Hakikat Keterampilan Membaca Keterampilan Membaca dan Menulis Aksara Jawa

12 bahasa Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta mencakup kemampuan berbahasa, bersastra, dan unggah-ungguh. Keterampilan yang dikembangkan meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pada penelitian ini, ruang lingkup yang menjadi pembahasan dalam buku kerja gladhen aksara Jawa adalah materi aksara Jawa kelas IV SD yaitu 1 memahami kata dan kalimat beraksara Jawa legena, dan menggunakan sandhangan swara, dan panyigeg; 2 menulis kata dan kalimat beraksara Jawa legena, dan menggunakan sandhangan swara, dan panyigeg.

B. Keterampilan Membaca dan Menulis Aksara Jawa

1. Hakikat Keterampilan Membaca

Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa tidak hanya pada mata pelajaran bahasa Indonesia tetapi juga muatan lokal bahasa Jawa. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-katabahasa tulis Henry Guntur Tarigan, 2008:6. Proses membaca berupa penyandian kembali dan penafsiran sandi. Kegiatan membaca dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frasa, kalimat, wacana, serta menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya Anderson dalam Haryadi dan Zamzami, 1997:32. Membaca sebagai suatu keterampilan mencakup tiga komponen, yaitu. a. pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca. b. korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik formal. c. hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning Broughton dalam Henry Guntur Tarigan, 2008:11. 13 Guru dalam membelajarkan membaca kepada siswa perlu memperhatikan beberapa prinsip. Menurut Agus Hariyanto 2009:88-89 prinsip-prinsip tersebut yaitu. a. Kemampuan membaca adalah kemampuan yang dapat dipelajari. Kemampuan membaca membutuhkan proses yang berlangsung secara bertahap dan terus-menerus. b. Pergunakan alat bantu agar siswa lebih mudah menyerap. Alat bantu dapat memberi efek senang terhadap siswa, sehingga siswa tidak merasa jenuh ketika sedang belajar. c. Pergunakan beberapa alat bantu sekaligus. d. Jangan ragu untuk bereksplorasi dalam mencari teknik baru yang lebih mudan dan menyenangkan untk membelajarkan membaca pada siswa. Berdasarkan beberapa pernyataan mengenai keterampilan membaca dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Pembelajaran membaca melalui tahapan-tahapan. b. Tahap pertama dalam membelajarkan membaca adalah pengenalan huruf kemudian menghubungkan tanda atau simbol-simbol berupa huruf-huruf tersebut menjadi suatu yang bermakna. Selanjutnya memahami kebermaknaan yang diketahui. c. Pembelajarkan membaca, akan lebih baik jika guru menggunakan alat atau media. Prinsip membaca tersebut juga perlu diterapkan dalam membelajarkan cara membaca aksara Jawa pada siswa. Guru sebaiknya membelajarkan aksara Jawa secara bertahap dan menggunakan alat bantu agar siswa lebih mudah dalam mempelajari keterampilan membaca aksara Jawa. Prinsip-prinsip tersebut merupakan salah satu acuan yang digunakan dalam pengembangan buku kerja gladhen aksara Jawa. 14

2. Hakikat Keterampilan Menulis