PDRB per kapita Laju pertumbuhan perekonomian Cirebon

dipengaruhi oleh peningkatan nilai tambah pada subsektor tanaman bahan makanan, dengan kontribusi sebesar 17,72 pada tahun 2009. Subsektor peternakan dan perikanan juga berkontribusi lebih baik dari subsektor yang lainnya, yaitu sebesar 5,93 dan 4,72 pada tahun 2009. Apabila dalam juta rupiah untuk perikanan dapat dilihat pada Tabel 9, sedangkan PDRB subsektor perikanan tangkap dapat dilihat pada Lampiran 4. Tabel 9 PDRB perikanan Tahun 2005-2009 atas dasar harga konstan tahun 2000 Kabupaten Cirebon Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, 2009 Menurut lapangan usaha bahwa sektor primer atau pertanian, terdapat beberapa sektor didalamnya yang mengalami peningkatan yang pesat antara lain tanaman bahan makanan, perikanan, peternakan, tanaman perkebunan dan urutan terakhir kehutanan. Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa perikanan Kabupaten Cirebon selama tahun 2005-2009 atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan terus menerus setiap tahunnya. Hal ini berarti perubahan PDRB pada sektor perikanan Kabupaten Cirebon lebih mencerminkan pada perubahan produksi tanpa dipengaruhi perubahan harga sehingga dapat digunakan sebagai indikator ekonomi yang bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, tingkat kesejahteraan rakyat Kabupaten Cirebon.

5.1.2 PDRB per kapita

PDRB per kapita merupakan salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu daerah. PDRB per kapita yang tinggi mencerminkan keadaan ekonomi masyarakat yang lebih makmur, sebaliknya jika nilai PDRB per kapita rendah, maka dapat dikatakan keadaan ekonomi masyarakat masih rendah. Nilai PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi total PDRB dengan jumlah penduduk. Nilai PDRB per kapita bervariasi antar kota atau kabupaten, karena Tahun Perikanan Juta Rupiah 2005 331.845,71 2006 329.032,81 2007 340.141,76 2008 342.313,76 2009 365.778,39 selain dipengaruhi potensi dari wilayah tersebut juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk wilayah yang bersangkutan. Tabel 10 PDRB per kapita Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2009 atas dasar harga konstan Tahun 2000 Tahun PDRB Juta Rupiah Jumlah Penduduk Jiwa Per Kapita Juta RupiahJiwa 2005 6.343.778,91 2.074.834 3,06 2006 6.669.999,63 2.105.568 3,17 2007 7.026.563,79 2.136.873 3,29 2008 7.371.621,54 2.144.558 3,44 2009 7.746.385,44 2.194.592 3,53 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, 2009 Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat nilai PDRB per kapita Kabupaten Cirebon dari tahun 2005-2009 setiap tahunnya mengalami peningkatan yang awalnya tahun 2005 sebesar Rp3,06 juta rupiah per jiwa menjadi Rp3,53 juta rupiah per jiwa pada tahun 2009. Data yang ada menunjukkan bahwa pertumbuhan nilai PDRB per kapita tiap tahunnya apabila dirata-ratakan mengalami peningkatan sebesar 3,3 sehingga dengan peningkatan yang cenderung meningkat tersebut dinyatakan Kabupaten Cirebon mencerminkan keadaan ekonomi masyarakat mulai makmur.

5.1.3 Laju pertumbuhan perekonomian Cirebon

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah tergantung pada potensi sumber daya alam dan kemampuan manusia untuk mengolah dan memanfaatkan potensi tersebut. Laju pertumbuhan ekonomi dapat digambarkan oleh laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan Tabel 11 mengenai laju pertumbuhan PDRB tahun 2005-2009 atas dasar harga konstan tahun 2000 diketahui bahwa dari 9 sektor yang ada, sektor yang memiliki sumbangan terbesar pada tahun 2009 yaitu sektor pertanian 6,65. Kenaikan pertumbuhan pada sektor pertanian tersebut banyak dipengaruhi oleh peningkatan nilai tambah pada subsektor peternakan dimana pada tahun 2009 mampu tumbuh sebesar 7,77 angka ini masih lebih kecil dari angka pertumbuhan tahun 2008 yang tercatat 16,22. Subsektor perikanan juga tumbuh lebih baik dari subsektor yang lainnya yakni sebesar 6,85, satu-satunya subsektor yang tumbuh minus di sektor pertanian adalah subsektor kehutanan pada tahun 2009 dengan angka 3,26 angka ini sangat kecil dari angka pertumbuhan pada tahun 2008 yang tercatat 6,64. Pertumbuhan minus pada subsektor kehutanan diakibatkan oleh penurunan beberapa komoditi hasil hutan. Tabel 11 Data laju pertumbuhan produk domestik regional bruto PDRB Tahun 2005-2009 atas dasar harga konstan Tahun 2000 Lapangan Usaha Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas harga konstan 2000 tahun 2005-2009 dalam persen 2005 2006 2007 2008 2009 1. PERTANIAN 4,09 0,07 5,82 5,40 6,65 a. Tanaman Bahan Makanan 2,28 -0,27 8,02 4,28 6,74 b. Tanaman Perkebunan 15,27 9,65 -0,42 -1,01 3,17 c. Peternakan dan hasil- hasilnya 5,41 -1,89 4,67 16,22 7,77 d. Kehutanan 4,44 3,30 -16,00 6,64 -3,26

e. Perikanan

4,73 -0,85 3,38 0,64 6,85 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 5,28 6,27 2,06 2,04 3,90

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

1,97 5,85 1,00 2,96 -0,72 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 7,89 5,75 7,11 4,69 6,36 5. BANGUNAN KONTRUKSI 9,73 8,78 9,06 6,43 5,71 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 7,38 9,09 4,08 5,54 6,39 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,44 7,67 6,91 1,04 4,33 8. KEUANGAN, SEWA BANGUNAN DAN JASA PERUSAHAAN 4,22 6,17 3,89 5,09 4,73 9. JASA-JASA 4,79 6,52 9,93 6,09 5,85 TOTAL PDRB 5,06 5,14 5,35 4,91 5,08 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, 2010 Keterangan: : Angka Perbaikan : Angka Sementara : Angka Sangat Sementara Sektor yang memiliki sumbangan terendah yaitu sektor industri pengolahan satu-satunya sektor yang tumbuh minus pada tahun 2009 dengan angka 0,72 angka ini sangat kecil dari angka pertumbuhan pada tahun 2008 yang tercatat 2,96. Perlambatan pertumbuhan pada sektor ini sangat dipengaruhi oleh