c. Kewajiban menurut Peraturan Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi
PNS d.
Kewajiban mentaati jam kerja kantor dan pemberitahuan jika tidak masuk kerja
e. Kewajiban menjaga keamanan negara dan menyimpan surat-surat rahasia
f. Kewajiban mentaati ketentuan tentang pola hidup sederhana dan larangan
penerimaan pemberian hadiah g.
Kewajiban sebagai anggota KORPRI h.
Kewajiban mentaati larangan bekerja dalam lapangan swasta dan usaha- usahakegiatan-kegiatan yang wajib mendapat ijin
i. Kewajiban mentaati larangan menurut kitab UU hukum pidana
j. Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan korupsi
k. Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan mengerjakan judi
l. Kewajiban mentaati peraturan tentang keanggotaan partai politik
3. Kewajiban PNS yang tidak berhubungan dengan tugas dalam jabatan dan
tidak berhubungan dengan kedudukan sebagai PNS pada umumnya. Kewajiban ini terkait dengan pasal 5, 28 dan 29 UU No.8 tahun 1974.
1.5.3 Kinerja PNS
1.5.3.1 Pengertian Kinerja Pegawai
Istilah kinerja menurut Anwar 2001:67 berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya
yang dicapai oleh seseorang. Kinerja didefinisikan sebagai kontribusi terhadap hasil akhir organisasi dalam kaitannya dengan sumber yang dihabiskan dan harus
Universitas Sumatera Utara
diukur dengan indikator kualitatif dan kuantitatif. Maka pengembangan instrument dilakukan untuk menilai persepsi pekerjaan akan kinerja diri mereka
sendiri dalam kaitannya dengan item-item seperti output, pencapaian tujuan, pemenuhan deadline, penggunaan jam kerja dan ijin sakit.
Menurut Suntoro dalam Tika 2006:121, kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu. Kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksaan
suatu program kegiatan atau kebijakan mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi
Moeheriono, 2009:60. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksaan suatu
kegiatan, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebuah organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan
individu, maupun kelompok. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan- tujuan atau target- target tertentu yang hendak dicapai Mahsun, 2006: 25.
Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia merupakan prestasi atau hasil kerja output baik
kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya Mangkunegara, 2005:67.
Universitas Sumatera Utara
Kinerja disebut juga prestasi kerja, maksudnya adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah prestasi kerja seseorang, berarti pula pengembangan karir untuk masa depan.
Aktualisasi dan pengakuan diri memperkuat seseorang untuk melakukan tugas sebaik- baiknya, selanjutnya akan mencapai jenjang karir yang lebih tinggi, berarti
sukses dalam berkarir. Selanjutnya Robbins 2001: 187 mendefenisikan kinerja sebagai sinergis dari beberapa unsur yaitu motivasi, kemampuan dan kesempatan
yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Dimensi Kinerja
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai merupakan prestasi kerja yang dicapai oleh pegawai pada periode waktu tertentu dalam
melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam rangka mewujudkan kinerja aparatur yang baik, maka upaya yang dapat dilakukan pemerintah diantaranya:
a. Penetapan Indikator Kerja
Motivasi
Kemampuan
Kesempatan
Kinerja Pegawai
Universitas Sumatera Utara
Dalam usaha meningkatkan kinerja aparaturnya, pemerintah menetapkan program manajemen kepegawaian berbasis kinerja. Salah satu peraturan yang
dikeluarkan pemerintah untuk tujuan tersebut adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER09M.PAN52007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Yang dimaksud dengan kinerja instansi pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai
penjabaran dari visi, misi dan rencana strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Kinerja pegawai dijabarkan langsung dari misi organisai. Penilaian kinerja
dilakukan secara transparan dan obyektif. Penilaian kinerja menjadi bahan diagnosis dalam upaya peningkatan kinerja organisasi. Selanjutnya kinerja
pegawai juga menjadi istrumen utama dalam pemberian reward and punishment termasuk untuk promosi dan rotasi pegawai. Dengan demikian, peraturan
pemerintah tersebut menunjang dan mendukung upaya pengembangan manajemen kepegawaian berbasis kinerja berorientasi produk.
b. Upaya Lain: Diklat, Disiplin dan Remunerasi
Upaya lain yang diupayakan pemerintah dalam memperbaiki kinerja aparaturnya adalah pendidikan dan pelatihan Diklat pegawai, penegakan
Universitas Sumatera Utara
disiplin PNS dan sistem remunerasi di lingkungan kerja instansi pemerintah. Dalam upaya
peningkatan profesionalitas pegawainya, pemerintah menggalakkan pendidikan dan pelatihan diklat pegawai. Diklat dapat berupa
diklat prajabatan dan diklat dalam jabatan antara lain diklat kepemimpinan, diklat fungsional dan diklat teknis.
Pemerintah yakin perbaikan kinerja pemerintah dapat terlaksana bila setiap instansi pemerintah menegakkan disiplin PNS. Disiplin tersebut tidak terjadi
hanya untuk sementara alias hangat-hangat tahi ayam. Penerapan peraturan disiplin PNS harus tegas dan konsisten. Selain itu diharapkan PNS wajib menjaga
dan mengembangkan etika profesinya. Remunerasi merupakan pemberian imbalan kerja yang dapat berupa gaji,
honorarium, tunjangan tetap, insentif, bonus atau prestasi, pesangon dan atau pensiun kepada pegawai. Dengan adanya remunerasi, diharapkan adanya sistem
penggajian pegawai yang adil dan layak. Besaran gaji pokok akan didasarkan kepada bobot jabatan. Penggajian PNS juga berdasarkan pada pola keseimbangan
komposisi antara gaji pokok dengan tunjangan dan keseimbangan skala gaji terendah dan tertinggi. Dengan adanya remunerasi, maka peningkatan
kesejahteraan pegawai dikaitkan dengan kinerja individu dan kinerja organisasi. http:pormadi.wordpress.com20080616upaya-meningkatkan-kinerja-pns
diakses pada tanggal 18 November 2011 pukul 11.03
1.5.3.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja