Enumerasi Semi Kuantitaif dengan MPN Isolasi

berlangsung lama secara menyakinkan membuktikan bahwa strain stafilokoki koagulase positif adalah penghasil enterotoksin. Berikut ini penjelasan uji-uji yang digunakan.

1. Enumerasi Semi Kuantitaif dengan MPN

Enumerasi semi kuantitatif dilakukan dengan metode Most Probable Number MPN. Uji MPN yang dilakukan menggunakan tiga seri pengenceran dengan medium Trpticase Soy Broth TSB dengan tambahan 10 NaCl. NaCl digunakan sebagai inhibitor terhadap bakteri lainnya yang umumnya tidak tahan garam dalam konsentrasi tinggi, sementara Staphylococcus aureus adalah bakteri yang tahan garam. Jay 2000 mengatakan bahwa meskipun Staphylococcus aureus dapat tumbuh baik pada media tanpa NaCl, Staphylococcus aureus dapat tumbuh dengan baik pada konsentrasi garam 7-10, dan beberapa strain dapat tumbuh pada konsentrasi garam 20. Hasil pertumbuhan positif Staphylococcus aureus berupa perubahan medium menjadi keruh danatau adanya endapan putih seperti terlihat pada Gambar 11 dan Gambar 12. Gambar 11. Tabung-tabung MPN yang keruh karena pertumbuhan Staphylococcus aureus Tabung jernih Tabung keruh Gambar 12. Timbulnya endapan putih menunjukkan pertumbuhan Staphylococcus aureus

2. Isolasi

Setelah tahap enumerasi, dilakukan tahap isolasi Staphylococcus aureus dari tabung MPN. Tahap ini dimulai dengan menumbuhkan Staphylococcus aureus pada agar Baird-Parker yang diperkaya dengan Egg Yolk Telurit. Robinson et al. 2000 mengatakan bahwa kuning telur dan telurit digunakan untuk diagnostik, sedangkan litium klorida dan potasium telurit digunakan sebagai inhibitor selektif. Harrigan 1998 menjelaskan bahwa potasium telurit menghambat pertumbuhan bakteri Gram negatif. Koloni yang dipilih adalah koloni tipikal Staphylococcus aureus yakni berbentuk bundar, halus, cembung, basah, diameter koloni 2-3 mm pada cawan yang tidak padat pertumbuhannya, berwarna abu-abu kehitaman dengan pinggiran sedikit putih keruh, dikelilingi oleh zona opaquedan seringkali dengan zona terluar yang jernih, koloni mempunyai konsistensi seperti mentega sampai seperti gum ketika disentuh dengan jarum inokulasi Gambar 13 dan Gambar 14. Warna hitam adalah hasil reduksi garam telurit potasium telurit, metabolisme kuning telur menghasilkan zona jernih disekitar koloni Baird-Parker, 2000; Minor dan Marth, 1976, sedangkan endapan putih di dalam zona jernih adalah hasil pengendapan garam kalsium dan magnesium Baird-Parker, 2000. Endapan putih Gambar 13. Cawan berisi agar Baird-Parker yang telah ditumbuhi Staphylococcus aureus dengan koloni berwarna hitam Gambar 14. Penampakan koloni Staphylococcus aureus pada agar Baird-Parker Kemudian, koloni terpilih dipindah ke dalam agar miring Tryton Soya Agar TSA sebagai isolat untuk uji karakterisasi Gambar 15. Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji pewarnaan Gram, uji koagulase, uji katalase, uji fermentasi glukosa, dan uji fermentasi manitol. Zona opaq Zona jernih Zona putih Gambar 15. Isolat Staphylococcus aureus pada TSA miring

3. Karakterisasi