Perkembangan Seni Musik Genre Sastra masa Abbasiyah

Al-Isfahani 897 M-976 M dalam Kitab Al-Aghani mencatat beragam pencapaian seni musik di dunia Islam. Selain itu, pada umumnya orang Arab memiliki bakat musik, sehingga seni suara atau seni musik menjadi suatu keharusan bagi mereka sejak zaman jahiliyah. Diantara para pengarang kitab musik adalah sebagai berikut: 1. Yunus bin Sulaiman wafat tahun 765 M, pengarang teori musik pertama dalam Islam. Karya musiknya sangat bernilai, sehingga banyak musikus Eropa yang meniru. 2. Kbalib bin Abmad wafat tahun 791 M. mengarang buku-buku teori musik mengenai not dan irama. Dijadikan sebagai bahan rujukan bagi sekolah- sekolah tinggi musik di seluruh dunia. 3. Ishak bin Ibrahim Al-Mousuly wafat tahun 850 M, telah berhasil memperbaiki musik jahiliyah dengan sistim baru. Dia mendapat gelar ‘Raja Musik’. 4. Hunain bin Isbak wafat tahun 873 M. berhasil menerjemahkan buku-buku teori musik karangan Plato dan Aristoteles. 5. Al-Farabi selain sebagai seorang filosof, ia juga dikenal sebagai seniman dan ahli musik. Karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa dan menjadi bahan rujukan bagi para seniman dan pemusik Eropa. Masa keemasan Abbasiyah telah menyumbangkan beragam warisan penting bagi masyarakat modern. Peradaban dunia ternyata tak hanya berutang budi karena telah menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan umat Islam di zaman kekhalifahan, tapi juga di bidang musik dan seni rupa. Pencapaian yang tinggi di bidang musik menunjukkan betapa masyarakat muslim telah mencapai peradaban yang sangat tinggi di abad pertengahan. Perkembangan arsitektur pada masa Dinasti Bani yang berkuasa lebih dri 500 tahun telah meninggalkan warisan arsitektur Islam yang mengagumkan. Pembeda arsitektur Abbasiyah dan Umayyah adalah pengaruh budaya lokal. Bangunan Umayyah bercorak Arab-Romawi, sedangkan bangunan Abbasiyah bercorak Persia dan Asia Tengah. Pada era itu, perkembangan arsitektur Islam yang begitu besar terlihat pada berikut. Masjid merupakan bangunan tempat ibadah umat Islam yang merupakan bentuk menonjol dari Arsitektur Islam. Beberapa mesjid yang didirikan pada masa pemerintahan Bani Abbas: 1. Masjid Samarra, di Baghdad. Masjid Agung Samarra dibangun oleh Khalifah Al-Mutawakkil pada 647 M. Bangunan masjid ini sangat unik, memiliki menara berbentuk spiral tinggi 52 meter, terbuat dari batu bata bakar. 104

2. Seni Bangunan dan Arsitektur

a. Bangunan dan Aristektur Masjid

Apabila datang waktu sholat muadzin menuju ke atas menara dengan menaiki jalan spiral. Hingga kini masjid unik ini masih berdiri dengan kokoh di Samarra dan menjadi masjid terbesar di dunia serta salah satu kebanggaan kebudayaan Islam. .

2. Masjid Ibn Thulun

Didirikan pada tahun 876 M oleh Ahmad bin Thulun, penguasa dinasti Thulun di Mesir. Masjid ini terletak di Sayyeda Zainab, Kairo dan merupakan masjid ketiga terbesar di Mesir sejak penaklukan Mesir oleh Islam. Masjid ini dihiasi oleh sejumlah ornamen khas Islam, disamping menaranya yang spesifik dengan tangga yang melingkar.

a. Kota Baghdad

Pada 30 Juli 762 M, Khalifah Al-Mansur menemukan sebuah lokasi di tepian Sungai Tigris yang cocok untuk menjadi ibu kota baru. Khalifah memberi nama kota tersebut Madinat al-Salaam, berarti Kota Perdamaian, sekaligus menjadi nama resmi yang tercetak di koin dinar dan dirham serta dalam penggunaan resmi. Namun penduduknya menyebut nama kota itu Baghdad, nama desa terdekat dari kota tersebut. Empat tahun sebelum pembangunan Baghdad, tepatnya pada 758 M, Al-Mansur mengumpulkan para insinyur, seniman, dan teknokrat dari seluruh negeri untuk merancang kota perdamaian. Lebih dari 100 ribu pekerja konstruksi terlibat dalam pembangunan kota itu. Desain kotanya berbentuk lingkaran dengan istana setinggi 39 meter dan Masjid Agung sebagai pusatnya. Ketersediaan air terjamin. 105 Masjid Ibn Thulun di Mesir, Sumber: kalipaksi.wordpress.com

2. Bangunan dan Arsitektur Kota

Kota Baghdad Masa Abbasiah Sumber gambar: www.republika.co.id