63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Deskripsi dalam penelitian ini memberikan uraian tentang lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian, menampilkan data hasil penelitian, serta
membahas data hasil penelitian. Diskripsi disini, meliputi deskripsi tempat penelitian dan deskripsi data hasil penelitian.
1. Deskripsi Tempat Penelitian
Deskripsi tempat dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang lokasi yang dijadikan tempat-tempat penelitian, penulis
mendiskripsikan gambaran umum dan profil penelitian yang di dasarkan oleh wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah dilakukan oleh
peneliti. Gambaran umum dan profil penelitian dalam penelitian ini,
sebagai berikut: a.
Gambaran Umum Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo ialah sebuah pasar yang berlokasi di kawasan malioboro dekat dengan benteng Vredeburg dan Kraton
Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Pabringan No. 1 Yogyakarta. Pasar Beringharjo merupakan pasar tertua di Yogyakarta. Pasar ini
dinamakan Beringharjo yang berasal dari kata bering dan harjo yang memiliki makna pohon beringin yang memberikan kesejahteraan
kepada masyarakat Yogyakarta.
64
1 Sejarah Pasar Beringharjo
Pasar beringharjo ialah pasar tertua di Yogyakarta yang dijadikan sebagai tempat jual beli barang kegiatan ekonomi
dengan harga yang terjangkau. Menurut Wikipedia wikipedia. 2015. Pasar Beringharjo yang diakses melalui
id.m.wikipedia.org
pada 20 April 2016 pasar beringharjo pada awalnya ialah hutan beringin. Pada tahun 1758 seterlah Keraton Yogyakarta berdiri
lokasi ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh masyarakat. Pada 24 Maret 1925, Keraton Yogyakarta menugaskan
Perusahaan Beton Hindia Belanda
Nederlansch Indisch Beton Maatschappij
membangun los-los pasar. Akhir bulan Agustus 1925, 11 kios telah selesai dibuat dan kios-kios yang selanjutnya
dibuat secara bertahap. Pada 24 Maret 1925 setelah Sri Sultan Hamengku Buwono VIII bertahta pasar yang semula ialah hutan
beringin ini dinamakan Beringharjo. Nama ini dipilih karena memiliki arti bahwa lokasi atau wilayah yang semula adalah
hutan beringin
bering
yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan
harjo
. Pasar Beringharjo memiliki nilai historis dan filosofis
dengan Keraton Yogyakarta, karena pasar beringharjo telah melewati 3 fase, yaitu pada masa kerajaan, penjajahan dan pada
masa kemerdekaan. Bangunnya Pasar Beringharjo sendiri tidak lepas dari salah satu “rancang bangun pola tata kota Kesultanan
65
Yogyakarta” atau yang disebut juga sebagai Catur Tunggal. Pola tata kota Kasultanan Yogyakarta ini mencakup 4 aspek, yaitu
Keraton Yogyakarta yang digunakan sebagai pusat pemerintahan, alun-alun kota yang digunakan sebagai ruang publik, masjid yang
digunakan sebagai tempat ibadah dan Pasar yang berguna bagi pusat transaksi ekonomi.
2 Struktur Bangunan Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo terbagi menjadi dua gedung, yaitu sisi barat dan sisi timur. Bangunan utama Pasar Beringharjo ialah
bangunan yang berada di sisi barat dengan pintu utama yang menghadap barat atau menghadap jalan Malioboro. Pintu masuk
para pengunjung maupun wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang di Pasar Beringharjo ialah di bangunan
utama yang berada di barat dan menghadap jalan Malioboro. Di bagian luar gedung utama, tepatnya diatas pintu masuk
pengunjung terdapat tulisan Pasar Beringharjo yang dituliskan dengan menggunakan aksara jawa dan aksara latin. Bangunan
utama ini memiliki 2 dua lantai. Bangunan ke 2 Pasar Beringharjo adalah gedung yang berada di sebelah timur dengan 3
tiga lantai. Arsitektur Pasar Beringharjo merupakan perpaduan antara arsitektur jawa tradisional dan kolonial.