Program Anak Asuh Penerapan Nilai-Nilai Yang Terdapat Pada Pendidikan Multikultural di YPSIM

77 “Kalo aku menilainya sih kak kebijakan di sekolah ini udah cocok dengan visi misinya.Dan semua kebijakan yang sudah disepakati berlaku untuk semua orang mulai dari yayasan, kepala sekolah, guru, siswa dan staf lainnya. Di sekolah ini kak gak ada yang iri-irian. Kalo misalnya ada siswa yang dapat beasiswa maka yang lain sangat senang dan menjadi motivasi bagi diri mereka yang belum mendapatkan beasiswa.”

4.1.2. Program Anak Asuh

Ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah kemiskinan di Indonesia. Namun ide dan gerakan yang dilakukan dr. Sofyan Tan sejak 1990, sempat dianggap gila oleh Ir. Sarwono Kusumaatmadja, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada era Presiden Soeharto. Sofyan Tan punya keyakinan, kegiatan penyantunan sosial tidak cukup untuk menuntaskan akar masalah kemiskinan. Kegiatan penyantunan sosial perlu diiringi gerakan pemberdayaan yang lebih subtansial. Dalam istilahnya, masyarakat miskin tak cukup diberi “ikan”, mereka juga butuh “kail” agar memperoleh ikan sendiri. Kail atau pancing itu berupa bekal pendidikan berkualitas, yang akan meningkatkan kualitas SDM masyarakat miskin, sekaligus membuat posisi tawar mereka di bursa tenaga kerja kompetitif. Pendidikan yang berkualitas juga perlu dibarengi dengan upaya secara sadar untuk menanamkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk menyadarkan realita pluralitas masyarakat Indonesia. Untuk mewujudkan misinya mengentaskan kemiskinan dan memberi bekal pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin, Sofyan Tan semenjak 1989 menggulirkan Program Anak Asuh Berantai dan Bersifat Silang PAABS. Universitas Sumatera Utara 78 Lewat program ini, pihak sekolah aktif mencari calon siswa dari keluarga miskin, yang memiliki minat tinggi untuk bersekolah.Pihak sekolah juga mencarikan para dermawan yang bersedia menjadi orangtua asuh bagi calon anak asuh bersangkutan.Sistemnya dibuat silang.Suku orangtua asuh diharapkan berbeda dengan suku si anak asuh.Melalui strategi silang seperti itu, diharapkan terkikis pola pikir yang stereotipik.Misalnya anak asuh suku Jawa yang memiliki orangtua asuh suku Tionghoa, memperoleh pemahaman baru bahwa tidak semua orang Tionghoa itu pelit atau tidak memiliki jiwa sosial. Sebaliknya, anak asuh dari keluarga Tionghoa yang disayang oleh orangtua asuh orang Batak, tentu akan berubah persepsinya terhadap orang Batak ketika mengetahui kebaikan hati orangtua asuhnya. Sifat berantai terjadi ketika anak asuh yang sudah berhasil bekerja menjadi orangtua asuh bagi anak asuh lainnya. Seperti yang disampaikan oleh salah satu staf di YPSIM, AR 22 tahun di bawah ini: “Sistem pola anak asuh ini bukan hanya sekedar meringankan beban siswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk bisa bersekolah, tapi juga bagaimana supaya orang-orang yang terlibat baik secara langsung ataupun orang lain yang memahami sistem ini mulai membuka pikirannya bahwa perbedaan tidak menghalangi kita untuk tetap berbuat baik dan saling tolong menolong. Selama ini kan banyak masyarakat berpikir bahwa lebih menolong orang harus berdasarkan agama, ras, suku dan persamaan-persamaan yang lainnya. Hal ini membuat masyarakat menjadi ekslusif dan tidak mau mengenal orang yang berbeda.Nah, melalui gagasan sistem anak asuh ini kita berharap tidak ada lagi pembedaan karena perbedaan.Orangtua asuh yang berbeda agama dengan anak asuh bukan berarti kita mengajak salah satu untuk pindah agama.Tidak bisa dipungkiri juga bahwa masih ada yang mikir seperti ini.Tapi biarlah orang-orang yang paham yang merasakannya.Kita juga berupaya supaya anak asuh yang sudah bekerja memberikan kontribusi Universitas Sumatera Utara 79 terhadap sekolah seperti misalnya mereka menjadi orangtua asuh.Tapi bukan berarti ini menjadi kewajiban bagi anak asuh yang sudah bekerja tadi.” Namun semenjak tahun ajaran 2010, pihak yayasan mulai mengambil kebijakan untuk melakukan subsidi silang.Siswa dari keluarga yang berkecukupan diharapkan membayar penuh uang sekolah mereka untuk mensubsidi biaya sekolah anak asuh.Kebijakan ini ditempuh untuk mengantisipasi berkurangnya kepedulian dermawan untuk menjadi orangtua asuh para anak asuh. Pada dasarnya Program Anak Asuh Berantai dan Silang merupakan: pertama, gerakan penyantunan terhadap anak-anak sekolah yang mempunyai potensi kecerdasan, namun terkendala faktor kemiskinan ekonomi orang tua sehingga tidak bisa menempuh pendidikan di sekolah yang bermutu; kedua, gerakan pemberdayaan ekonomi agar para anak asuh mempunyai bekal pendidikan yang bisa dijadikan modal untuk bersaing di pasar tenaga kerja; ketiga, gerakan pembauran untuk mengurangi sekat-sekat psikologis dan mendekonstruksi cara pandang yang stereotipik untuk menciptakan integrasi sosial yang harmonis; keempat, gerakan untuk memelihara semangat solidaritas para anak asuh setelah mereka berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dengan kata lain lewat PAABBS, diharapkan terjadi proses mobilitas vertikal secara ekonomi bagi anak asuh, di sisi lain terjadi pengikisan cara pandang yang stereotipikal. Sejak PAABBS diluncurkan 1990 sampai 2011, sudah ada 2.039 anak asuh yang bersekolah gratis di Perguruan Sultan Iskandar Muda. Sebagian dari alumni anak asuh telah bekerja di sejumlah perusahaan di Kota Medan, khususnya perusahaan yang dimiiliki orangtua asuh, sebagian ada yang kembali ke YPSIM Universitas Sumatera Utara 80 dengan mengabdi menjadi guru, wakil kepala sekolah, bahkan ada yang pernah menjadi kepala sekolah. Berikut tabel perkembangan jumlah anak asuh 1990-2012. 19 Proses penjaringan calon anak asuh dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1. proses penjaringan calon anak asuh dilakukan setiap pertengahan Mei – Juni setiap tahun ajaran baru; 2. pendaftaran anak asuh dilakukan dengan mengisi dan mengembalikan formulir pendaftaran ke secretariat PAABS sesuai waktu yang ditentukan; 3. tim survey dari PAABS turun ke lapangan mendatangi rumah calon anak asuh untuk mengetahui kondisi ekonomi riil dari orang tua calon anak asuh serta melakukan pendokumentasian pemotretan; 4. tes tertulis, 19 http:ypsim.sch.idindex.phpprogram-anak-asuh Universitas Sumatera Utara 81 calon anak asuh diwajibkan mengikuti tes tertulis untuk mengetahui tingkat prestasi mereka; 5. tes wawacara dimana calon anak asuh mengikuti tes wawancara untuk mengetahui wawasan, minat dan bakat mereka. Tes wawancara dilakukan psikolog dari PAABS; 6. pengumuman penerimaan anak asuh dilakukan sebelum penerimaan calon siswa baru, dan anak asuh yang dinyatakan lulus harus menyiapkan foto copy ijazah, SKHU Surat Keterangan Hasil Ujian, pas foto, materai,dan foto copy rapor untuk tingkat SD; 7. tim PAABBS menyiapkan Profil Anak Asuh berdasarkan hasil survey lapangan yang telah dilakukan sebelumnya, profil anak asuh dilengkapi foto kondisi rumah orangtua anak asuh dan hasil tes anak asuh; 8. profil anak asuh dikirim kepada calon para donatur calon orang tua asuh. Calon orangtua asuh jika belum berkenan dengan profil anak asuh, dapat meminta ganti profil calon anak asuh lain kepada pengurus PAABBS; 9. Anak asuh yang tidak mendapatkan orang tua asuh akan dibiayai oleh pihak sekolah; 10. Penandatangan surat pernyataan dan Pengangkatan Anak Asuh dilakukan setelah anak asuh dinyatakan lulus seleksi. Adapun hak sebagai anak asuh adalah mendapat pendidikan gratis pembebasan uang sekolah sampai tamat selama ia tergabung dalam PAABBS, mendapat pembebasan uang pendaftaran sekolah ketika masuk, mendapat pembebasan uang pembangunan sampai tamat, mendapat buku pelajaran 1 satu set jika disetujui diangkat oleh salah orangtua asuh donatur. Sedangkan kewajiban sebagai anak asuh adalah belajar dengan sungguh-sungguh dan memberikan prestasi yang terbaik, menaati peraturan dan ketentuan yang dibuat pengurus PAABS, mengikuti pertemuan bulanan yang telah ditentukan Universitas Sumatera Utara 82 pengurus PAABS, mengirim kartu ucapan selamat ulang tahun dan perayaan hari besar agama kepada orang tua asuh sesuai agama yang dianut. Prosedur menjadi orang tua asuh adalah tim PAABBS akan mengirim daftar calon anak asuh profil yang memuat data anak asuh serta data ekonomi orang tua berupa penghasilan per bulan, pengeluaran rata-rata per hari, status rumah yang mereka diami dan data lain yang menggambarkan kehidupan ekonomi keluarga anak asuh. Data-data tersebut juga disertai foto calon anak asuh. Calon orangtua asuh yang belum ada kecocokan dengan calon anak asuh, dapat meminta Tim PAABS untuk mengirimi data kriteria calon anak asuh lain yang dikehendaki. Menjadi orang tua asuh juga memiliki syarat- syarat seperti orang tua asuh dapat perorangan atau lembaga swasta atau pemerintah, mengisi formulir kesediaan menjadi orangtua asuh, bersedia membiayai calon anak asuh yang sudah disetujui diangkat dengan mentransfer ke rekening YPSIM atau diambil langsung pengurus PAABBS. Hak orangtua asuh, memilih anak asuh sesuai yang dikhendaki berdasarkan hasil seleksi dan data profil yang ada, mendapatkan laporan nilai secara lisan dan tertulis, memutuskanmencabut SK pengangkatan anak asuh jika dianggap tidak sesuai dengan keinginan, mengadakan pertemuan dengan anak asuhnya dengan berkoordinasi dengan pengurus PAABBS, menjaga kerahasiaan sebagai orangtua asuh dari anak asuh jika diinginkan. Kewajiban orangtua asuh adalah mengirim biaya pendidikan anak asuh yang sudah disetujui ke rekening YP.SIM sesuai budget yang dilampirkan Pengurus PABBS dan disepakati oleh orangtua asuh.

4.1.3. Tiga Rumah Ibadah dan Pendopo