Perikanan tangkap Keadaan Umum Sektor Perikanan

4.2.2 Perikanan tangkap

Kegiatan usaha penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon tersebar di tujuh kecamatan pantai yaitu Kecamatan Kapetakan, Cirebon Utara, Mundu Pesisir, Astanajapura, Pangenan, Gebang dan Losari. Konsentrasi penangkapan terbesar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Gebang, Kecamatan Mundu Pesisir dan Kecamatan Cirebon Utara. 1 Jenis Alat Tangkap Beberapa jenis alat tangkap yang digunakan di Kabupaten Cirebon untuk melakukan penangkapan ikan antara lain alat tangkap payang, pukat tarik ikan, dogol, pukat pantai, jaring insang hanyut, jaring lingkar, jaring insang tetap, pukat tarik ikan, bagan tancap, anco, rawai tetap, dan perangkap kerang. Tabel 4 Perkembangan alat tangkap Kabupaten Cirebon Tahun 2004-2009 Jenis Alat Tangkap Jumlah Alat Tangkap unit 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Pukat Tarik Ikan 549 584 1.362 622 Payang 401 684 167 516 1.522 793 Dogol 373 321 47 13 138 138 Pukat Pantai 4 277 85 70 206 206 Jaring Insang Hanyut 1.864 1.696 388 83 197 472 Jaring Lingkar 221 221 281 163 165 592 Jaring insang tetap 2.634 1.124 544 426 1.256 1.475 Trammel net 2.204 2.336 590 364 1.786 2.014 Bagan Tancap 180 180 35 12 53 192 Rawai Tetap 185 135 19 79 233 233 Pengumpul Kerang 1.080 1.889 227 180 236 277 Anco 8 64 64 Perangkap Lainnya 248 507 667 Jumlah 9.146 8.863 2.932 2.746 7.725 7.745 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon 2009 Berdasarkan Tabel 4 bahwa jumlah alat tangkap perikanan Kabupaten Cirebon jumlah tertinggi terdapat pada tahun 2004 sebesar 9.146 unit sedangkan jumlah terendah terdapat pada tahun 2007 sejumlah 2.746 unit. Pada tahun 2008 mengalami peningkatan kembali hingga tahun 2009 dari 7.725 menjadi 7.745, hal ini di karenakan pada tahun 2007 hingga sekarang mulai diadakan pendataan baru mengenai jumlah alat tangkap di Kabupaten Cirebon. Berdasarkan pada Gambar 2 bahwa perkembangan jumlah alat tangkap Kabupaten Cirebon selama dua tahun yang lalu yaitu tahun 2006 dan tahun 2007 mengalami penurunan yang sangat signifikan, namun pada tahun 2008 sampai 2009 mengalami peningkatan kembali. Gambar 2 Perkembangan jumlah alat tangkap perikanan Kabupaten Cirebon Tahun 2004-2009. Berdasarkan Gambar 3 ternyata ada tiga alat tangkap yang dominan dioperasikan oleh nelayan Kabupaten Cirebon yaitu pukat tarik ikan, dogol, dan payang. Menurut presentasi jumlah per alat tangkap yang dioperasikan di Kabupaten Cirebon untuk pukat tarik ikan sebesar 26, dogol 19 dan payang 10. Gambar 3 Presentasi jumlah alat tangkap di Kabupaten Cirebon Tahun 2009. 9.146 8.863 2.932 2.746 7.725 7.745 2000 4000 6000 8000 10000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 A lat T an g k ap u n it Tahun 8 10 2 3 6 8 19 26 2 3 3 1 9 Pukat Tarik Ikan Payang Dogol Pukat Pantai Jaring Insang Hanyut Jaring Lingkar Jaring Insang Tetap Trammel Net Bagan Tancap Rawai Tetap Tabel 5 Perkembangan jumlah produksi per alat tangkap di Kabupaten Cirebon Tahun 2006-2009 No Jenis Alat Tangkap 2006 2007 2008 2009 Produksi Ton 1 Pukat Tarik Ikan 3.998,6 16.534 6.979 2.257 2 Payang 3.724,1 8.275 6.391,3 1.022,8 3 Dogol 13.679,8 1.235 10.640,9 11.888,5 4 Pukat PantaiJr Arad 114,6 369 - 228,9 5 Jaring Insang Hanyut 6.433,5 1.140 9.676,4 547,5 6 Jaring Lingkar 205,3 2.189 86,3 1.898,7 7 Jaring insang tetap 1.438,9 311 840,2 3.236,5 8 Trammel net 1.271,9 926 1.534,2 764,6 9 Bagan Tancap 470,1 48 90,2 206,4 10 Anco - 14 - 30,4 11 Rawai Tetap 6.399,9 422 4.047,2 849,8 12 Perangkap Kerang 1.692,4 896 3.627,3 2.314,3 13 Perangkap lainnya - 4.570 700,1 1.432,7 Jumlah 39.429,1 36.929 44.613,1 26.678,1 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon, 2009 Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa jumlah produksi terbesar pada tahun 2007 terdapat pada alat tangkap pukat tarik ikan dengan jumlah produksi sebesar 16.534 ton dan pada tahun 2008 hingga 2009 jumlah produksi terbesar terdapat pada alat tangkap dogol dengan jumlah produksinya 10.640,9 ton dan 11.888,5 ton. Selain itu juga perkembangan jumlah produksi dari alat tangkap yang ada di Kabupaten Cirebon juga dapat dilihat pada Gambar 4 yang menjelaskan bahwa jumlah produksi setiap tahunnya cenderung meningkat. Gambar 4 Perkembangan produksi per jumlah alat tangkap Kabupaten Cirebon Tahun 2006-2009. 39.429,1 36.929 44.613,1 26.678,1 10000 20000 30000 40000 50000 2006 2007 2008 2009 P ro d u k si T o n Tahun Berdasarkan Gambar 5 terlihat bahwa terdapat dua alat tangkap yang mempunyai presentasi terbesar pada tahun 2009 yaitu alat tangkap dogol sebesar 45 dan jaring insang tetap sebesar 12. Hal ini menunjukkan bahwa kedua alat tangkap tersebut yang dominan dioperasikan pada tahun 2009 dengan jumlah produksi yang cenderung meningkat. Gambar 5 Presentasi produksi per jumlah alat tangkap di Kabupaten Cirebon Tahun 2009. 2 Nelayan Nelayan yang terserap dalam usaha penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon terdiri atas nelayan pemilik dan nelayan buruh. Nelayan pemilik adalah nelayan yang memiliki kapal penangkap ikan atau tidak ikut melaut untuk menangkap ikan. Nelayan buruh adalah nelayan yang hanya memiliki faktor produksi tenaga kerja tanpa memiliki kapal penangkap ikan. Tabel 6 Jumlah nelayan yang beroperasi di Kabupaten Cirebon Tahun 2004-2009 Tahun Nelayan Jumlah RTP RTBP 2004 5.614 19.886 25.500 2005 4.619 17.192 21.811 2006 5.533 17.207 22.740 2007 5.255 18.095 23.350 2008 4.204 14.476 18.680 2009 5.054 17.371 22.425 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon, 2009 8 4 45 1 2 7 12 3 1 0 3 9 5 Pukat Tarik Ikan Payang Dogol Pukat PantaiJr Arad Jaring Insang Hanyut Jaring Lingkar Jaring insang tetap Trammel net Bagan Tancap Anco Rawai Tetap Perangkap Kerang Perangkap lainnya Menurut data yang tercantum pada Tabel 6 jumlah nelayan pemilik dan buruh pada tahun 2004 memiliki jumlah yang tertinggi, dimana untuk nelayan pemilik mencapai 5.614 orang dibandingkan dengan tahun berikutnya dan pada nelayan buruh jumlah tertinggi mencapai 19.886 orang. Jumlah nelayan terendah terdapat pada tahun 2007 dengan nelayan pemilik 4.204 orang dan nelayan buruh 14.476 orang. Secara keseluruhan jumlah nelayan Kabupaten Cirebon mengalami penurunan yang sangat kecil setiap tahunnya sehingga tidak begitu mempengaruhi kegiatan usaha penangkapan ikan. Gambar 6 Perkembangan jumlah tenaga kerja yang beroperasi di Kabupaten Cirebon. Berdasarkan Gambar 6 grafik hubungan tahun dengan jumlah nelayan Kabupaten Cirebon, baik untuk nelayan buruh RTBP, nelayan pemilik RTP dan total jumlah nelayan. Nelayan RTBP mempunyai jumlah yang lebih banyak di bandingkan dengan nelayan RTP, karena di Kabupaten Cirebon hanya pemilik modal besar saja yang menjadi nelayan pemilik dan sebagian besar masyarakat disana menjadi nelayan buruh yang berasal dari daerah tersebut. 3 Armada Penangkapan Armada yang digunakan pada kegiatan penangkapan ikan di laut Kabupaten Cirebon umumnya berupa perahu dan kapal. Perahu yang digunakan menggunakan mesin sebagai tenaga penggeraknya biasanya ditempatkan disamping perahu disebut juga dengan outboard motor, sedangkan sebagai tenaga penggerak kapal digunakan mesin dalam inboard motor dimana mesin kapal ditempatkan didalam kapal itu sendiri. 25.500 21.811 22.740 23.350 18.680 22.425 5.614 4.619 5.533 5.255 4.204 5.054 19.886 17.192 17.207 18.095 14.476 17.371 5000 10000 15000 20000 25000 30000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Ne lay an Ora n g Tahun Jumlah Nelayan Total Jumlah Nelayan RTP Jumlah Nelayan RTBP Tabel 7 Jumlah armada penangkapan di Kabupaten Cirebon Tahun 2004-2009 Tahun Jumlah perahumotor tempel Jumlah Tanpa motor Motor tempel Kapal Motor 2004 4.676 41 4.717 2005 4.797 41 4.838 2006 21 4.666 18 4.705 2007 37 4.049 7 4.093 2008 37 4.049 7 4.093 2009 37 4.049 7 4.093 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon, 2009 Berdasarkan Tabel 7 mengenai jumlah armada penangkapan bahwa armada penangkapan di Kabupaten Cirebon Tahun 2007-2009 memiliki jumlah yang tetap. Hal tersebut disebabkan adanya pendataan baru pada jenis alat tangkap dan sebagian besar armada yang digunakan dalam kegiatan penangkapan ikan berupa perahu bermotor tempel. Kapal motor kegiatan penangkapan ikan hanya terdapat di dua kecamatan seperti Kapetakan dan Cirebon Utara. 4 Produksi dan Nilai produksi perikanan tangkap Perkembangan produksi dan nilai produksi perikanan tangkap di Kabupaten Cirebon selama tahun 2004-2009 dapat dilihat pada Tabel 8 bahwa terjadi penurunan produksi dan peningkatan nilai produksi perikanan tangkap. Jumlah produksi terbesar yaitu 40.483 ton pada tahun 2004 sedangkan terendahnya pada tahun 2008 hanya 25.521 ton. Jumlah produksi yang besar memiliki nilai produksi yang sangat rendah yaitu Rp 196.363.000,00 dan jumlah produksi yang rendah memiliki nilai produksi yang sangat besar yaitu Rp 659.434.490,00. Berdasarkan uraian di atas jumlah produksi penangkapan di laut cenderung berlawanan dengan jumlah nilai produksi penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon. Produksi menurun karena berkembangnya alat tangkap jaring arad. Sehingga produktivitas hasil tangkapan yang dihasilkan oleh beberapa alat tangkap cenderung mengalami penurunan. Selain itu, alat tangkap jaring arad dapat merusak lingkungan. Nilai produksi mengalami peningkatan karena mengalami kenaikan harga setiap tahunnya yang akibatnya harga jual ikan juga meningkat. Tabel 8 Jumlah produksi dan nilai produksi perikanan tangkap Kabupaten Cirebon Tahun 2004-2009 Tahun Produksi Ton Nilai Produksi Rp 000 Harga rata-rata Rpkg 2004 40.483 196.363 4.850 2005 40.554 214.639 5.290 2006 39.429 249.817 6.340 2007 39.688 260.494 6.560 2008 25.521 659.434 25.830 2009 35.565 434.433 12.220 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon, 2009 Berdasarkan Gambar 7 mengenai jumlah produksi dan nilai produksi perikanan tahun 2004-2009 diketahui bahwa jumlah produksi perikanan laut di Kabupaten Cirebon mempunyai nilai yang cenderung menurun setiap tahunnya dan nilai produksinya mempunyai nilai yang cenderung meningkat. Hal ini karena berkembangnya alat tangkap arad mengakibatkan produktivitas hasil tangkapan oleh beberapa alat tangkap rendah, sehingga jumlah produksi juga rendah. Selain itu, hubungan tahun dan jumlah produksi perikanan laut di Kabupaten Cirebon tahun 2004-2009 mempunyai nilai produksi yang meningkat. Hal ini karena terjadinya peningkatan harga jual ikan setiap tahunnya yang awalnya hanya Rp 4.850,00 per kg pada tahun 2004 hingga mencapai harga Rp 25.830,00 tahun 2008, dan menurun menjadi Rp 12.220,00 per kg pada tahun 2009. Gambar 7 Perkembangan produksi dan nilai produksi perikanan tangkap Kabupaten Cirebon Tahun 2004-2009. 5 Jenis Komoditas Perikanan Tangkap Jenis ikan yang ditangkap di Kabupaten Cirebon dapat dibagi menurut kelompok ikan pelagis kecil, ikan pelagis besar, ikan demersal, udang, dan 40.483 40.554,7 39.429,1 39.688 25.521 35.565 196.363 214.639,01 249.817,1 260.494,23 659.434 434.433,98 200000 400000 600000 800000 10000 20000 30000 40000 50000 2004 2005 2006 2007 2008 Nilai P ro d u k si r ib u an P ro d u k si T o n Tahun Produksi Ton Nilai produksi ribuan binatang lunak. Kelompok pelagis kecil yang ditangkap antara lain ikan peperek, ikan selar, ikan japuh, ikan teri, ikan tembang, ikan kembung, ikan sebelah. Kelompok pelagis besar yang ditangkap antara lain ikan kakap merah, ikan kakap putih, ikan tongkol. Kelompok ikan demersal yang ditangkap antara lain ikan bawal putih, ikan manyung, ikan pari, ikan layur. Kelompok udang-udangan yang ditangkap antara lain udang krosok, udang jerbung, udang windu, udang dogol, rajungan. Selain itu, ada kelompok binatang berkulit lunak yang produksinya ditangkap antara lain cumi-cumi, kerang darah dan gurita. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kondisi Perekonomian Kabupaten Cirebon