diharapkan senjangan anggaran dapat dikurangi atau bahkan dihindari karena manajer bawah penyusun anggaran akan lebih berhati-hati dan
jujur mengenai potensi kinerja aktual yang dimilikinya untuk dituangkan kedalam anggaran.
5. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Budgetary Slack
Hubungan keagenan antara manajer atas dengan manajer bawah tidak jarang menimbulkan masalah mengenai ketidakseimbangan
informasi, dimana manajer atas memiliki informasi yang lebih sedikit terkait dengan unit maupun pusat pertanggungjawaban yang dipimpin
oleh manajer bawah. Sementara manajer bawah memiliki informasi yang lebih luas mengenai hal tersebut karena mereka terlibat langsung dalam
kegiatan operasional sehari-hari. Ketidakseimbangan informasi inilah yang kemudian disebut sebagai asimetri informasi. Dalam konteks
penganggaran partisipatif, manajer bawah sebagai pemimpin unit-unit maupun pusat pertanggungjawaban diikutsertakan dalam proses
penyusunan anggaran, dengan harapan manajer atas bisa mendapatkan informasi mengenai kebutuhan anggaran yang sesungguhnya dari masing-
masing unit maupun pusat pertanggungjawaban tersebut. Namun, perilaku disfungsional yang dimiliki manajer bawah terkadang menyebabkan
masalah dalam proses penyusunan anggaran secara partisipatif. Karena terdapat asimetri informasi, manajer bawah cenderung memanfaatkan
kondisi tersebut untuk menciptakan senjangan anggaran. Senjangan anggaran dilakukan dengan cara melonggarkan kebutuhan anggaran yang
diusulkan dengan estimasi kinerja terbaik yang sesungguhnya dengan tujuan agar para manajer bawah tersebut dapat mencapai target anggaran
dengan mudah. Hal tersebut didukung oleh motif kepentingan pribadi agar manajer bawah bisa mendapatkan penilaian kinerja yang baik dari
manajer atas. Seiring dengan peningkatan penilaian kinerja mereka, maka insentif yang diterima juga semakin meningkat sehingga akan semakin
menguntungkan. Steven 2002, Komalasari 2003 dan Nugrahani 2004, menguji
pengaruh asimetri informasi terhadap kesenjangan anggaran dengan membedakan 3 kondisi asimetri informasi, yaitu asimetri informasi
rendah, sedang, dan tinggi. Beberapa hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa manajer bawah dalam kondisi asimetri informasi
tinggi cenderung lebih tinggi dalam melakukan senjangan. Penelitian ini juga membedakan perlakuan treatment pada 3 kondisi asimetri
informasi yang dihadapi oleh manajer bawah sebagai partisipan dalam proses penyusunan anggaran, yaitu kondisi asimetri informasi rendah,
sedang, dan tinggi. Karena manajer bawah memiliki motivasi untuk mencapai anggaran yang diusulkan, maka mereka akan cenderung
menyembunyikan informasi privat yang mereka miliki mengenai kapasitas aktual yang sesungguhnya dari unit maupun pusat
pertanggungjawaban yang mereka pimpin, sehingga manajer bawah dalam kondisi asimetri tinggi akan cenderung melakukan senjangan