beroperasi di fishing ground yang hanya di sekitar perairan pantai. Penyortiran ini dilakukan oleh anak buah kapal pada saat menuju fishing base.
Menurut Monintja dan Martasuganda 1991 umumnya hasil tangkapan utama dogol adalah udang-udangan dan ikan demersal. Menurut Manadiyanto
2000, yang menerangkan bahwa puncak penangkapan udang di perairan Laut Jawa berlangsung pada musim timur, yaitu antara pertengahan bulan Maret
sampai pertengahan bulan Juni.
Gambar 16 Hasil tangkapan dogol selama penelitian.
5.7.2 Jaring insang tetap
1 Nelayan
Operasi penangkapan dogol biasanya dioperasikan oleh 3-4 nelayan yang masing-masing bertugas sebagai juru mudi, juru mesin dan Anak Buah Kapal
ABK. Sebagian besar nelayan merupakan penduduk asli Bondet Cirebon Utara dan melaut merupakan sumber mata pencaharian utama. Dalam satu trip operasi
penangkapan yang berlangsung selama satu hari. 2
Alat tangkap Jaring insang tetap di Kabupaten Cirebon disebut dengan jaring rajungan.
Jaring rajungan hasil tangkapan utamanya adalah rajungan yang tertangkap dengan cara terpuntal bagian tubuhnya pada badan jaring. Alat tangkap jaring
rajungan terdiri dari badan jaring dari bahan PA monofilament, pelampung terbuat dari bahan karet seperti ban bekas yang di potong kecil dan sendal jepit,
tali ris atas dan tali ris bawah dari bahan PE multifilament dan pemberat dari timah. Pada saat pengoperasian jaring rajungan nelayan PPP Bondet
menggunakan pemberat tambahan dari batu dengan berat sekitar 2,5 kg –3 kg
dengan cara dililitkan dengan tali pelampung tanda sepanjang 4,5 m sehingga
panjang tali pelampung seluruhnya 35 m. Pemberat tambahan berfungsi untuk penahan jaring ketika ada arus laut. Kontruksi jaring rajungan di Kabupaten
Cirebon dapat dilihat pada Gambar 17.
Sumber: Dimodifikasi dari Aminah, 2010
Gambar 17 Kontruksi alat tangkap jaring rajungan di Kabupaten Cirebon.
Keterangan: 1.
Badan jaring : PA monofilament, ◊ = 4 inchi, L= 1 piece = 45 m = 1.215 m, lebar = 4 m, Ø
0,3 mm 2.
Tal iris atas : PE multifilament, L = 1.000 m, Ø 0,3 mm, arah pilinan Z
3. Tal iris bawah
: PE multifilament, L = 1.000 m, Ø 0,3 mm, arah pilinan Z 4.
Pelampung : bahan karet sandal jepit, bentuk dadu, ∑ = 1 piece = 70 buah, Ø 5cm, jarak =
1,5 m 5.
Pemberat : timah, berat = 1 piece = 2-
3 kg, ∑ = 30 buah, Ø 5cm, jarak = 1,5 m 6.
Tali pelampung : PE multifilament, Ø 0,25m, arah pilinan S
7. Tali pemberat
: PE multifilament, Ø 0,25m, L = 1.000 m, arah pilinan S 8.
Tali pelampung tanda : PE multifilament, L 30 m, Ø 0,6 cm
9. Pelampung tanda
: ∑ 2 buah, bahan Styrofoam, bentuk persegi panjang berukuran 20 cm x 10 cm x 30 cm
10. Pemberat tambahan
: batu, berat 3,5 kg
3 Kapal
Kapal jaring rajungan di PPP Bondet memilki dimensi total L
OA
10 m, lebar B 2,7 m dan draft d 1,3 m. Bahan utama penyusun kapal yaitu kayu jati
Tectona grandis. Kapal jaring rajungan kapasitasnya sekitar 1 GT. Pada umumnya kapal jaring rajungan yang digunakan oleh nelayan di PPP Bondet
adalah jenis kapal motor tempel dengan tenaga penggerak 20 PK dengan bahan bakar solar.
Gambar 18 Kapal jaring insang tetap. 4
Daerah penangkapan ikan Daerah penangkapan ikan yang dilakukan diperairan Bondet Cirebon Utara
dioperasikan di daerah perairan pantai. Jarak tempuh dari fishing base ke fishing ground
antara 10-15km. Kedalamannya bisa mencapai antara 8-15 m dengan lokasi penangkapan yaitu di daerah Mertasinga. Daerah penangkapan ikan untuk
alat tangkap jaring insang tetap di Bondet Cirebon Utara dapat disajikan pada Lampiran 1.
5 Metode pengoperasian
Pengoperasian jaring rajungan dimulai pukul 02.00 – 15.30 WIB dan
dikategorikan ke dalam one day fishing. Nelayan yang beroperasi lebih dari satu malam di PPP Bondet biasanya disebut Babang. Persiapan jaring, perbekalan,
pemeriksaan keadaan kapal, mesin, persediaan bahan bakar dan air tawar dilakukan di fishing base.
Penurunan satu jaring ini membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit, saat setting
mesin kapal dilakukan tetap dinyalakan dengan kecepatan rendah, agar jaring dapat terbentang sempurna. Proses setting diawali dengan menurunkan batu
pemberat, pelampung tanda pertama, diikuti dengan badan jaring piece pertama sampai piece terakhir, kemudian diturunkan pelampung tanda kedua dan pemberat
terakhir disusun dengan penurunan tali selambar. Proses selanjutnya drifting yang membutuhkan waktu sekitar 2 jam dan
terakhir pengangkatan jaring hauling mambutuhkan waktu sekitar 15 – 30 menit.
Pengangkatan jaring diawali dengan mengangkat pelampung tanda pertama, batu pemberat pertama diikuti dengan badan jaring, pelampung terakhir dan pemberat
terakhir kemudian kapal menuju fishing base.
Tahap terakhir adalah pemindahan ikan hasil tangkapan dari kantong jaring kedalam keranjang yang berbeda sesuai dengan jenisnya asing-masing. Umumnya
hasil tangkapan sampingan yang jarang tertangkap di buang ke laut, akan tetapi yang dapat dimanfaatkan tetap dikumpulkan untuk dijual. Kapal tidak
menggunakan es karena waktu operasi one day fishing dan kapal juga beroperasi di fishing ground yang hanya di sekitar perairan pantai. Penyortiran ini dilakukan
oleh anak buah kapal pada saat menuju fishing base.
Gambar 19 Hasil tangkapan jaring insang tetap selama penelitian.
6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan