Pembagian Kewenangan pemerintah pusat-daerah

140 Gambar 67 Model kelembagaan Fungsi User Berbagai institusi yang berfungsi sebagai user antara lain kementerian Pertanian, BUMN di tingkat pusat, sedangkan pada tingkat DAS user utama antara lain PLN, PDAM, industri dan PetaniP3A. User tersebut berhak memperoleh pelayanan yang baik dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.Selain haknya tersebut, user diharapkan dapat menggunakan air secara efisien dan ikut menjaga kelestarian lingkungan,Userwajib memberi kontribusi pembiayaan baik langsung maupun tak langsung, kecuali pertanian rakyat dan pemakaian air untuk keperluan hidup sehari-hari. User juga wajib memberi kontrol sosial yang positif atas pengelolaan SDA.

6.4.2 Model Manajemen

Model manajemen berkaitan dengan perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengawasan yang diusulkan dalam konsep kebijakan ini dapat dilihat pada Gambar 68. Pola dan Rencana Pengembangan DAS Dalam tingkat perencanaan, pemerintah pusat melalui kementerian Pekerjaan Umum merumuskan rencana tata ruang wilayah nasional yang selanjutnya menjadi dasar dalam penyusunan RTRW Propinsi.Sejalan dengan itu Kementerian PU menyusun rencana kerja pemerintah RKP sebagai dasar penyusunan program pembangunan.Kegiatan ini menjadi tanggung jawab BBWS. Berdasarkan RTRW Propinsi dan RKP tersebut, BBWS menyusun konsep pola dan rencana DAS yang disampaikan ke TK PSDA untuk dapat dibahas oleh seluruh anggota TK PSDA. Pola-rencana DAS dan RTRW harus sinkron agar dapat: i menghasilkan koefisien run-offyang minimal dan ii memenuhi proyeksi kebutuhan air baku untuk berbagai rencana pengembangan wilayah kedepan. Selanjutnya setelah dibahas di TK PSDA, rencana tersebut diusulkan ke Menteri PU untuk ditetapkan.Atas dasar pola dan rencana yang telah diputuskan oleh Menteri PU tersebut maka BBWS dapat melaksanakan pembangunan konstruksi infrastruktur, serta menjadi pedoman bagi PJT II untuk melakukan pengoperasian tugasnya sebagai operator. Setelah melaksanakan pembangunan prasarana, BBWS menyerahkan aset tersebut ke PJT II untuk dioperasikan. 142 Gambar 68 Model Manajemen Operation Center kaskade tiga waduk Mempertimbangkan adanya tiga buah waduk seri yang pengelolaannya oleh instansi yang berbeda maka diusulkan untuk dibentuk pusat pengoperasian tiga waduk dibawah pengelolaan PJT II. Pusat operasi tiga waduk ini akan melakukan pengelolaan untuk mengintegrasikan dan mengsinkronkan pengoperasian Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Pelaksanaan pengelolaan pembangkitan listrik tenaga air dan pendistribusiannya tetap oleh PLN yang dalam hal ini dilakukan oleh Indonesia Power dan PJB. Pada kondisi ekstrim, OCC mempunyai wewenang untuk mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap bencana yang mungkin terjadi. Alokasi Air Pada dasarnya perijinan merupakan kewenangan pemerintah cq. Menteri Pekerjaan Umum PU. Berdasarkan pola dan rencana yang telah ditetapkan, user dapat mengajukan usulan alokasi air kepada BBWS. Kemudian setelah dianalisis kesesuaian dan ketersediaan air, BBWS mengajukan rekomendasi teknis ke kementerian PU. Setelah mempertimbangkan dan mendiskusikannya maka menteri PU menetapkan ijin alokasi air yang selanjutnya disampaikan ke PJT II untuk dapat dilaksanakan. Pelaksanaan distribusi air oleh PJT II harus efisien dengan mengadopsi teknologi yang berkembang. Hal ini penting untuk menekan operation loss yang selama ini dinilai masih tinggi. Rencana Tanam Tahunan Di dalam pelaksanaan OP irigasi, petaniP 3 A mengajukan rencana tanam tahunan melalui dinas kabupaten terkait yang selanjutnya diusulkan ke Gubernur melalui dinas propinsi. Setelah ditetapkan eloh Gubernur melalui koordinasi oleh TK- PSDA kemudian disampaikan ke PJT II untuk dilaksanakan. Untuk meningkatkan efisiensi pemakaian air untuk tanaman, rencana tanam harus sudah memasukan pembagian golongan, jenis tanaman serta sejauh dimungkinkan termasuk pola budi dayanya, khususnya budi daya hemat air. Konservasi Hulu Kegiatan konservasi hulu ini sangat penting untuk menjamin keberlanjutan sumber air. Pelaksanaan konservasi di hulu pada dasarnya merupakan kewajiban semua pihak everybody business namun pada pelaksanaannya seolah-olah membatasi exploitasi di bagian hulu, tetapi sebenarnya suatu keharusan semua para pemangku kepentingan untuk mengikuti RTRW ataupun pola dan rencana DAS Citarum. Namun demikian penanggung jawab utama adalah BP-DAS yang merupakan unit pelaksana kementerian Kehutanan. Jika terjadi penyimpangan perlu diberi sangsi yang diantaranya dapat berupa dana kompensasi perlindungan wilayah resapan air dan harus melaksanakan konsep zerowaste management. Mekanisme Pengawasan Controlling Dalam mengoptimalkan pelaksanaan pengelolaan, para pelaksana dan pemangku kepentingan dapat memberikan masukkan aspirasi ke TK PSDA berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan operasi alokasi air, dan pengendalian banjir untuk selanjutnya TK PSDA dapat melaporkan aspirasi dan masukkan tersebut ke PJT II sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja pengelolaan SDA selanjutnya.

6.4.3 Model Pendanaan

Untuk pengelolaan sungai secara berkelanjutan perlu didukung oleh kebijakan tarif air yang mengakomodasikan prinsip full cost recovery yang memungkinkan pengenaan tarif air kepada user sesuai dengan besarnya biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaan SDA. Struktur tarif air yang diusulkan terdiri dari tiga elemen sebagai pemenuhan biaya: i OP prasarana sarana, ii manajemen pengelolaan air, iii fee lingkungan untuk pelestarian sumber air. Konsep kebijakan dalam mekanisme pendanaan dirumuskan dalam model pendanaan sebagaimana diagram pada Gambar 69. Anggaran Pemerintah Meskipun pengelola utama ditangani oleh PJT II, namun demikian masih diperlukan bantuan pemerintah untuk menangani komponen fungsi publik. Anggaran pemerintah pusat APBN cq. Kementrian Keuangan tidak hanya menyediakan dana untuk pelaksanaan melalui Kementerian Kehutanan dan Kementerian PU tetapi juga memberikan pengalokasian dana ke Pemerintah Propinsi dan Kabupaten sebagai dana perimbangan untuk kebutuhan konservasi dan operasi jaringan irigasi APBD yang menjadi tanggung jawabnya masing- masing. Kementerian Kehutanan melalui dana APBN yang dilaksanakan oleh