kadar amilosa suatu pati maka kelarutannya di dalam air akan meningkat disebabkan amilosa memiliki sifat polar [48].
4.1.3 Kadar Air Biji Durian
Penentuan kadar air pati biji durian dilakukan dengan menggunakan metode SNI-01-2891-1992. Tujuan dari penentuan kadar air adalah untuk mengetahui
jumlah air yang terkandung dalam pati biji durian. Kadar air yang diperoleh dari pati biji durian adalah sebesar 15,7. Kadar air yang diperoleh ini lebih tinggi dari
standar mutu pati berdasarkan Standar Industri Indonesia yaitu kadar air pati maksimum sebesar 14. Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan
Sumarlin, dkk 2012 dengan menggunakan metode yang sama diperoleh kadar air yang lebih kecil, yaitu 9,45 [49]. Kadar air berpengaruh terhadap daya tahan
bahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh mikroba. Makin tinggi kadar air suatu bahan maka makin besar pula kemungkinan bahan tersebut rusak atau tidak
tahan lama. Proses pengeringan sangat berpengaruh terhadap kadar air yang dihasilkan. Pengeringan pada pati bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga
pertumbuhan mikroba penyebab kerusakan pada pati dapat dihambat [11].
4.1.4 Kadar Abu Biji Durian
Penentuan kadar abu pati biji durian dilakukan dengan menggunakan metode SNI-01-2891-1992. Tujuan dari penentuan kadar abu adalah untuk mengetahui
jumlah abu yang terkandung dalam pati biji durian. Kadar abu yang diperoleh dari
pati biji durian adalah sebesar 0,13. Hasil yang diperoleh sesuai dengan standar mutu pati berdasarkan Standar Industri Indonesia yaitu kadar abu pati maksimum
sebesar 15. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian Cornelia, dkk 2013 menggunakan metode yang sama hasil yang diperoleh kadar abu yang lebih tinggi,
yaitu 0,25 [12]. Kadar abu menunjukan kandungan mineral suatu bahan yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat menguap. Semakin besar kadar abu suatu bahan
pangan menunjukan semakin tinggi kandungan mineral bahan pangan tersebut [36].
4.1.5 Kadar Protein Pati Biji Durian
Penentuan kadar protein pati biji durian dilakukan dengan menggunakan metode Kjeldahl berdasarkan SNI-01-2891-1992. Penetuan kadar protein bertujuan
untuk mengetahui kandungan protein yang terdapat dalam pati biji durian. Kadar
Universitas Sumatera Utara
protein pati biji durian yang diperoleh adalah sebesar 0,81. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian Cornelia, dkk 2013 hasil yang diperoleh lebih tinggi, kadar
protein pati yang diperoleh adalah sebesar 4,76 [12]. Kandungan protein yang tinggi dalam pati dapat menyebabkan reaksi pencoklatan sehingga akan berpengaruh
pada kecerahan bioplastik [12].
4.1.6 Kadar Lemak Pati Biji Durian