Desain Penelitian METODE PENELITIAN

24 telah ditentukan. Untuk mendapatkan perangkat tes yang mempunyai validitas isi yang baik dilakukan langkah-langkah berikut: a. Membuat kisi-kisi dengan indikator yang telah ditentukan. b. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi dan pemberian skor butir soal.Pe- nyusunan dan pemberian skor butir soal tes sesuai dengan pedoman penyekoran pada tabel di bawah ini lihat pada Tabel 3.3. c. Meminta pertimbangan kepada guru mitra yang dipandang ahli mengenai kesesuaian antara kisi-kisi dengan soal. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah di- nyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Berdasarkan penilaian guru mata pelajaran matematika, soal yang digunakan telah dinyatakan valid lihat pada Lampiran B.5.Langkah selanjutnya diadakan uji coba soal yang dilakukan di luar sampel penelitian yaitu pada siswa yang telah mempelajari materi segi empat terlebih dahulu yaitu kelas VIIIC SMP Pelita Cabang Empat Abung Selatan. 25 Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Aspek yang dinilai Reaksi terhadap soalmasalah Skor Merumuskan masalahmenyusun model matematika  Tidak memahami masalahtidak menjawab  Tidak memperhatikan syarat-syarat soalinterpretasi soal kurang tepat  Merumuskan masalahmenyusun modelmatematika dengan baik 1 2 Merencanakan strategi penyelesaian  Tidak ada rencana strategi  Strategi yang direncanakan kurang relevan  Menggunakan satu strategi tetapi mengarah pada jawaban yang salah  Menggunakan satu strategi tetapi tidak dilanjutkan  Menggunakan beberapa strategi yang benar dan mengarah pada jawaban yang benar 1 2 3 4 Menerapkan strategi penyelesaian masalah  Tidak ada penyelesaian  Ada penyelesaian tetapi prosedur tidak jelas  Menggunakan satu prosedur dan mengarah pada jawaban yang salah  Menggunakan satu prosedur yang benar tetapi salah menghitung  Menggunakan satu prosedur dan jawaban yang benar 1 2 3 4 Menguji kebenaran jawaban looking back  Tidak ada pengujian jawaban  Pengujian hanya pada proses atau jawaban tetapi salah  Pengujian hanya pada proses atau jawaban yang benar  Pengujian pada proses dan jawaban tetapi salah  Pengujian pada proses dan jawaban yang benar 1 2 3 4 Dimodifikasi dari Noer, 2007

2.1.2 Validitas Butir Soal

Validitas butir soal yaitu ketepatan butir tes dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product momento. Rumus korelasi product momentdalam Widoyoko 2012:137 adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 29 40

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PEGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 20 203

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA ( Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pelita Cabang Empat Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 13 182

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Paramarta 1 Seputih Banyak Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 8 59

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PBL DENGAN KOOPERATIF TIPE STAD ( Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 15 54

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 15 161

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMANKONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Semaka Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 70

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Mutia Fonna

0 0 10