memperkenalkan kata ‘musiqi’.
103
b.
Perkembangan Puisi
Biola pertama berasal dari Rebec yang
telah digunakan oleh musisi Islam sejak abad ke-10 M.
Cikal bakal biola juga diyakini berasal dari rebab, alat musik asli dari Arab.
Al-Farabi merupakan penemu rebab
rebec.
c. Perkembangan Seni Musik
Al-Isfahani 897 M-976 M dalam Kitab Al-Aghani mencatat beragam pencapaian seni musik di dunia Islam.
Selain itu, pada umumnya orang Arab memiliki bakat musik, sehingga seni suara atau seni musik menjadi suatu keharusan bagi mereka sejak zaman
jahiliyah. Diantara para pengarang kitab musik adalah sebagai berikut: 1. Yunus bin Sulaiman wafat tahun 765 M, pengarang teori musik pertama
dalam Islam. Karya musiknya sangat bernilai, sehingga banyak musikus Eropa yang meniru.
2. Kbalib bin Abmad wafat tahun 791 M. mengarang buku-buku teori musik mengenai not dan irama. Dijadikan sebagai bahan rujukan bagi sekolah-
sekolah tinggi musik di seluruh dunia. 3. Ishak bin Ibrahim Al-Mousuly wafat tahun 850 M, telah berhasil
memperbaiki musik jahiliyah dengan sistim baru. Dia mendapat gelar ‘Raja Musik’.
4. Hunain bin Isbak wafat tahun 873 M. berhasil menerjemahkan buku-buku teori musik karangan Plato dan Aristoteles.
5. Al-Farabi selain sebagai seorang filosof, ia juga dikenal sebagai seniman dan ahli musik. Karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa dan
menjadi bahan rujukan bagi para seniman dan pemusik Eropa. Masa keemasan Abbasiyah telah menyumbangkan beragam warisan
penting bagi masyarakat modern. Peradaban dunia ternyata tak hanya berutang budi karena telah menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikembangkan umat Islam di zaman kekhalifahan, tapi juga di bidang musik dan seni rupa. Pencapaian yang tinggi di bidang musik menunjukkan betapa
masyarakat muslim telah mencapai peradaban yang sangat tinggi di abad pertengahan.
Perkembangan arsitektur pada masa Dinasti Bani yang berkuasa lebih dri 500 tahun telah meninggalkan warisan arsitektur Islam yang mengagumkan.
Pembeda arsitektur Abbasiyah dan Umayyah adalah pengaruh budaya lokal. Bangunan Umayyah bercorak Arab-Romawi, sedangkan bangunan Abbasiyah
bercorak Persia dan Asia Tengah. Pada era itu, perkembangan arsitektur Islam yang begitu besar terlihat pada berikut.
Masjid merupakan bangunan tempat ibadah umat Islam yang merupakan bentuk menonjol dari Arsitektur Islam. Beberapa mesjid yang
didirikan pada masa pemerintahan Bani Abbas: 1. Masjid Samarra, di Baghdad.
Masjid Agung Samarra dibangun oleh Khalifah Al-Mutawakkil pada 647 M. Bangunan masjid ini sangat unik, memiliki menara
berbentuk spiral tinggi 52 meter, terbuat dari batu bata bakar.
104
2. Seni Bangunan dan Arsitektur
a. Bangunan dan Aristektur Masjid