31
Tabel 3: Desain Penelitian
Kelompok Pretes
Variabel Bebas Postes
Eksperimen x
1
X y
1
Kontrol x
2
- y
2
Keterangan: Eksperimen
: kelompok yang mendapat perlakuan dengan strategi QAR Kontrol
: kelompok yang tidak mendapat perlakuan dengan strategi QAR X
: strategi QAR x
1
, x
2
: pretes tes awal y
1
, y
2
: postes tes akhir
C. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan model realisasi snatara variable-variabel dalam suatu kegiatan penelitian. Paradigma penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut. a. Paradigma Kelompok Kontrol
Gambar 1: Paradigma Kelompok Kontrol
b. Paradigma Kelompok Eksperimen
Gambar 2: Paradigma Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Pembelajaran teks tanggapan deskriptif
nontreatment Tingkat kemampuan
memahami teks tanggapan deskriptif
Kelompok Eksperimen
Treatment dengan strategi QAR
Tingkat kemampuan memahami teks
tanggapan deskriptif
32
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu penggunaan strategi QAR terhadap pembelajaran memahami teks tanggapan deskriptif sebagai variabel
bebas dan kemampuan siswa memahami teks tanggapan deskriptif sebagai variabel terikat.
1. Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah strategi pembelajaran, yaitu strategi
QAR dalam pembelajaran memahami teks tanggapan deskriptif. 2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kalasan, Sleman dalam memahami teks tanggapan deskriptif.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2010: 173. Dari pengertian tersebut, populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
SMP Negeri 4 Kalasan, Sleman sebanyak 4 kelas, yaitu kelas VII A, VII B, VII C, dan VII D dengan jumlah siswa sebanyak 128 siswa.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2010: 174. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random
sampling. Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Agar populasi dapat
digeneralisasikan kepada populasi, sampel yang diambil harus bersifat