KARAKTERISTIK HASIL ANALISA FTIR PATI BIJI DURIAN,

4.3 KARAKTERISTIK HASIL ANALISA FTIR PATI BIJI DURIAN,

KITOSAN, BIOPLASTIK PATI BIJI DURIAN TANPA PENGISI KITOSAN, DAN BIOPLASTIK PATI BIJI DURIAN DENGAN PENGISI KITOSAN Karakteristik hasil analisa FTIR Fourier Transform Infra Red pati biji durian, kitosan, bioplastik pati biji durian tanpa pengisi kitosan, dan bioplastik pati biji durian dengan pengisi kitosan dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan gugus fungsi dan spektrum yang terbentuk. Berikut ini merupakan hasil FTIR gabungan antara pati, kitosan, bioplastik pati biji durian tanpa pengisi kitosan, dan bioplastik pati biji durian dengan pengisi kitosan. Gambar 4.4 Karakteristik Hasil FTIR Pati Biji Durian, Kitosan, Bioplastik Pati Biji Durian Tanpa Pengisi Kitosan, dan Bioplastik Pati Biji Durian dengan Pengisi Kitosan Dari gambar 4.4 hasil analisa FTIR senyawa pati biji durian dapat dilihat munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 929,69 cm -1 menunjukkan keberadaan gugus C-H alkana. Kemudian, terdapat puncak serapan pada bilangan gelombang 1014,56 cm -1 , 1149,57 cm -1 , dan 1246,02 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus C–O eter dan C–O ester. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 1639,49 cm -1 menunjukkan adanya keberadaan gugus C=C alkena. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 2931,80 cm -1 menunjukkan 20 40 60 80 100 390 890 1390 1890 2390 2890 3390 3890 T r a n s m i t a n s i Panjang Gelombang cm -1 Pati Biji Durian Kitosan Bioplastik Tanpa Kitosan Bioplastik Dengan Kitosan O-H C-H N-H N-H C=C C-O C-H 4000 1500 1000 500 3500 3000 2500 2000 C=O O-H Universitas Sumatera Utara adanya keberadaan gugus C–H alkana. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 3340,71 cm -1 menunjukkan adanya keberadaan gugus O–H hidroksil. Pati memilik struktur utama yaitu amilosa dan amilopektin dan dapat dilihat adanya keberadaan gugus O–H, gugus C–H, dan gugus C–O [51]. Hasil analis FTIR pati biji durian yang diperoleh telah menunjukkan bilangan gelombang yang menyatakan gugus O–H pada bilangan gelombang 3340,71 cm -1 . Gugus C–O eter pada bilangan gelombang 1014,56 cm -1 , 1149,57 cm -1 , dan 1246,02 cm -1 . Gugus C– H ditunjukkan pada bilangan gelombang 759,95 cm -1 , 856,39 cm -1 , 929,69 cm -1 , dan 2931,80 cm -1 . Dari hasil analisa FTIR terlihat bahwa kitosan memiliki gugus C–H alkana dengan terlihat adanya puncak serapan bilangan gelombang 894,97cm -1 dan 999,13 cm -1 . Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 1076,28 cm -1 dan 1149,57 cm -1 menunjukkan adanya keberadaan gugus alkohol, eter, asam karboksilat, dan ester C–O. Adanya puncak serapan bilangan gelombang 1589,34 cm -1 menunjukkan adanya gugus N–H amina. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 1651,07 cm -1 menunjukkan adanya keberadaan gugus C=O. Selanjutnya, terdapat puncak serapan pada bilangan gelombang 2881,65 cm -1 yang menunjukkan keberadaan C–H alkana. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 3437,15 cm -1 yang menunjukkan keberadaan gugus O–H hidroksil [42]. Kitosan merupakan suatu senyawa poli N-amino- 2 deoksi β-D-glukopiranosa atau glukosamin yang menunjukkan adanya gugus OH, gugus NH 2 , gugus C=O, dan gugus CH 3 [52]. Dari hasil FTIR bioplatik tanpa kitosan dapat dilihat munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 1122,57 cm -1 dan 1172,72 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus alkohol, eter, asam karboksilat, ester C–O. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 1693,50 cm -1 menunjukkan gugus C=C alkena. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 2877,79 cm -1 dan 2997,38 cm -1 menunjukkan gugus C–H alkana. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 3649,32 cm -1 menunjukkan gugus O–H hidroksil. Gugus-gugus yang terlihat dari hasil bioplastik tanpa kitosan masih memiliki gugus-gugus penyusunnya yaitu gugus dari pati biji durian. Dari hasil analisa FTIR bioplastik dengan pengisi kitosan dapat dilihat munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 1172,72 cm -1 dan 1122,57 cm -1 Universitas Sumatera Utara menunjukkan keberadaan gugus alkohol, eter, asam karboksilat, ester C–O. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 1593,91 cm -1 menunjukkan gugus amina N-H. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 1689,64 cm -1 menunjukkan keberadaan gugus C=C alkena. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 2877,79 cm -1 dan 2997,38 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus C–H alkana. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 3603,03 cm -1 dan 3649,32 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus O–H hidroksil. Keberadaan gugus N-H pada bilangan gelombang 1546,91 cm -1 menunjukkan adanya pengisi kitosan pada produk bioplastik.

4.4 KARAKTERISTIK HASIL ANALISA PROFIL GELATINISASI PATI