Berdasarkan analisis statistik yang disajikan pada Lampiran 5 suhu pati berpengaruh nyata terhadap viskositas pasta panas P0.05. Uji lanjut metode
Duncan menyatakan bahwa perlakuan suhu pati 80 dan 90
o
C tidak berbeda terhadap viskositas pasta panas, akan tetapi berbeda pada suhu pati 70
o
Interaksi antara suhu pati dan lama pemanasan berbeda nyata terhadap viskositas pasta panas P0.05. Uji lanjut metode Duncan menunjukkan interaksi
antara suhu pati 90 C.
Perlakuan lama pemanasan berpengaruh nyata terhadap viskositas pasta panas P0.05. Uji lanjut metode Duncan menyatakan bahwa lama pemanasan 0.5 jam
berbeda dengan 1, 1.5, 2, dan 2.5 jam berbeda dengan 3 dan 3.5 jam serta berbeda dengan 4 jam terhadap viskositas pasta panas. Semakin lama pemanasan
menghasilkan viskositas pasta panas yang semakin kecil.
o
C dengan lama pemanasan 1, 3, 3.5 dan 4 jam tidak berbeda dengan interaksi suhu pati 80
o
C dengan lama pemanasan 2 sampai 4 jam terhadap viskositas pasta panas yang dihasilkan. Semakin lama pemanasan nilai viskositas
pasta panas yang dihasilkan semakin menurunkecil. Interaksi antara suhu pati 90
o
C lama pemanasan 0.5 dan 2.5 jam menghasilkan nilai viskositas pasta panas yang sama dengan interaksi suhu pati 80
o
C lama pemanasan 1.5 jam. Begitu juga dengan interaksi antara suhu pati 90
o
C lama pemanasan 2 jam dengan suhu pati 80
o
Interaksi pada suhu pati 70 C lama pemanasan 0.5 dan 1 jam menghasilkan viskositas pasta panas yang
tidak berbeda.
o
C dengan lama pemanasan 1, 1.5, 3, 3.5 tidak berbeda terhadap viskositas pasta panas. Akan tetapi, interaksi terjadi ketika lama
pemanasan 0.5 dan 2.5 jam. Viskositas pasta panas tertinggi dihasilkan pada interaksi suhu pati 70
o
C dengan lama pemanasan 2 dan 4 jam. Adanya interaksi antara suhu pati dan lama pemanasan pada viskositas pasta panas dapat dilihat
pada Gambar 12.
Gambar 12 Interaksi antara suhu pati dan lama pemanasan terhadap vikositas
pasta panas VPP pati sagu termodifikasi HMT Pada Gambar 12 terlihat pati suhu 80
o
C memiliki nilai viskositas pasta panas yang cukup konsisten dengan peningkatan lama pemanasan. Nilai viskositas
pasta panas yang diperoleh cenderung menurun dengan semakin lama pemanasan. Pada suhu pati 70
o
C terlihat kecenderungan meningkat pada viskositas pasta panas dengan semakin meningkatnya lama pemanasan. Ini menandakan pati sagu
termodifikasi yang dihasilkan memiliki sifat yang tidak stabil selama pemanasan dan didukung dengan tingginya viskositas puncak serta turun secara tajam selama
pemanasan. Viskositas pasta panas cenderung menurun pada pati suhu 80 dan 90
o
C dan mengindikasikan pati sagu termodifikasi HMT tersebut cukup stabil selama pemanasan.
250
f
220
e
220
e
255
g
250
f
205
e
210
e
270
g
165
c
165
c
150
b
140
a
125
a
125
a
110
a
110
a
150
b
130
a
170
d
165
c
150
b
120
a
120
a
120
a
50 100
150 200
250 300
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
V isko
si ta
s B
U
Lama pemanasan Jam Suhu pati 70 oC
Suhu pati 80 oC Suhu pati 90 oC
Ket: Superscript yang berbeda pada garis yang sama berarti berbeda nyata pada uji
lanjut Duncan P0.05
e. Viskositas Breakdown VB
Parameter viskositas pasta panas dan viskositas breakdown mempunyai keterikatan satu sama lain, karena viskositas breakdown merupakan selisih antara
viskositas puncak pasta dengan viskositas pasta panas. Berdasarkan analisis statistik yang disajikan pada Lampiran 6 viskositas breakdown berpengaruh nyata
pada peningkatan pemanasan suhu pati P0.05. Uji lanjut metode Duncan menunjukkan bahwa pati sagu termodifikasi HMT suhu pati 90
o
Perlakuan lama pemanasan tidak berpengaruh nyata terhadap viskositas breakdown P0.05. Range viskositas breakdown yang dihasilkan sangat sempit
dengan peningkatan lama pemanasan setiap setengah jam, sehingga lama pemanasan tidak berpengaruh terhadap viskositas breakdown. Akan tetapi, terjadi
interaksi secara signifikan antara suhu pati dan lama pemanasan terhadap viskositas breakdown P0.05. Uji lanjut metode Duncan menyatakan bahwa
interaksi pada suhu pati 90 C memiliki
viskositas breakdown terkecil dibandingkan perlakuan pati termodifikasi HMT lainnya.
o
C lama pemanasan 0.5, 1, 2.5 dan 3 jam menghasilkan viskositas breakdown dengan nilai viskositas paling kecil yaitu 20 BU. Interaksi
antara suhu pati 80
o
C lama pemanasan 1.5, 2, 3, 3.5 dan 4 jam menghasilkan nilai viskositas breakdown yang sama dengan interaksi perlakuan suhu pati 90
o
C lama pemanasan 1.5, 2, 3.5 dan 4 jam dengan nilai viskositas yang diperoleh sebesar 50
sampai 60 BU. Interaksi antara suhu pati 70
o
Pada Gambar 13 terlihat bahwa semakin tinggi suhu pati bisa menghasilkan nilai viskositas breakdown yang semakin kecil. Ini mengindikasikan proses
modifikasi HMT dapat menurunkan nilai viskositas breakdown. Semakin menurunnya nilai viskositas breakdown menunjukkan pati dengan karakteristik
yang cukup stabil pada pemanasan. Pada suhu pati 70 C dengan lama pemanasan 4 jam
menghasilkan nilai viskositas breakdown yang paling besar dibanding perlakuan lainnya dengan nilai 120 BU. Adanya interaksi antara suhu pati dan lama
pemansan dapat dilihat pada Gambar 13.
o
C semakin lama pemanasan belum bisa menghasilkan penurunan viskositas breakdown dibandingkan dengan
pemanasan suhu pati 80 dan 90
o
C. Akan tetapi, dibandingkan dengan pati native
nya pemanasan pati suhu 70
o
C sudah dapat menurunkan nilai viskositas breakdownnya yaitu 200 BU menjadi 120 BU.
Gambar 13 Interaksi antara suhu pati dan lama pemanasan terhadap viskositas breakdown VB pati sagu termodifikasi HMT
f. Viskositas Pasta Dingin VPD
Viskositas pasta dingin diperoleh pada saat pasta didinginkan dari suhu 95
o
C mencapai suhu 50
o
C. Viskositas pasta dingin menunjukkan kestabilan pasta selama pendinginan. Berdasarkan analisis statistik yang disajikan pada Lampiran
7 suhu pati berpengaruh nyata P0.05 terhadap viskosistas pasta dingin. Uji lanjut metode Duncan menunjukkan bahwa suhu pati 80 dan 90
o
C tidak berbeda terhadap viskositas pasta dingin, akan tetapi berbeda nyata dengan suhu pati 70
o
C. Nilai viskositas pasta dingin tertinggi dihasilkan pati sagu termodifikasi HMT
suhu pati 70
o
C. Lama pemanasan juga berpengaruh nyata terhadap viskositas pasta dingin P0.05. Uji lanjut metode Duncan menunjukkan bahwa lama
80
c
90
e
110
g
105
f
85
d
115
h
105
f
120
i
90
e
100
e
60
b
60
b
75
c
55
b
50
b
60
b
30
a
20
a
50
b
50
b
35
a
30
a
60
b
50
b
20 40
60 80
100 120
140
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
V isko
si ta
s B
U
Lama pemanasan Jam
Suhu pati 70 oC Suhu pati 80 oC
Suhu Pati 90 oC
Ket:
Superscript yang berbeda pada garis yang sama berarti berbeda nyata pada uji lanjut Duncan P0.05