12
Ahli lain mengungkapkan bahwa penyandang cerebral palsy mengalami kelainan pada sistem cerebral yakni sistem syaraf pusat
Asep Karyana Sri Widati, 2013: 34. Pendapat tersebut didukung oleh Frieda Mangunsong 2011: 26 yang menyatakan cerebral palsy adalah
bagian dari sindrom yang meliputi disfungsi motor, disfungsi psikologis, kelumpuhan dan gangguan emosi maupun tingkah laku akibat kerusakan
otak. Berdasarkan dari beberapa pendapat yang mengemukakan tentang
cerebral palsy, maka dapat ditegaskan bahwa cerebral palsy adalah suatu kelainan gerak dan postur tubuh yang mengakibatkan disfungsi motor,
disfungsi psikologis, kelumpuhan dan gangguan emosi maupun tingkah, akibat kerusakan atau cacat, luka atau penyakit pada jaringan yang ada
didalam rongga tengkorak yang terjadi sebelum atau selama kelahiran atau pada usia dini.
2. Klasifikasi Cerebral Palsy
Klasifikasi cerebral palsy menurut Sri Widati Murtadlo 2007: 315- 320 terbagi atas perspektif topografis lokasi anatomis, neuromotorik
medis, dan fungsional. Pembagian tersebut dijelaskan sebagai berikut: a.
Topografis Klasifikasi topografis didasarkan pada segmen-segmen tubuh yang
diserang, yakni mencakup: 1
monoplegia yakni salah satu bagian tubuh terlibat,
13
2 diplegia yakni keterlibatan mayor baik kedua anggota tubuh bagian
bawah tungkai dan keterlibatan minor kedua anggota tubuh bagian atas lengan
3 hemiplegia yakni keterlibatan salah satu sisi lengkap tubuh tubuh
lengan dan tungkai, 4
paraplegia yakni keterlibatan kedua kaki saja. 5
triplegia yakni tiga anggota tubuh terlibay hal ini jarang terjadi, dan
6 quadriplegia juga dikenal sebagai keterlibatan seluruh tubuh
keempat anggota tubuh, kepala, leher, dan badan. b.
Neuromotorik 1
Spasticity Spasticity disebabkan oleh kerusakan pada area-area motoric
cerebrum dan dikarakteristikkan dengan tekanan otot yang meningkat hipertonisitas. Kontraksi otot yang meningkat dan
ragam gerakan yang terbatas mengakibatkan kesulitan berlari, melompat, dan melempar dengan benar. Keterbelakangan mental,
kejang, dan gangguan perseptual lebih lazim dalam spasticity daripada jenis CP lainnya.
2 Athetosis
Kerusakan pada basal ganglia menyebabkan banjir impulsi motorik ke otot, satu kondisi yang dikenal sebagai athetosis. Gerakan