Kemampuan Berpakaian Anak Cerebral Palsy Metode Drill

13 2 diplegia yakni keterlibatan mayor baik kedua anggota tubuh bagian bawah tungkai dan keterlibatan minor kedua anggota tubuh bagian atas lengan 3 hemiplegia yakni keterlibatan salah satu sisi lengkap tubuh tubuh lengan dan tungkai, 4 paraplegia yakni keterlibatan kedua kaki saja. 5 triplegia yakni tiga anggota tubuh terlibay hal ini jarang terjadi, dan 6 quadriplegia juga dikenal sebagai keterlibatan seluruh tubuh keempat anggota tubuh, kepala, leher, dan badan. b. Neuromotorik 1 Spasticity Spasticity disebabkan oleh kerusakan pada area-area motoric cerebrum dan dikarakteristikkan dengan tekanan otot yang meningkat hipertonisitas. Kontraksi otot yang meningkat dan ragam gerakan yang terbatas mengakibatkan kesulitan berlari, melompat, dan melempar dengan benar. Keterbelakangan mental, kejang, dan gangguan perseptual lebih lazim dalam spasticity daripada jenis CP lainnya. 2 Athetosis Kerusakan pada basal ganglia menyebabkan banjir impulsi motorik ke otot, satu kondisi yang dikenal sebagai athetosis. Gerakan 14 meliuk lambat yang tidak terkoordinir dan tidak sadar merupakan karakteristik jenis cerebral palsy ini. 3 Ataxia Kerusakan pada cerebelum, yang biasanya mengatur keseimbangan dan koordinasi otot, menghasilkan satu kondisi yang dikenal sebagai ataxia. Otot memperlihatkan derajat abnormal hipotonisitas. Ataxia biasanya tidak terdiagnosa sampai anak mencoba untuk berjalan. Ketika mencoba berjalan, individu amat sangat tidak stabil karena kesulitan keseimbangan dan tidak mempunyai koordinasi yang dibutuhkan untuk gerakan lengan dan tungkai yang benar. 4 Gemeteran tremor Gemeteran disebabkan oleh kerusakan pada basal ganglion dan dikarakteristikkan dengan gerakan berirama yang tidak sadar. Gerakan yang sadar cenderung meningkatkan gemeteran anggota tubuh yang terserang. 5 Kekakuan rigid Kekakuan dikaitkan dengan kerusakan menyebar pada otak, bukan kerusakan pada satu area tertentu. Hal ini dianggap sebagai bentuk parah spasticity dimana gerak reflex tegangan lemah atau tidak ada. Hipotonisitas yang parah dan ragam gerakan yang berkurang dihadirkan, dan individu-individu biasanya mempunyai keterlibatan seluruh tubuh quadriplegic.

Dokumen yang terkait

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI CEREBRAL Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kondisi Cerebral Palsy Flaccid Di Sekolah Luar Biasa Daya Ananda Panti II Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta.

0 0 13

BAB 1 PENDAHULUAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kondisi Cerebral Palsy Flaccid Di Sekolah Luar Biasa Daya Ananda Panti II Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta.

0 0 4

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI CEREBRAL Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kondisi Cerebral Palsy Flaccid Di Sekolah Luar Biasa Daya Ananda Panti II Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MERAWAT DIRI PADA SISWA PENDERITA CEREBRAL PALSY RINGAN DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT SEMARANG TAHUN 2005 (Penelitian Pada Ibu Yang Memiliki Anak Penderita Cerebral Palsy Ringan).

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI TEKNIK LATIHAN GRAPHOMOTOR PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

12 56 187

EVALUASI PROGRAM ASESMEN BAGI ANAK TUNADAKSA DI SEKOLAH LUAR BIASA GANDA DAYA ANANDA.

5 25 212

LAYANAN FISIOTERAPI PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SLB G DAYA ANANDA KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA.

5 28 187

PENINGKATAN KEMAMPUAN BINA DIRI ANAK AUTIS DALAM BERPAKAIAN MELALUI METODE LATIHAN (DRILL) DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

0 0 152

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM BERMAIN BAND MELALUI METODE DRILL DI SLB-G DAYA ANANDA SLEMAN.

0 0 81

PENGGUNAAN METODE LATIHAN (DRILL) PADA PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN ANAK CEREBRAL PALSY KELAS V DI SLB NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 264