Pendidikan Kemajuan Bidang Ilmu-ilmu Agama
al-adab, hal yang sama dilakukan oleh orang Eropa klasik beberapa abad kemudian. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa berbagai
kegiatan Madarasah Nizhamiyah ini ditiru oleh orang Eropa untuk membangun universitas-universitas Eropa yang pertama.
Masjid, selain sebagai pusat pendidikan, juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku. Buku-buku didapat dari hadiah-hadiah atau
hasil pencarian dari berbagai sumber. Karenanya, masjid pada saaat itu memiliki khazanah buku-buku keagamaan yang sangat kaya. Salah
seorang donatur buku-buku itu adalah seorang sejarawan terkenal yaitu al-Khatib al-Baghdadi 1002-1017 yang menyerahkan buku-bukunya
sebgai wakaf untuk umat Islam.
Perpustakaan-perpustakaan khizanat al-kutub lain dibangun oleh kalangan bangsawan atau orang kaya sebagai lembaga-lembaga kajian
untuk umum, menyimpan koleksi sejumlah buku logika, filsafat, astronomi dan bidang ilmu lainnya. Salah satu diantaranya yang
dibangun oleh penguasa Buwaihi, Abdud Ad-Dawlah, di Syirazi, yang semua buku-bukunya disusun di atas lemari-lemari, didaftar dalam
katalog, dan diatur dengan baik oleh staf administrator yang berjaga secara bergiliran.
Selain perpustakaan, gambaran tentang kemajuan budaya baca pada masa Abbasiyah bisa dilihat dari banyaknya toko buku. Toko-toko ini
berpengaruh besar bagi pengembangan dunia pendidikan, Al-Ya’qubi meriwayatkan bahwa pada masanya sekitar 819 M ibukota negara
diramaikan oleh lebih dara seratus toko buku yang berderet di satu ruas jalan yang sama.
Hinga awal abad ke-3 Hijriah, bahan yang umum digunaka untuk menulis adalah kain perca dan papirus. Baru kemudian setelah, kertas
Cina mulai masuk ke Irak. industri kertas tumbuh menjamur. Industri itu pertama kali muncul di Samarkand, yang diperkenalkan oleh beberapa
tawanan Cina pada 751.
Mendiskusikan Kegemilangan Peradaban Dinasti Abbasiyah Kegiatan
a. Bentuklah kelompok dengan jumlah anggota 5-6 orang dengan tertib b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat
temanmu No
. Masalah
Hasil Diskusi 1.
Mengapa kita perlu menghargai nilai-nilai
108