Pengujian Hipotesis Pengaruh Etika terhadap Budgetary Slack

mempengaruhi budgetary slack selain etika yang tidak ada dalam penelitian ini.

3. Pengaruh Skema Kompensasi terhadap Budgetary Slack

a. Pengujian Hipotesis

Pengujian H 3 dilakukan dengan one way ANOVA. Hipotesis akan diterima jika F hitung ≥ F tabel atau p-value kurang dari 0,05 0,05, sedangkan hipotesis akan ditolak jika F hitung ≤ F tabel dan p- value lebih dari 0,05 0,05. Hasil pengujian H 3 disajikan sebagai berikut: Tabel 49. Test of Between-Subjects Effects Skema Kompensasi Dependent Variable: Budgetary Slack Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Ket. Corrected Model 0.395 a 1 0.395 8.883 0.003 Intercept 4.659 1 4.659 104.792 0.000 Skema_ Kompensa si 0.395 1 0.395 8.883 0.003 H 3 didukun g Error 5.290 119 0.044 Total 10.322 121 Corrected Total 5.685 120 a. R Squared = .069 Adjusted R Squared = .062 Sumber: Data primer diolah, 2015 Hipotesis tiga memprediksi bahwa pemberian skema kompensasi slack inducing berpengaruh positif terhadap budgetary slack, sementara pemberian kompensasi dengan menggunakan skema truth inducing berpengaruh negatif terhadap budgetary slack. Perbedaan skema kompensasi yang diterima manajer bawah memiliki pengaruh terhadap kecenderungan untuk melakukan budgetary slack yang berbeda. Pada skema kompensasi slack inducing, manajer bawah memiliki kecenderungan sangat tinggi untuk melakukan budgetary slack karena skema kompensasi ini memperhitungkan bonus berdasarkan selisih antara jumlah target produksi yang diusulkan dengan jumlah produksi yang mampu direalisasikan oleh manajer bawah. Karena memiliki kecenderungan yang sangat tinggi maka pada kelompok skema kompensasi slack inducing akan memiliki rata-rata nilai budgetary slack yang sangat tinggi. Pada pemberian skema kompensasi truth inducing, manajer bawah memiliki kecenderungan sangat rendah untuk melakukan budgetary slack karena skema kompensasi ini tidak memperhitungkan bonus berdasarkan selisih antara jumlah target produksi yang diusulkan dengan jumlah produksi yang mampu direalisasikan oleh manajer bawah, melainkan berdasarkan ketepatan antara keduanya. Bonus yang diterima manajer bawah akan semakin besar apabila ketepatannya semakin tinggi, dan akan menerima denda berupa pengurangan gaji pokok apabila terdapat selisih antara keduanya. Karena memiliki kecenderungan yang sangat rendah maka pada kelompok skema kompensasi truth inducing akan memiliki rata-rata nilai budgetary slack yang sangat rendah. Hasil pengujian H 3 menunjukkan bahwa F hitung sebesar 8,883 lebih besar dari F tabel , yaitu 3,92. Nilai p-value menunjukkan angka 0,003 yang berarti signifikan karena 0,003 0,05. Berdasarkan hasil F hitung dan p-value dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai budgetary slack yang signifikan pada kedua jenis skema kompensasi. Nilai rata-rata mean skema kompensasi slack inducing dan skema kompensasi truth inducing menunjukkan bahwa skema kompensasi slack inducing berpengaruh positif terhadap budgetary slack sementara skema kompensasi truth inducing berpengaruh negatif terhadap budgetary slack. Dengan demikian H 3 dinyatakan diterima . Di bawah ini adalah tabel budgetary slack yang dibuat manajer bawah berdasarkan dua jenis skema kompensasi. Tabel 50. Budgetary Slack Berdasarkan Skema Kompensasi Skema Kompensasi N Mean Std. Deviation Slack Inducing 60 .2534 .22766 Truth Inducing 61 .1391 .19288 Total 121 .1958 .21766 Sumber: Data primer diolah, 2015 Rata-rata nilai budgetary slack pada kelompok jenis skema kompensasi dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 8. Grafik Budgetary Slack pada Jenis Skema Kompensasi Gambar 8 di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara budgetary slack manajer tingkat bawah yang diberikan skema kompensasi slack inducing dengan yang diberikan skema kompensasi truth inducing. Berikut merupakan kategori budgetary slack yang dilakukan manajer bawah berdasarkan jenis skema kompensasi.