Analisis Kadar Air Physical Characteristic Of Sago Starch (Metroxylon sp.) Modified Through Heat Moisture Treatment (HMT) Technique.

SAG = 1.5 x WAG + 30 SPG = 1.5 x WPG + 30 Dimana : SAG = Suhu awal gelatinisasi o SPG = Suhu pincak gelatinisasi C o WAG = Waktu pada saat kurva mulai menaik menit C WPG = Waktu pada saat kurva mencapai viskositas maksimumnya menit 1.5 = Kenaikan suhu sebanyak 1.5 o 30 = Suhu awal analisis 30 C menit o Parameter yang diamati dikorelasikan dengan perlakuan suhu pati dan lama pemanasan. Jika koefisien korelasinya besar dilakukan analisis regresi. C

2. Analisis Kadar Air

Cawan kosong dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator selama 10 menit untuk cawan alumunium dan 20 menit untuk cawan porselin. Cawan kering ditimbang. Sebanyak 5 g sampel ditimbang dengan cepat kedalam cawan kering, kemudian dihomogenkan. Tutup cawan dibuka, cawan sampel beserta tutupnya di keringkan dalam oven suhu 105 o C selama 3 jam. Cawan diletakkan secara seksama agar tidak menyentuh dinding oven. Cawan sampel dipindahkan ke dalam desikator, ditutup dengan penutup cawan, didinginkan lalu ditimbang kembali. Cawan dimasukkan kembali ke dalam oven sampai diperoleh berat konstan. Kadar air dihitungan dengan menggunakan rumus berikut: Kadar air g100g bahan basah = dimana : W = bobot contoh sebelum dikeringkan g W1 = bobot contoh + cawan sesudah dikeringkan g W2 = bobot cawan kosong g

3. Analisis Ukuran dan Bentuk Granula Pati

Patitepung dibuat suspensi dalam air dan dilihat dibawah mikroskop polarisasi cahaya. Bentuk dan sifat birefringence pati dapat langsung dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 200 x. Ukuran granula pati ditentukan berdasarkan rata-rata dan kisaran dari granula pati yang berhasil didokumentasi oleh kamera. Pengamatan ukuran dan bentuk granula bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi terhadap struktur granula pati. Pengamatan yang dilakukan mencakup ukuran, bentuk dan ada tidaknya sifat birefringence pati.

4. Analisis Kekuatan Gel Wattanachant et al., 2002

Analisis kekuatan gel dengan prosedur sebagai berikut: dibuat suspensi pati dengan konsentrasi padatan kering sebanyak 6. Suspensi dipanaskan sampai mencapai suhu gelatinisasinya. Pasta pati dituang ke dalam tabung plastik diameter 4 cm dan tinggi 5 cm sampai penuh. Tabung disimpan pada suhu 4 o C selama 24 jam. Pengukuran kekuatan gel dilakukan dengan menggunakan tekstur analizer pada kondisi sebagai berikut mode: kekuatan gel Test mode dan option measure force ini compression, pre test speed: 0.2 mmdetik, test speed: 0.2 mmdetik, post test speed 0.2 mmdetik, distance: 4.0 mm, tipe: auto, force: 4 g, dan acessory: 0.5 radius cylinder P0.5 R. penentuan kekuatan gel didasarkan pada maksimum gaya nilai puncak pada tekanankompresi pertama dengan satuan gf gram force.

5. Analisis Freeze Thaw Stability Wattanachant et al., 2002

Pasta pati dibuat dengan prosedur seperti pada persiapan pasta pati untuk analisis kekuatan gel. Pasta pati ditimbang sebanyak masing-masing 20 g ke dalam 2 buah tabung sentrifuse yang telah diketahui beratnya. Tabung sentrifuse ditutup dengan rapat. Tabung disimpan pada suhu 4 o C selama 24 jam, diikuti dengan pembekuan pada suhu -20 o Sampel yang telah mendapat perlakuan satu siklus freeze-thaw tersebut disentrifusi selama 15 menit pada kecepatan 3500 rpm. Selama sentrifusi berlangsung, air yang keluar dari matriks gel selama perlakuan freeze-thaw akan C selama 48 jam, kemudian dithawing pada suhu ruang selama 4 jam. berada dibagian atas tabung dan gel pati akan berada di bagian bawah tabung. Air yang berada di atas tabung dipisahkan kemudian diukur beratnya. Persentase sineresis dinyatakan dengan perbdaningan antara air yang keluar terhadap berat awal pasta pati.

6. Analisis Swelling Volume dan Fraksi Pati yang Tidak Membentuk Gel

Collado dan Corke 1999; Singh et al. 2005 Sebanyak masing-masing 0.35 g pati dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse berukuran 12.5 x 16 mm. sebanyak 12.5 ml aquades ditambahkan ke dalam tabung kemudian disetimbangkan selama 5 menit. Tabung dipanaskan pada penangas dengan suhu 92.5 o C selama 30 menit sambil sesekali dikocok. Sampel didinginkan pada air es selama 1 menit, didiamkan pada suhu ruang selama 5 menit kemudian disentrifugasi pada 3500 rpm selama 30 menit. Tinggi gel yang diperoleh diukur kemudian dikonversi menjadi volume gel per gram sampel yang kemudian dinyatakan dengan swelling power. Supernatan yang berada di bagian atas tabung disaring melalui kertas saring yang telah diketahui beratnya dan filtrat yang diperoleh ditampung dengann cawan yang telah diketahui beratnya pula. Kertas saring dan cawan dikeringkan pada suhu 110 o C selama satu malam. Sampel yang tertinggal pada kertas saring merupakan berat pati yang tersuspensi di dalam supernatan dan sampel yang tertinggal pada cawan merupakan pati yang terlarut. Persentase pati yang tersuspensi dan terlarut dihitung berdasarkan perbandingan beratnya terhadap berat kering sampel awal.