Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

Penanganan risiko menurut Tarigan 2009 dan Sembiring 2010 yaitu dengan melakukan diversifikasi, kemitraan dalam pengguanaan input, pengendalian hama dan penyakit tanaman, perlakuan pada saat pemanenan dan pengemasan , serta perbaikan manajemen usaha. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jamilah 2010, penanganan risiko yang dilakukan antara lain penyiraman pada musim kemarau sesuai dengan kebutuhan, pengendalian hama secara terpadu PHT, meningkatkan kesuburan lahan dengan pemupukan dan sistem rotasi tanaman, penggunaan input yang sesuai, meningkatkan sumberdaya manusia melalui pelatihan dan penyuluhan, dan melakukan diversifikasi dengan cara tumpang sari. Utami 2009 menerapkan strategi preventif yang bertujuan untuk menghindari terjadinya risiko. Adapun tindakan preventif yang dilakukan antara lain, meningkatkan kualitas perawatan sebagai upaya untuk menghindari risiko yang diakibatkan oleh cuaca dan iklim, membersihkan area yang dijadikan kumbung untuk mencegah datangnya hama, melakukan perencanaan pembibitan yang dilakukan dengan memastikan semua bahan baku memiliki kualitas yang baik, mengembangkan sumberdaya manusia dengan pelatihan dan penyuluhan seputar jamur tiram putih, dan menggunakan peralatan yang steril. Dapat dilihat bahwa masing-masing unit usaha akan memiliki risiko yang berbeda sehingga penanganan terhadap risiko yang dilakukan oleh berbagai pihak bermacam-macam. Namun, diharapkan komoditas yang memiliki risiko yang paling tinggi harus didahulukan dalam penanganannya walaupun strategi penanganan risiko hanya digunakan untuk mengurangi tingkat risiko yang ada bukan untuk menghilangkan risiko.

2.5 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

Persamaan yang terdapat pada penelitian ini dengan beberapa penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Persamaan dan Perbedaan Penelitian yang Dilakukan dengan Penelitian Terdahulu No. Uraian Perbedaan Persamaan 1 Fariyanti 2008  Fokus analisis yaitu kentang dan kubis  Metode yang digunakan dalam pengukuran risiko yaitu GARCH Menganalisis risiko produksi tentang sayuran 2 Jamilah 2010 Fokus analisis yaitu wortel dan bawang daun  Metode yang digunakan dalam pengukuran risiko, yaitu varian Variance, simpangan baku Standard Deviation, dan koefisien variasi Coefficient Variation  Tempat dan subjek yang akan diteliti  Menganalisis risiko produksi tentang sayuran 3 Sembiring 2010 Fokus analisis yaitu brokoli, caisin, sawi putih dan tomat 4 Tarigan 2009 Fokus analisis yaitu brokoli, bayam hijau, tomat dan cabai keriting 5 Utami 2009 Fokus analisis yaitu bawang merah dan dikaitkan dengan perilau penawarannya

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.3.1 Konsep Risiko dan Perilaku dalam Menghadapi Risiko

Secara umum risiko dan ketidakpastian merupkan satu kesatuan dalam penggunaannya sehari-hari namun keduanya memiliki perbedaan. Risiko berhubungan dengan suatu kejadian, dimana kejadian tersebut memiliki kemungkinan untuk terjadi atau tidak terjadi, dan jika terjadi maka akan menimbulkan kerugian bagi pihak terkait Kountur 2006. Dengan kata lain risiko merupakan kejadian atau suatu kemungkinan dimana peluang dan hasil akhirnya dapat di ketahui dan dapat diukur oleh para pembuat keputusan. Sedangkan ketidakpastian menunjukkan keadaan dimana hasil dan akibatnya tidak bisa diketahui oleh para pembuat keputusan. Perbedaan antara risiko dan ketidakpastian dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Rangkaian Kejadian Berisiko dengan Kejadian Ketidakpastian Sumber: Debertin 1986 Pada umumnya peluang terhadap suatu kejadian dapat ditentukan oleh pembuat keputusan berdasarkan pengalaman dalam mengelola kegiatan usaha. Jika dilihat dari definisi-definisi tersebut maka terdapat tiga unsur yang membangun suatu risiko yaitu kejadian, kemungkinan, dan akibat. Selain itu terdapat unsur lainnya yaitu eksposur, waktu, dan rentan. Eksposur berhubungan dengan peluang keterlibatan pada beberapa kejadian. Unsur waktu berhubungan dengan semakin lama sesuatu itu terekspos maka semakin tinggi risikonya. Sedangkan unsur rentan menunjukan semakin mudah rusak maka semakin tinggi risikonya. Indikator adanya risiko yaitu adanya variasi atau fluktuasi baik pada produksi, harga, maupun pendapatan yang diperoleh para pembuat keputusan. Kejadian berisiko Probabilitas dan Hasil Akhir Diketahui Probabilitas dan Hasil Akhir Tidak Diketahui Kejadian Tidak Pasti