baik maka virus akan mudah menyerang dalam kata lain penyakit sangat mudah untuk memasuki tubuh penderita HIVAIDS Jafar, 2004.
Menurut Almatsier 2005 dianjurkan untuk memberikan vitamin dan mineral 1 ½ kali 150 Angka Kecukupan Gizi AKG, terutama vitamin A,
B12, C, E, folat, kalsium, magnesium, seng dan selenium. Bila perlu, dapat ditambahkan vitamin berupa suplemen, akan tetapi megadosis harus
dihindari karena dapat menekan kekebalan tubuh. Tabel 2.4
Angka Kecukupan Gizi Mikro Anak
a. Vitamin A
Menurut Almatsier 2004, vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan hewan. Retinol berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B leukosit yang berperan dalam proses kekebalan tubuh humoral. Di samping itu kekurangan vitamin A
dapat menurunkan respon antibodi yang bergantung pada sel-T limfosit yang berperan pada kekebalan tubuh selular.
Umur
Vit A RE
Vit B12
ug
Vit C mg
Vit E mg
Fol- at
ug Kal-
sium mg
Magne sium
mg
Seng mg
Sele- nium
ug Besi
mg
Laki-laki 10-12 th
600 1,8
138 11
300 1000 170
14 20
13
Wanita 10-12 th
600 1,8
145 11
300 1000 180
12,6 20
20
Laki-laki 13-15 th
600 2,4
150 15
400 1000 220
17,4 30
19 Sumber: AKG, 2004
WHO merekomendasikan bagi anak yang terinfeksi HIV untuk makan makanan sehat yang memenuhi kebutuhan zat gizi mikro. Sayur-
sayuran dan buah-buahan sayur dan buah berwarna kuning, oranye, hijau tua misalnya bayam, labu, wortel, apricot, papaya dan mangga yang
merupakan sumber vitamin A yang baik Nursalam Kurniawati, 2009. Menurut ECSA-HC, dkk 2008 beberapa anak yang terinfeksi
HIV asupan makanannya tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro sehingga mereka memerlukan suplemen, terutama jika terjadi
kekurangan. Suplementasi zat gizi mikro harus mengikuti rekomendasi WHO dan tidak boleh melebihi tingkat RDA.
WHO merekomendasikan anak-anak 6-59 bulan yang terinfeksi HIV untuk menerima suplemen vitamin A 200.000 IU untuk anak-anak
12 bulan setiap 4-6 bulan. Rekomendasi WHO ini bertujuan untuk mencegah kekurangan vitamin A pada anak-anak. Akan tetapi tidak
dianjurkan untuk meningkatkan dosis atau frekuensi pemberian vitamin A pada anak yang terinfeksi HIV ECSA-HC dkk, 2008.
b. Vitamin B
12
Menurut Nursalam dan Kurniawati 2009, vitamin B
12
bagi penderita HIV penting untuk fungsi dan pengantaran saraf dan mencegah
kelainan sumsum tulang. Sementara itu Nadhiroh 2006 menyatakan bahwa kelompok vitamin B diperlukan untuk menjaga sistem kekebalan
tubuh dan saraf yang sehat.
Menurut penelitian Tang dkk 1997 terdapat peningkatan risiko perkembangan AIDS secara signifikan bagi mereka yang mempunyai
serum vitamin B
12
yang rendah RH = 2.21, 95 CI = 1,13-4,34, hal ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa konsentrasi vitamin B-12 yang
rendah mempercepat perkembangan penyakit. Sumber utama vitamin B
12
adalah makanan protein hewani yang memperolehnya dari hasil sintesis bakteri di dalam usus, seperti hati,
ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin B
12
dalam sayuran ada apabila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri
Almatsier, 2004.
c. Vitamin C