2.1.5.1 Macam-macam model Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.1.1 STAD Student Teams Achievement Division
Guru yang menggunakan STAD, mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa
dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, Setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal
dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan untuk menuntaskan materi pelajaran dan kemudian
saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Secara individual, siswa
diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi skor perkembangan. 2.1.5.1.2
TGT Teams Games Tournaments Secara umum TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal: TGT menggunakan
turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota
tim lain yang yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. 2.1.5.1.3
TAI Team Assisted Individualization or Team Accelerated Instruction TAI merupakan bentuk pengajaran individual yang bisa menyelesaikan masalah-
masalah yang membuat model pengajaran individual menjadi tidak efektif. Dengan membuat para siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif dan
mengemban tanggungjawab mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah, dan saling memberi
dorongan untuk maju, maka guru dapat membebaskan diri mereka dari
memberikan pengajaran langsung kepada sekelompok kecil siswa yang homogen yang berasal dari tim-tim yang heterogen.
2.1.5.1.4 Jigsaw
Dalam penerapan jigsaw, siswa dibagi berkelompok dengan 5 atau 6 anggota kelompok belajar heterogen. Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam
bentuk teks. Setiap anggota bertanggungjawab untuk mempelajari bagian tertentu bahan yang diberikan itu. Anggota dari kelompok lain yang mendapat tugas topik
yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Selanjutnya anggota tim ahli ini kembali ke kelompok asal dan
mengajarkan apa yang telah dipelajarinya dan didiskusikan di dalam kelompok ahlinya untuk diajarkan kepada teman kelompoknya sendiri. Untuk selanjutnya
siswa-siswa itu dikenai kuis secara individu tentang materi belajar. 2.1.5.1.5
LT Learning Together Pembagian timkelompok pada model pembelajaran ini serupa dengan model
sebelumnya. Anggota tim bekerja untuk menyelesaikan tugas tim, berbagi idegagasan, dan saling membantu antar anggota tim. Guru memberikan
penghargaan pada kelompok berdasarkan kinerja kelompok. 2.1.5.1.6
GI Group Investigation Model pembelajaran ini berbeda dengan kelima model sebelumnya.
Pembentukan kelompok berdasarkan minat anggotanya, dimana ada enam tahapan yang menuntut keterlibatan anggota tim, yaitu: 1 identifikasi topik;
2 perencanaan tugas belajar; 3 pelaksanaan kegiatan penelitian; 4 persiapan laporan akhir; 5 presentasi hasil penelitian; dan 6 evaluasi.
2.1.5.1.7 TPS Think Pair Share
Model pembelajaran agak berbeda dengan model-model pembelajaran sebelumnya ini karena lebih menekankan penggunaan struktur tertentu yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik tingkat ketergantungan antar anggota lebih tinggi, fanatik terhadap kelompoknya,
presentasi dilakukan oleh pasangan bukan individu.
2.1.6 STAD Student Teams Achievement Division