Hasil Evaluasi pada Siklus I dan Siklus II Tabel 4.10

60 Gambar 4.5 Histogram Hasil Evaluasi Siswa Siklus I Berdasarkan data histogram di atas, menunjukkan nilai tertinggi siswa adalah 79 dan nilai terendah adalah 48. Presentase pada interval 48-52 dan 65-69 masih relatif tinggi yaitu 23,08 sedangkan pada interval 75-79 menunjukkan angka 7,69. Hal ini menunjukkan bahwa siklus I nilai siswa masih banyak yang rendah dan belum mencapai nilai KKM yang ditentukan. Nilai siswa yang belum mencapai nilai KKM pada siklus I ini mencapai 50. Tabel 4.11 Interval Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus II Interval Batas Bawah Batas Atas Frekuensi Absolut Relatif 60-66 67-73 74-80 81-87 88-94 95-101 59,5 66,5 73,5 80,5 87,5 94,5 66,5 73,5 80,5 87,5 94,5 101,5 6 7 7 3 2 1 23,0 26,92 26,92 11,54 7,69 3,85 Jumlah 26 100,00 Gambar 4.6 1 2 3 4 5 6 7 8 59.5 66.5 73.5 80.5 87.5 94.5 Fr e ku e n si Batas Bawah 61 Histogram Hasil Evaluasi Siswa Siklus II Berdasarkan data histogram di atas, presentase pada interval 60-66 menunjukkan angka 23 sedangkan pada interval 67-73 dan 74-80 menunjukkan angka sama yaitu 26,92 dan interval 95-101 menunjukkan angka 3,85. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini nilai siswa sudah ada peningkatan jika dilihat dari nilai terendah dan nilai tertinggi siswa yang telah mencapai nilai KKM yang ditentukan. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IV di MI Hayatul Islamiyah Cinangka pada materi KPK dan FPB melalui metode inquiry. Hal tersebut ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang semakin meningkat dalam siklusnya, yaitu nilai rata- rata siklus I 62,38 menjadi 74,46 di siklus II. Dari siklus I, 46,15 siswa mendapat nilai di atas nilai KKM 65, sedangkan di siklus II 80,77 siswa mendapat nilai di atas nilai KKM 65. Sesuai dengan hasil penelitian tindakan kelas di atas, hipotesis yang telah dirumuskan ternyata terbukti kebenarannya bahwa metode pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran materi KPK dan FPB di kelas IV di MI Hayatul Islamiyah Cinangka.

B. Saran

1. Bagi Guru

Mengingat kesimpulan hasil penelitian bahwa metode pembelajaran inquiry dapat meningkatkan siswa dalam aktivitas belajar, menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas, dan meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, disarankan kepada guru agar dapat menerapkan metode pembelajaran inquiry dalam kegiatan belajar mengajar matematika sebagai alternatif metode pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Penggunaan metode inquiry ini merupakan sebuah alat bagi siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Penerapan metode ini juga menjadi salah satu cara agar siswa untuk lebih memahami konsep matematika khususnya pada pokok bahasan KPK dan FPB. Sebaiknya siswa lebih kritis untuk mengajukan pendapat dan ide-ide yang cemerlang kepada gurunya agar guru yang 63 mengajar pun menjadi terpacu untuk menggunakan metode-metode yang selain inquiry sehingga pembelajaran pun menjadi lebih terarah dan mecapai tujuan.

3. Bagi Peneliti

Walaupun PTK tidak dapat digeneralisasi, tidak ada salahnya bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan temuan-temuan pada pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry dapat melakukan penelitian yang sama pada pokok bahasan dan siswa yang berbeda sebagai pembanding dan pengembang metode pembelajaran di dunia pendidikan.