Sinonim Antonim Aktif & Kreatif Berbahasa Indonesia SMA Kelas 12 Adi Abdul Somad Aminudin Yudi Irawan 2008

106 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa Bunga Mawar Melati Lili Kamboja

7. Polisemi

Sebuah kata dapat disebut polisemi jika kata tersebut memiliki makna lebih dari satu. Misalnya, kepala dapat memiliki makna: a. bagian tubuh manusia; b. pemimpin; c. bagian yang sangat penting; d. sesuatu yang berada di atas. Dalam polisemi, biasanya makna pertama merupakan makna sebenarnya, sedangkan yang lain merupakan makna-makna yang dikembangkan berdasarkan salah satu makna yang dimiliki kata tersebut. Ayo, sebutkanlah contoh-contoh polisemi lainnya. Selanjutnya, ada pula kata-kata yang mengalami perubahan makna secara peyorasi dan ameliorasi, serta perluasan dan penyempitan makna. Berikut ini uraiannya. Selain contoh-contoh dalam uraian berikanlah contoh-contoh lainnya.

1. Peyorasi dan

Ameliorasi Peyorasi merupakan perubahan kata yang nilai rasanya lebih rendah daripada sebelumnya, sedangkan ameliorasi merupakan perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih tinggi daripada sebelumnya. Untuk mengetahui makna peyorasi, dapat dilihat pada bagan berikut. gerombolan makna asal makna baru orang-orang yang berjalan bergerombol kelompok pengacau Berdasarkan bagan tersebut, dapat dinyatakan bahwa makna kata gerombolan itu nilainya menjadi lebih rendah daripada makna asal. Selanjutnya, coba perhatikanlah bagan berikut untuk menge- tahui contoh ameliorasi. wanita makna asal makna baru lebih rendah daripada perempuan lebih tinggi dari pada perempuan 107 Aktualisasi Diri Berdasarkan bagan tersebut, tampak bahwa makna kata wanita nilai rasanya lebih tinggi daripada asalnya. Selain makna peyorasi dan ameliorasi, ada pula perubahan makna kata berupa perluasan dan penyempitan makna.

2. Perluasan Makna dan Penyempitan Makna

Perluasan makna terjadi jika cakupan makna suatu kata lebih luas dari makna asalnya. Misalnya, kata saudara yang memiliki makna asal orang yang seibu-sebapak menjadi bermakna orang yang sama kedudukannya. Agar lebih jelas, perhatikan bagan berikut. Adapun penyempitan makna terjadi jika makna suatu kata lebih sempit cakupannya daripada makna asalnya. Misalnya, kata sarjana, maknanya yakni orang pandai, sekarang bermakna lulusan S1 perguruan tinggi. Jadi, makna sekarang lebih sempit cakupannya daripada makna asalnya. Perhatikan bagan berikut. saudara makna asal makna baru orang yang seibu sebapak orang yang sama kedudukannya. sarjana makna asal makna baru orang pandai lulusan perguruan tinggi Selain itu, ada pula perubahan yang disebut asosiasi dan sines- tesia.

3. Asosiasi dan Sinestesia

Asosiasi merupakan perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat, sedangkan sinestesia merupakan perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Contoh asosiasi: • Supaya urusan lancar, beri saja ia amplop. Kata amplop tempat menyimpan uang diasosiasikan sebagai uang suap. Contoh sinestesia: • Wajahnya sungguh manis. Kata manis biasanya dirasakan oleh indra pengecap, namun pada kalimat tersebut dipertukarkan sehingga dirasakan oleh indra penglihatan.