37
a. Mengambil kemeja dari tempatnya
b. Memperhatikan model kemeja apakah kancing terletak di depan atau di
belakang c.
Membuka kancing kemeja d.
Memasukkan kedua tangannya pada lengan kemeja kanan dan kiri e.
Rapihkan kemeja tersebut dengan mempertemukan kelim bawah kemeja bagian kiri dan kanan sehingga menjadi sejajar
f. Kancingkan kemeja mulai dari atas ke bawah, atau sebaliknya sampai
kemeja tersebut tertutup rapi g.
Rapihkan kerah pakaian h.
Rapihkan kemeja yang digunakan.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang ditulis oleh Rijal Nurdiana 2015 dengan judul “Penggunaan Metode Latihan Drill pada Pembelajaran Pengembangan Diri
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpakaian Anak Cerebral Palsy Kelas V di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta” adalah salah satu penelitian yang
relevan dengan yang ditulis oleh peneliti. Hasil penelitian oleh Rijal Nurdiana menunjukkan bahwa penggunaan metode latihan drill dapat meningkatkan
kemampuan berpakaian anak cerebral palsy kelas V di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta.
Ketiga subyek
antusias dan
bersemangat mengikuti
pembelajaran pengembangan diri berpakaian. Subyek selalu memperhatikan dan mengikuti instruksi guru untuk latihan memakai pakaian secara bertahap
dan berulang-ulang sehingga kemampuan pengembangan bina diri berpakaian
38
subyek menjadi meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya hasil tes kemampuan berpakaian yang telah memenuhi kriteria ketuntasan
minimal, yaitu 60. Penelitian yang ditulis oleh Rijal Nurdiana ini memiliki kesamaan dengan yang diteliti, yaitu subyek penelitian merupakan anak
cerebral palsy dan objek yang diteliti berupa peningkatan berpakaian melalui metode latihan drill. Namun, selain memiliki kesamaan tersebut, penelitian
ini juga memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jumlah subyek penelitian, tempat penelitian dan kriteria
ketuntasan minimal yang ditentukan. Penelitian yang dilakukan peneliti melibatkan seorang subyek cerebral palsy tipe spastik yang berada di SLB
Daya Ananda. Penelitian ini juga menetapkan kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
Penelitian yang ditulis oleh Lia Andriyani 2013 dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Sedang dalam
Berpakaian Melalui Metode Latihan Drill di SLB N 2 Yogyakarta” juga
memiliki relevansi dengan penelitian yang ditulis oleh peneliti. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan bina
diri berpakaian anak tunagrahita sedang kelas III SDLB melalui penggunaan metode latihan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil
pencapaian kemampuan anak tunagrahita sedang yang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yakni 65. Peningkatan kemampuan bina diri
anak tunagrahita sedang dapat dilihat dari nilai yang diperoleh oleh kedua subyek. Subyek pertama AK memperoleh nilai kemampuan awal 55
39
dalam kategori cukup, meningkat menjadi 65 dalam kategori baik pada siklus I dan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi menjadi 75 dalam
kategori sangat baik. Subyek kedua SDK juga mengalami peningkatan, peningkatan yang diperoleh dari kemampuan awal sebesar 45, meningkat
pada siklus I sebesar 55 dalam kategori baik dan meningkat sebesar 65 dalam kategori baik pada siklus II. Penelitian yang ditulis oleh Lia Andriyani
ini memiliki kesamaan dengan yang diteliti, yaitu objek yang diteliti berupa peningkatan berpakaian melalui metode latihan drill. Selain memiliki
kesamaan, penelitian ini juga memiliki perbedaan. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah subyek dan jumlah subyek penelitian, tempat
penelitian dan kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan. Penelitian yang dilakukan membahas seorang subyek cerebral palsy tipe spastik yang berada
di SLB Daya Ananda. Penelitian ini juga menetapkan kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
Penelitian yang dilakukan oleh Aulia Widya Putri 2012 dengan judul “Peningkatan Keterampilan Mencuci Rambut dengan Metode Drill Tata Cara
Mencuci Rambut pada Anak Tunagrahita Kategori Sedang kelas II SLB Suta Wijaya Gunung Kidul” juga memiliki relevansi dengan penelitian yang ditulis
oleh peneliti. Hasil Penelitian oleh Aulia Widya Putri menunjukkan bahwa penerapan metode drill tata cara mencuci rambut dapat meningkatkan
keterampilan mencuci rambut anak tunagrahita kategori sedang. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil pencapaian kemampuan anak
tunagrahita kategori sedang yang telah memenuhi keberhasilan minimal 60