129 a. Siswa ingin belajar menggunakan buku kerja gladhen aksara Jawa.
b. Siswa ingin memiliki buku kerja gladhen Aksara Jawa. c. Siswa merasa jenuh karena materi yang disampaikan telalu banyak dalam
waktu yang sedikit. Setelah diberi penjelasan saat uji coba di kelas, siswa mengerjakan soal
latihan pada buku kerja di rumah. Setelah dibawa pulang siswa memberi tanggapan ingin memiliki buku kerja tersebut.
9. Revisi Produk Akhir Final Product Revision
Berdasarkan hasil respon siswa pada uji coba lapangan diperoleh data bahwa respon siswa terhadap buku kerja gladhen aksara Jawa memperoleh skor
4,08 yang menunjukkan kategori baik. Pada pelaksanaan uji coba lapangan tidak ditemukan kendala yang berarti, sehingga tidak perlu ada perbaikan pada buku
kerja gladhen aksara Jawa. Berdasarkan hasil uji coba lapangan tersebut, maka buku kerja gladhen aksara Jawa layak digunakan untuk pembelajaran Bahasa
Jawa kelas IV SD N Pandeyan Yogyakarta.
B. PEMBAHASAN
Pengembangan buku kerja aksara Jawa ini didasari oleh permasalahan yang ditemukan peneliti dalam pembelajaran Bahasa Jawa di kelas IV SD N
Pandeyan Yogyakarta. Salah satu permasalahan yaitu keterbatasan sumber materi belajar yang dapat digunakan siswa untuk belajar aksara Jawa secara mandiri.
Kebutuhan sarana yang dapat digunakan siswa untuk belaja aksara Jawa secara mandiri dikarenakan sedikitnya waktu pembelajaran aksara Jawa di sekolah.
130 Pembelajaran bahasa Jawa yang hanya dua jam pembelajaran di sekolah. Selain
itu, guru kelas IV SD N Pandeyan juga menyatakan bahwa aksara Jawa dirasa sulit bagi siswa untuk dipahami karena sudah jarang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu peneliti mengembangkan buku kerja yang berisi beragam latihan membaca dan menulis aksara Jawa untuk membiasakan siswa
dengan aksara Jawa. Hal tersebut sesuai sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Thorndike dalam Bimo Walgito 1989: 183 yang menyatakan bahwa latihan
akan mempercepat memecahkan permasalahan. Penyusunan latihan dan materi pada buku kerja disesuaikan dengan prinsip
penyusunan buku kerja. Adapun prinsip buku kerja diungkapkan oleh Gray dalam Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan 1993:43-44 menyatakan bahwa
penyusunan buku kerja perlu memperhatikan aspek latihan, bahan dan pemahaman. Aspek latihan meliputi kesesuaian dengan tujuan instruksional,
kesesuaian dengan kebutuhan siswa, kesesuaian dengan karakteristik siswa, bervariatif dan merangsang minat siswa. Aspek bahan meliputi kesesuaian bahan
ajar dengan karakteristik siswa, bahan merupakan hasil diagnosis, disusun dari yang mudah ke yang sulit. Sedangkan dari aspek pemahaman perlu
memperhatikan penggunaan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa. Buku kerja gladhen aksara Jawa bertujuan sebagai sarana bagi siswa kelas
IV belajar mandiri keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa. yaitu mengenai materi aksara Jawa legena, sandhangan swara, dan sandhangan
panyigeg. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan penggunaan buku kerja tersebut adalah sebagai berikut.
131 1. Siswa dapat membaca dan menulis aksara Jawa legena.
2. Siswa dapat membaca dan menulis kata beraksara Jawa legena. 3. Siswa dapat membaca dan menulis kalimat beraksara Jawa legena.
4. Siswa dapat membaca dan menulis kata beraksara Jawa legena dengan menggunakan sandhangan swara dan panyigeg.
5. Siswa dapat memabaca dan menulis kalimat beraksara Jawa legena dengan menggunakan sandhangan swara dan panyigeg dengan benar.
Tujuan tersebut dirumuskan berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Peraturan Gubernur DIY No.64 Tahun 2013 tentang
Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai Muatan Lokal Wajib di SekolahMadrasah. Bahan pembelajaran yang disajikan dalam buku kerja gladhen aksara Jawa
tersaji ringkas. Penyusunan dan penyajian materi pada buku memperhatikan strategi memori yang diungkapkan oleh Martlin dalam Putri Agustina, 2011:73
yaitu. 1. Rehesial pengulangan adalah mengulangi berkali-kali informasi-informasi
yang disajikan. Latihan pada buku kerja juga menyajikan latihan materi sebelumnya agar siswa tidak lupa.
2. Organization organisasi seperti pengkategorian dan pengelompokkan. Pada pengenalan aksara Jawa legena, huruf Jawa dikelompokkan lima huruf yang
dibahas secara bertahap. 3. Imagery perbandingan adalah tipe dari karakteristik bayangan seseorang.
Pada akhir materi aksara Jawa, disajikan pengenalan aksara Jawa dengan pengelompokkan aksara berdasarkan bentuk aksara. Aksara legena
132 dikelompokkan sesuai dengan kesamaan bentuk, kemudian dibandingakan
satu persatu. 4. Retrieval pemunculan kembali adalah proses mengeluarkan atau
mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Materi yang telah disajikan diawal akan diulangi atau dimunculkan kembali pada materi-materi
berikutnya. Teori Martlin tersebut juga sejalan dengan pendapat Sunarto dan Agung
Hartono 2002:24-25 yang mengungkapkan bahwa anak-anak mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi mengenali sesuatu, negasi
mengingkari sesuatu, reprokasi mencari hubungan tumbal balik. Hal tersebut dapat ditemukan pada buku kerja gladhen aksara Jawa yaitu identifikasi pada
penyajian materi, mengingkari sesuatu pada materi Wigati halaman 10 dengan membandingkan, serta reprokasi yang menghubungankan materi dengan contoh
penggunaan disampingnya. Bentuk penyajian dan penyusunan bahan dan latihan yang demikian
membuat siswa mudah belajar dan mengingat. Hal tersebut terbukti ketika uji coba, siswa sudah bisa membedakan dan menyebutkan perbedaan antaraksara
yang memiliki kesamaan bentuk. Pengelompokkan materi dan latihan secara bertahap juga membuat siswa lebih paham apa yang sedang dipelajari saat uji
coba. Penyajian contoh langsung juga membuat siswa langsung tahu cara penggunaan sandhangan swara dan sandhangan panyigeg.
Penggunaan buku kerja aksara Jawa juga memaksimalkan fungsi indera. Siswa melihat dan mendengar penjelasan guru ketika di sekolah. Pada saat di
133 rumah, siswa akan berlatih membaca dan menulis dengan pendampingan orang
tua. Kegiatan-kegitan saat menggunakan buku kerja tersebut membantu siswa dalam mengingat. Hal tersebut sejalan dengan dengan pendapat Malcolm J.
Nicholl. Ed.Purwanto 2002:192 yang menyatakan secara raat-rata kita mengingat: 20 dari yang kita baca, 30 dari yang kita dengar, 40 dari yang
kita lihat, 50 dari yang kita katakan, 60 dari yang kita kerjakan, dan 90 dari yang kita lihat, dengar, katakan, dan kerjakan sekaligus.
Pada saat uji coba lapangan, siswa terlihat antusias dalam menggunakan buku kerja gladhen aksara Jawa. Melalui buku kerja ini, siswa menjadi lebih aktif,
yaitu dengan bertanya dan berani maju untuk mengerjakan soal. Siswa tidak hanya menggunakan buku kerja saat pembelajaran, siswa juga diberi kesempatan
mencoba menggunakan buku kerja di rumah. Pertama, saat uji coba lapangan awal tiga siswa, semuanya dapat mengerjakan secara mandiri di rumah. Kedua,
saat uji coba lapangan utama yaitu enam siswa, keenam siswa dapat mengerjakan secara mandiri pula. Saat uji coba lapangan operasional 20 siswa mengerjakan dan
2 siswa tidak mengerjakan soal latihan. Dua siswa yang tidak mengerjakan latihan dikarenakan lupa.
Hasil respon siswa terhadap buku kerja gladhen aksara Jawa memperoleh
skor rata-rata yaitu 4,104 termasuk kategori baik. Perolehan skor tersebut
menunjukkan bahwa siswa menyukai buku kerja gladhen aksara Jawa. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa buku kerja gladhen aksara Jawa
layak digunakan dan dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
134
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Buku kerja gladhen aksara Jawa untuk pembelajaran bahasa Jawa ini dihasilkan melalui metode penelitian pengembangan RD model Borg Gall
1983 yang terdiri dari sepuluh langkah. Mengingat keterbatasan peneliti dalam melaksanakan langkah kesepuluh yaitu dissemination and implementation,
sehingga peneliti hanya melakukan penelitian sampai tahap kesembilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi oleh ahli materi
menunjukkan kategori sangat baik 4,724. Hasil validasi oleh ahli media menunjukkan kategori sangat baik 4,74. Hasil respon siswa pada uji coba
lapangan awal menunjukkan kategori baik 3,762. Hasil respon siswa pada uji coba lapangan utama menunjukkan kategori sangat baik 4,476. Hasil respon
siswa pada uji coba lapangan perasional menunjukkan kategori baik 4,08. Berdasarkan hasil tersebut, buku kerja gladhen aksara Jawa yang dihasilkan layak
digunakan untuk pembelajaran bahasa Jawa kelas IV SD Negeri Pandeyan Yogyakarta.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada beberapa pihak yaitu.
1. Bagi guru Guru sebaiknya menggunakan alat bantu atau media dalam pembelajaran.