142
Lampiran 2. Pedoman Observasi PEDOMAN OBSEVASI
PENDIDIKAN PADA ANAK KELUARGA BURUH GENDONG PASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA
1. Keadaan dan lokasi tempat penelitian.
2. Keadaan dan lokasi keluarga buruh gendong yang dijadikan objek penelitian.
3. Praktik pendidikan dalam keluarga buruh gendong.
143
Lampiran 3. Transkip Wawancara TRANSKIP HASIL WAWANCARA DAN REDUKSINYA
Nama : PR
Pekerjaan : Buruh Gendong
Agama : Islam
Jumlah Anak : 3 Tiga Nama Anak : 1. AM 16 Tahun
2. AG 12 Tahun A.
Orangtua Buruh Gendong
1. Apa yang melatar belakangi Anda bekerja sebagai buruh gendong?
Awalnya jadi buruh gendong itu ikut-ikutan, diajak teman, tetangga. Dari daerah saya kan banyak yang jadi buruh gendong. Daerah salamrejo,
sentolo. Jadi enak berangkat dan pulangnya rame-rame satu kampung. Ya cari kerjaan jaman sekarang susah. Jadi tetangga banyak yang jadi buruh
gendong itu saya diajak dan ikut Saya itu milih bekerja sebagai buruh gendong itu karena waktu kerjanya juga bebas, dapat berangkat atau libur
sesuai dengan keinginan sendiri. Jika tidak mau berangkat atau dirumah sedang ada acara ya tinggal sms juragan bilang tidak bisa berangkat
karena ada acara. Waktu kerjanya itu tidak terikat, kapanpun mau istirahat kerja ya istirahat, tapi kalau pas rame, pas ada pembeli atau
juragan nyuruh angkat-angkat barang itu ya se selesainya. Tergantung pekerjaannya.
Sesudah di reduksi: Latar belakang wanita bekerja sebagai buruh gendong, salah satunya
karena banyak wanita dari daerah Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo yang berprofesi sebagai buruh gendong. Tak jarang bagi mereka para ibu
rumah tangga ingin ikut bekerja sebagai buruh gendong Pasar Beringharjo karena ikut-ikutan dan diajak oleh tetangganya. Jam kerja
sebagai buruh gendong yang bebas dan tidak terikat oleh waktu juga menjadi alasan mengapa memilih bekerja sebagai buruh gendong.
144
2. Bagaimana pandangan Anda terhadap pendidikan? Apakah menurut
Anda pendidikan itu penting? Ya kalau menurut saya ya pendidikan itu penting, kan pendidikan
menjadi hal yang utama. Maunya saya ya anak itu sekolah terus, sekolah yang rajin, yang pinter. Saya memberikan dukungan pada anak saya
untuk sekolah. Tapi saya juga memberikan kebebasan, maunya anak itu bagaimana.
Sesudah di reduksi: Pendidikan pada dasarnya itu penting, karena pendidikan menjadi hal
utama bagi perkembangan anak. Orangtua berharap, dengan sekolah anak menjadi rajin dan pintar.
3. Bagaimana pembagian waktu antara ibu bekerja dengan mengurus anak
dan rumah tangga? Saya kalau pagi ngurus anak dulu, jam 4 pagi itu saya sudah masak,
nyiapin sarapan buat anak. jam 6 saya jualan makanan ringan dulu di dekat pasar, tidak jauh dari rumah ini. Nanti 6.30 bapaknya nganter anak
sekolah. Jam 8 pagi itu saya berangkat ke pasar, bekerja sampai jam 4.15 sore, pulang sampai rumah maghrib. Ya kalau ngurus anak sebelum
bekerja sama sesudah bekerja. Anak di rumah dengan neneknya. Sesudah di reduksi:
Pembagian waktu antara ibu bekerja dengan mengurus anak dan rumah dilakukan buruh gendong sebelum berangkat ke pasar dan setelah pulang
dari pasar. Apabila buruh gendong sedang bekerja yaitu pada pukul 08.00 sampai 16.15 anak diasuh oleh neneknya.
4. Bagaimana pandangan Anda terhadap pendidikan dalam keluarga?
Pendidikan dalam lingkungan keluarga itu ya pendidikan dalam keluarga, pendidikan yang dilakukan oleh keluarga. Kalau di sekolah kan
pendidikan yang diajarkan di sekolah, kalau di keluarga ya pendidikan yang dilakukan di keluarga.
Sesudah di reduksi: Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan yang di implementasikan
dalam lingkungan keluarga, pendidikan ini berbeda dengan pendidikan persekolahan.