Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

30 dilakukan. Pada tahap perencanaan ini peneliti memfokuskan peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Peneliti memfokuskan peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus yang perlu untuk diamati. Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama. Apabila sudah sudah diketahui keberhasilan hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti kemudian mengidenttifikasi permasalahan baru yang menentukan siklus berikutnya. 2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini rancangan tindakan akan diterapkan. Pelaksanaan tindakan harus berusaha mengikuti skenario pembelajaran yang telah dibuat tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencangkup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. 3. Tahapan Pengamatan Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung, jadi keduanya berlangsung pada waktu yang sama. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif hasil tes, hasil kuis, presentasi, nilai tugas dan lain-lain, tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan peserta didik, antusias peserta didik, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain. 4. Tindakan Refleksi Dalam tahapan ini peneliti mengkaji secara keseluruhan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Setiap informasi yang terkumpul, perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitan dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini disajikan dalam bentuk peroses pengkajian berdaur siklus yang dinyatakan dalam bentuk sebuah spiral 31 yang sering disebut spiral PTK. Untuk memahami bentuk spiral PTK digambarkan sebagai berikut: 17 Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis dan Taggart 1988 Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa tahap plan peneliti membuat sebuah perencanaan yang akan dilakukan dalam penelitian, perencanaan yang dibuat yakni tindakan yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Pada pokok tindakan Act, mulai dilaksanakannya tindakan yakni mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan pada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami, dan apa yang mereka amati. Pada pokok pengamatan observe, kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dicatat dan diamati 17 Wijaya Kusumah, dkk,Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Permata Puri Media, 2012, Cet. ke-5, h. 20 Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Tindakan Observasi Rencana awalrancangann Rencana yang direvisi Rencana yang direvisi Putaran 1 Putaran 2 Putaran 3 32 yang bertujuan untuk melihat apa yang terjadi. Pengamat juga membuat catatan dalam buku harian. Dalam kontak refleksi Reflect, pada tahapan ini yang dilakukan adalah mengkaji secra keseluruhan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya. Selanjutnya setelah tindakan pada siklus I selesai dilakukan maka pada kotak Resived Plan, yakni mengadakan perencanaan tindakan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I kemudian dilakukan tindakan Act, selanjutnya tindakan yang dilakukan diamati Observe, dan kemudian dilakukan kembali refleksi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, hasil tindakan pada tiap siklus dianalisis sehingga berdasarkan analisa tersebutlah maka ditentukan apakah siklus selanjutnya dapat dilanjutkan atau tidak. Selanjutnya penelitian akan diakhiridihentikan dengan kriteria berikut : a. Hasil pengamatan telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai skenario pembelajaran yang telah dibuat dan siswa memahami proses menemukan konsep baru dengan indicator 75 siswa telah dapat menemukan konsep baru. b. Pada siklus berikutnya kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada sub-sub pembahasan yang pencapaiannya masih di bawah 75. Adapun prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan pula sebagai berikut : 18 18 Suharsimi Arikunto.et.al,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h.74 33 Gambar 3.2 Alur Dalam Penelitian Tindakan Kelas Adapun tahapan-tahapan pada tiap siklus sebagai berikut : SIKLUS 1 a. Tahap Perencanaan Merancangpelaksanaan tindakan

b. Tahap Pelaksanaan

1. Pendahuluan a Motivasi siswa dengan menjelaskan manfaat belajar dengan inquiry b Mengomunikasikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti a Orientasi siswa pada masalah. Permasalahan Siklus I Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Refleksi I Pengamatan Pengumpulan Data I Perencanaan Tindakan II Apabila permasalahan belum terselesaikan Pelaksanaan Tindakan II Refleksi II Pengamatan Pengumpulan Data II Permasalahan baru hasil refleksi Dilanjutkan ke siklus berikutnya Siklus II 34 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. b Mengorganisasikan siswa dalam belajar. Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan tugas berkaitan dengan masalah serta menyediakan alat. c Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan pemecahan masalah. d Menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. e Mengevaluasi kegiatan Guru membantu siswa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan. 3. Penutup. a Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang baru dipelajari. b Guru memberikan tes pada akhir siklus.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan semua proses yang terjadi dalam tindakan dengan menggunakan format observasi. d. Tahap Refleksi Melakukan evaluasi dari setiap indakan yang telah dilakukan pada siklus I. SIKLUS 2

a. Tahap Perencanaan

Merancang pelaksanaan tindakan. 35

b. Tahap Pelaksanaan

1. Pendahuluan a Memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat belajar dengan inquiry. b Mengomunikasikan tujuan pembelajaran. c Guru meumumkan hasil tes pada siklus I. 2. Kegiatan ini a Orientasi siswa pada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik, yang dibutuhkan dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. b Mengorganisasikan siswa dalam belajar. Guru membantu siswa dalam mengindentifikasi dan mengorganisasikan tugas yang berkaitan dengan masalah serta menyediakan alat. c Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa untuk menumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan pemecahan masalah. d Menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. e Mengevaluasi kegiatan Guru membantu siswa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan. 3. Penutup a Guru mengarahkan siswa untuk meyimpulkan materi yang baru dipelajari. b Guru memberi tes pada akhir siklus. 36

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan semua proses yang terjadi dalam tindakan denganmenggunakan format observasi.

d. Tahap Refleksi

Melakukan evaluasi dari setiap tindakan yang telah dilakukan pada siklus 2.

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MI Hayatul Islamiyah Cinangka Depok. Kelas IV di MI Hayatul Islamiyah ini terdiri dari 2 kelas paralel. Dalam penelitian ini subjek akan dikenai tindakan yakni siswa kelas IVB tahun pelajaran 20122013 dengan jumlah siswa 26 orang. Di bawah ini peneliti sajikan daftar subjek penelitian. Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian No Nama No Nama 1. Siswa 1 14. Siswa 14 2. Siswa 2 15. Siswa 15 3. Siswa 3 16. Siswa 16 4. Siswa 4 17. Siswa 17 5. Siswa 5 18. Siswa 18 6. Siswa 6 19. Siswa 19 7. Siswa 7 20. Siswa 20 8. Siswa 8 21. Siswa 21 9. Siswa 9 22. Siswa 22 10. Siswa 10 23. Siswa 23 11. Siswa 11 24. Siswa 24 12. Siswa 12 25. Siswa 25 13. Siswa 13 26. Siswa 26 37

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam penelitian ini, posisi peneliti yaitu sebagai pengkaji permasalahan, mendiagnosis masalah, perencana tindakan, dan pelaksana tindakan bersama dengan guru kolaborator untuk menganalisis data yang diperoleh pada setiap siklus. Pada penelitian ini dibantu oleh observer yakni guru lain yang mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran sekaligus sebagai sumber data guna menguji keabsahan data.

E. Data dan Sumber Data

Berdasarkan tujuan pada bab I, data yang dibutuhkan dari penelitian ini adalah : 1. Hasil dari tes siswa setelah diperlakukan pada setiap siklus. 2. Hasil observasi, hasil wawancara, dan dokumentasi Adapun sumber datanya diperoleh dari guru, siswa, peneliti, observer, yang didapat pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen ini adalah bagian-bagian dari tahapan penelitian yang dijadikan sumber data untuk memperkuat hasil dari suatu penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut maka terlebih dahulu dibuat instrument penelitian yang terdiri dari : 1. Lembar Observasi Proses inquiry dimulai dari pengalaman fenomena yang nyata yaitu disebut observasi. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak didik yang sedang diteliti. Ada dua macam pada observasi ini yaitu : 19 a. Observasi Siswa Observasi siswa dilakukan oleh penelitian dan kolaborator guru lain yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama program kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dan sejauh mana penelitian siswa pada 19 Enjah Takari R, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Ganesindo, 2008, h. 71