106
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa
Bunga
Mawar Melati
Lili Kamboja
7. Polisemi
Sebuah kata dapat disebut polisemi jika kata tersebut memiliki makna lebih dari satu. Misalnya, kepala dapat memiliki makna:
a. bagian tubuh manusia; b. pemimpin;
c. bagian yang sangat penting; d. sesuatu yang berada di atas.
Dalam polisemi, biasanya makna pertama merupakan makna sebenarnya, sedangkan yang lain merupakan makna-makna yang
dikembangkan berdasarkan salah satu makna yang dimiliki kata tersebut.
Ayo, sebutkanlah contoh-contoh polisemi lainnya. Selanjutnya, ada pula kata-kata yang mengalami perubahan
makna secara peyorasi dan ameliorasi, serta perluasan dan penyempitan makna. Berikut ini uraiannya. Selain contoh-contoh
dalam uraian berikanlah contoh-contoh lainnya.
1. Peyorasi dan
Ameliorasi
Peyorasi merupakan perubahan kata yang nilai rasanya lebih rendah daripada sebelumnya, sedangkan ameliorasi merupakan
perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih tinggi daripada sebelumnya. Untuk mengetahui makna peyorasi, dapat dilihat pada
bagan berikut.
gerombolan
makna asal makna baru
orang-orang yang berjalan bergerombol
kelompok pengacau
Berdasarkan bagan tersebut, dapat dinyatakan bahwa makna kata gerombolan itu nilainya menjadi lebih rendah daripada makna
asal. Selanjutnya, coba perhatikanlah bagan berikut untuk menge-
tahui contoh ameliorasi. wanita
makna asal makna baru
lebih rendah daripada perempuan
lebih tinggi dari
pada
perempuan
107
Aktualisasi Diri
Berdasarkan bagan tersebut, tampak bahwa makna kata wanita nilai rasanya lebih tinggi daripada asalnya.
Selain makna peyorasi dan ameliorasi, ada pula perubahan makna kata berupa perluasan dan penyempitan makna.
2. Perluasan Makna dan Penyempitan Makna
Perluasan makna terjadi jika cakupan makna suatu kata lebih luas dari makna asalnya. Misalnya, kata saudara yang memiliki
makna asal orang yang seibu-sebapak menjadi bermakna orang yang sama kedudukannya. Agar lebih jelas, perhatikan bagan
berikut.
Adapun penyempitan makna terjadi jika makna suatu kata lebih sempit cakupannya daripada makna asalnya. Misalnya, kata sarjana,
maknanya yakni orang pandai, sekarang bermakna lulusan S1 perguruan tinggi. Jadi, makna sekarang lebih sempit cakupannya
daripada makna asalnya.
Perhatikan bagan berikut. saudara
makna asal makna baru
orang yang seibu sebapak
orang yang sama kedudukannya.
sarjana
makna asal makna baru
orang pandai lulusan perguruan
tinggi
Selain itu, ada pula perubahan yang disebut asosiasi dan sines- tesia.
3. Asosiasi dan Sinestesia
Asosiasi merupakan perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat, sedangkan sinestesia merupakan perubahan makna
kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Contoh
asosiasi: •
Supaya urusan lancar, beri saja ia amplop. Kata amplop tempat menyimpan uang diasosiasikan sebagai uang
suap. Contoh
sinestesia: • Wajahnya
sungguh manis.
Kata manis biasanya dirasakan oleh indra pengecap, namun
pada kalimat tersebut dipertukarkan sehingga dirasakan oleh indra penglihatan.