Uji Validitas Uji Kualitas Data a.

varians data harus homogen, data berdistribusi normal, dan pengambilan sampel dilakukan secara acak Efferin, Darmaji, Tan, 2008.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Imam Ghozali, 2011. Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan uji Kolmograv Smirnov. Jika nilai signifikansi p-value 0,05, maka data berdistribusi normal, jika nilai signifikansi p-value 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians populasi data adalah sama atau tidak Duwi Priyanto, 2010. Untuk menguji homogenitas dapat dilakukan uji Leavene’s Test. Jika nilai signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varians kelompok data adalah homogeny Efferin, Darmadji Tan, 2008.

c. Random Sampling

Untuk menguji signifikansi maka sampel untuk setiap kelompok perlakuan harus diambil secara acak Imam Ghozali, 2011. Hal ini agar setiap kelompok dapat diperbandingkan.

5. Pengujian Hipotesis a.

Analysis of Variance ANOVA Untuk menguji hipoteis yang diusulkan peneliti, maka uji yang dipilih adalah analisis of variance anova. Analisis of variance anova digunakan untuk menganalisis variabel yang berupa nilai atau angka numeral variable dengan beberapa asumsi yang mendasarinya untuk membandingkan rata-rata kelompok yang ada. Terdapat dua jenis analisis of variance anova, yaitu one way anova anova satu arah dan two ways anova anova dua arah. Menurut Donald dan Pamela 2006 dalam Muhammad 2014, statistik untuk uji anova adalah rasio F. Statistik ini membandingkan varians dari dua sumber terakhir: 1 Dalam uji ini diasumsikan bahwa semua populasi yang sedang dikaji memiliki keragaman atau varians variance sama tanpa mempertimbangkan apakah populasi-populasi tersebut memiliki rata-rata hitung mean sama atau berbeda. Terdapat 2 cara atau metode dalam mengestimasi nilai varians ini, yaitu metode dalam kelompok within method dan metode antar kelompok between method. Metode dalam kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang sahih valid apakah hipotesis nol salah atau benar. Sementara metode antar kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang sahih valid hanya jika hipotesis nol benar. Langkah akhir dari uji ANOVA adalah menghitung rasio antara metode antar kelompok between method sebagai numerator faktor yang dibagi dan metode dalam kelompok within method sebagai denominator faktor pembagi. Jika hipotesis nol benar diterima, rasio diatas berisikan dua hal estimasi yang terpisah dari populasi yang memiliki varians sama dan karenanya berasal dari distribusi F. Namun jika rata-rata hitung mean populasi yang dikaji tidak sama, hasil estimasi dalam numerator akan mengembung sehingga rasionya akan menjadi sangat besar. Rasio demikian dengan membandingkannya dengan distribusi F, tidak berasal dari distribusi F, hipotesis nol akan ditolak. Uji hipotesis dalam ANOVA adalah uji hipotesis berisi-satu one-tailed dimana nilai statistik F yang besar akan mengarah ke