integrasi vertikal, diversifikasi usaha, kontrak produksi, kontrak pemasaran, perlindungan nilai, dan melakukan asuransi.
3.4 Kerangka Pemikiran Operasional
Tomat dan cabai merah merupakan komoditas hortikutura yang cukup memiliki nilai ekonomi. Hal ini dikarenakan, tomat dan cabai merah merupakan
komoditas yang banyak digunakan konsumen baik untuk bumbu makanan maupun untuk diolah lebih lanjut. Desa Perbawati merupakan salah satu desa
yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi yang menjadikan tomat dan cabai merah sebagai komoditas utamanya. Menurut para petani tomat dan cabai merah
di Desa Perbawati, produksi tomat dan cabai merah sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, iklim, hama, dan penyakit sehingga produksinya bervariasi pada
setiap musim panennya. Penelitian yang dilakukan di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi bertujuan
untuk mengetahui kondisi dan tingkat risiko produksi yang dilami petani tomat dan cabai merah di Desa Perbawati, sumber yang menyebabkan risiko produksi,
dan menentukan strategi yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko yang dihadapi para petani di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi. Penilaian tingkat
risiko produksi ini dilakukan dengan menentukan sumber risiko kemudian menghitung tingkat risiko dengan menggunakan alat ukur risiko yaitu variance,
standard deviation, dan coefficient variance baik untuk risiko yang bersifat spesialisasi maupun diversifikasi. Setelah hasil perhitungan tingkat risiko
diketahui, maka menetapkan strategi yang tepat untuk mengurangi tingkat risiko agar para petani mampu mencapai hasil yang diharapkan. Bila tahapan analisis
tersebut selesai maka dapat direkomendasikan kepada para petani di Desa Perbawati.
Gambar 11. Kerangka Pemikiran Operasional
Petani di Desa Perbawati yang Mengusahakan Tomat dan Cabai Merah
Fluktuasi Produksi Tomat dan Cabai Merah
Analisis Kuantitatif Tingkat Risiko
Variance Standard Deviation
Coefficient Variannce
Strategi untuk Mengurangi Risisko Produksi
Analisis Kualitatif Sumber Risiko:
Perubahan Cuaca dan Iklim
Hama dan Penyakit
Tingkat Kesuburan Lahan
IV. METODE PENELITIAN
Metode penelitian menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung. Tahapan-tahapan tersebut digunakan peneliti dalam
melaksanakan penelitian sehingga proses penelitian sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tahapan-tahapan tersebut meliputi penentuan lokasi dan waktu
penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan metode analisis data.
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan menganalisis risiko produksi yang dihadapi para
petani tomat dan cabai merah yang berada di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja karena Desa Perbawati
merupakan salah satu sentra produksi sayuran di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilakukan pada tanggal 21 Desember 2011
hingga tanggal 21 Februari 2012.
4.7 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pencatatan dan wawancara langsung
dengan para petani di Desa Perbawati. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung mengenai luas lahan yang diusahakan, harga jual komoditasnya, biaya-
biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, jumlah produksi yang diperoleh selama masa produksi berlangsung, proses produksi, risiko yang dihadapi petani,
penyebab risiko yang terjadi dan untuk mengetahui bagaimana proses penanganan risiko yang selama ini telah dilakukan oleh para petani serta untuk mengetahui
peluang terjadinya produksi. Data sekunder diperoleh dari Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan
Kehutanan BP3K Kecamatan Sukabumi, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan BP4K Kabupaten Sukabumi, Dinas Pertanian dan
Tanaman pangan Provinsi Jawa Barat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian, dan Badan Pusat statistika
,
perpustakaan, dan situs-situs yang terkait dengan kegiatan penelitian serta literatur yang relevan.