Analisa Kadar Abu Kadar Amilosa dan Amilopektin Analisa Kadar Lemak

Cawan porselin yang digunakan dikeringkan terlebih dahulu kira-kira 1 jam pada suhu 105 o C, lalu didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang sehingga beratnya tetap [36].

b. Analisa Kadar Abu

Penentuan kadar abu mengacu pada metode SNI-01-2891-1992. Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Penentuan kadar abu adalah dengan mengoksidasi semua zat organik pada suhu yang tinggi, yaitu sekitar 500-600 o C dan kemudian melakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut. Sampel yang akan diabukan ditimbang sejumlah tertentu tergantung macam bahannya. Bahan yang mempunyai kadar air yang tinggi sebelum pengabuan harus dikeringkan lebih dahulu [37].

c. Kadar Amilosa dan Amilopektin

Pati tersusun atas dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin dalam komposisi yang berbeda-beda. Dua fraksi ini dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Secara struktur amilosa mempunyai struktur lurus, sedang amilopektin bercabang [17]. Umumnya amilosa menyusun pati 17-21 yang larut dalam air. Sedangkan amilopektin bersifat lebih lekat dan cenderung membentuk gel apabila disuspensikan dengan air [17]. Penentuan kadar amilosa dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer. Sebanyak 100 mg sampel pati dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 ml etanol 95 dan 9 ml NaOH 1N. Lalu campuran dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit, biarkan sampai dingin. Setelah dingin campuran dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml dan ditambahkan dengan aquades sampai tanda tera, larutan tersebut diambil 5 ml, lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, ditambahkan dengan 1 ml asam asetat 1 N dan 2 ml larutan iodin 0,2. Campuran dalam labu takar ditambahkan aquadest sampai tanda tera, lalu dikocok dan dibiarkan selama 20 menit. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada λ 625 nm. Universitas Sumatera Utara

d. Analisa Kadar Lemak

Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbon C, hidrogen, H, dan oksigen O, yang mempunyai sifat dapat larut dalam pelarut lemak, seperti n-heksan, petrolueum benzen dan eter [38]. Penentuan kadar lemak atau minyak yang terdapat pada bahan makanan dengan alat ekstraksi soxhlet berdasarkan metode SNI-01-2891-1992. Labu ekstraksi yang berisi beberapa butir batu didih harus dikeringkan sebelumnya di dalam oven pada suhu 100 o C sampai 105 o C selama 1 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Contoh yang akan diekstraksi ditimbang kira-kira 15 gram, lalu dimasukkan ke dalam kertas saring yang dibuat dari kantong dan ditutup dengan kapas yang tidak berlemak. Kertas saring yang berisi contoh dimasukkan ke dalam soxhlet dan dieskstraksi dengan petroleum eter atau dengan pelarut n-heksan di atas penganas air dalam 24-48 jam. Pelarut dapat dipisahkan dari minyak dengan cara menguapkan pelarut dengan cara destilasi. Selanjutnya labu dikeringkan dengan pompa kompresor untuk menghilangkan n-heksan yang masih ada. Kemudian dikeringkan di dalam oven 100 o C selama 1 jam selanjutnya didinginkan di dalam desikator dan ditimbang. Pengeringan dan penimbangan diulang sampai diperoleh berat yang tetap [39].

e. Analisa Kadar Protein