Bangunan dan Arsitektur Istana
Tepat di tengah Kota Baghdad didirikan istana khalifah yang bernama Al-Qasr Az-Zahabi Istana Emas, melambangkan keagungan dan kemegahan,
luasnya sekitar 160.000 Hasta persegi. Dibangun juga masjid raya bernama Masjid Jami Al-Mansur, di depannya memiliki luas areal sekitar 40.000 hasta
persegi. Tak ketinggalan dibangun perumahan penduduk, pasar, dan kantor- kantor pemerintahan.
Sekitar tahun 157 H, Al-Mansur membangun istana baru di luar kota yang diberi nama Istana abadi Qasbrul Khuldi khalifah Al-Mansur membagi
kota Baghdad menjadi empat daerah, yang masing-masing daerah dikepalai oleh seorang Naib Amir wakil gubernur dan tiap-tiap daerah diberi hak
mengurusi wilayah sendiri yaitu daerah otonom.
.
Pada masa Abbasiyah, yang disebut lembaga pendidikan dasar kuttab umumnya merupakan bagian terpadu dengan masjid, bahkan
memfungsikan masjid sebagai sekolah dasar. Kurang lebih 30.000 masjid yang digunakan sebagai lembaga pendidikan dasar. Selain itu,
terdapat kegiatan pendidikan di rumah-rumah pendudukan dan di tempat-tempat lain, seperti maktab, zawiyah dan halaqah. Kurikulum
utamanya dipusatkan pada Al-Quran sebagai bacaan utama para siswa, selain belajar membaca dan menulis. Anak-anak perempuan mendapat
kesempatan yang sama dengan anak laki-laki untuk mempelajari ajaran- ajaran agama pada tingkatan yang lebih rendah sesuai dengan
kemampuannya.
Untuk pendidikan lanjutan, dilakukan di Bait al-Hikmah, sebagai
lembaga pendidikan menengah pertama dalam Islam, didirikan oleh
Khalifah Al-Makmun 830 M. Kurikulumnya meliputi pelajaran
tafsir, Hadis, ushul fiqh, ilmu kalam, ilmu matiq dan kesusasteraan. Bait
al-Hikmah, selain berfungsi sebagai pusat penerjemahan, dikenal sebagai
pusat kajian akademis, dan perpustakaan umum, serta memiliki
sebuah observatorium. Bahkan, pada saat itu observatorium-observatorium
bermunculan
sebagai pusat
pembelajaran astronomi. Adapun untuk pendidikan sejenis perguruan tinggi didirikan Madarasah Nizhamiyah oleh Nizham al-Mulk 1065-
1067. Madarasah ini dibangun sebagai pusat studi teologi mdrasah, khususnya untuk mempelajari ajaran-ajaran Mazhab Syafi’i dan teologi
Asy’ariyah. Alquran dan puisi-puisi Arab kuno menjadi sumber utama pengembangan dan penngkajiann ilmu-ilmu humaniora dan sastra ‘ilm
107
F.
Kemajuan Bidang Pendidikan dan Perpustakaan