12 dll. Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa pembelajaran berpusat pada siswa.
Siswa dituntut lebih aktif dalam menemukan sendiri informasi yang dibutuhkan. Siswa melakukan kegiatan fisik dan mental selama proses pembelajaran
berlangsung. Sehingga guru hanya berperan sebagai fasilitator. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan keaktifan merupakan segala
bentuk kegiatan fisik dan mental seperti mencari, menemukan, dan mengolah informasi yang telah diperoleh. Dalam pembelajaran maka keaktifan belajar
merupakan segala kegiatan fisik, mental, dan emosional siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran. Dengan mengalami sendiri untuk menemukan
masalah dan memecahkannya akan memberikan pesan yang bermakna. Pesan yang bermakna tersebut seterusnya akan melekat pada diri siswa. Siswa tidak
akan mudah lupa ketika mengalami sendiri proses belajar tersebut.
2. Kriteria Keaktifan Belajar
Sudjana 2009: 61 menjelaskan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat dari: a.
keikutsertaan siswa dalam proses belajar. b.
ikut terlibat dalam pemecahan suatu masalah. c.
bertanya kepada guru maupun teman terkait materi yang tidak dipahami maupun permasalahan yang dihadapi.
d. berusaha dalam menemukan dan mencari informasi yang diperlukan untuk
memecahkan suatu masalah. e.
melakukan kegiatan diskusi sesuai dengan instruksi guru. f.
menilai kemampuan diri maupun hasil yang diperoleh. g.
banyak melatih diri untuk memecahkan soal maupun masalah yang sejenis.
13 h.
menggunakan dan menerapkan pengalaman yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas maupun persoalan baru.
Jadi, berdasarkan kriteria di atas dapat dikelompokkan ke dalam keaktifan fisik dan mental. Keaktifan fisik yang dapat diamti meliputi, 1 ikut terlibat
dalam melakukan kegiatan belajar, 2 bertanya kepada siswa lain maupun guru terkait materi maupun hal yang belum dipahami, 3 melaksanakan diskusi
kelompok sesuai dengan arahan guru, 4 menilai kemampuan diri dan hasil-hasil yang diperoleh selama pembelajaran. Kemudian keaktifan mental siswa yang
dapat diamati yaitu 1 siswa turut terlibat dalam pemecahan masalah, 2 mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah, 3
melatih diri untuk memecahkan soal maupun masalah yang sejenis, 4 menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas dan persoalan yang
dihadapi. Kriteria keaktifan belajar tersebut sudah meliputi kegiatan fisik maupun kegiatan mental. Hal ini tergambar jelas bahwa seluruh pikiran, dan fisik peserta
didik tertuju pada proses pembelajaran. Uno dan Mohamad 2014: 33 memaparkan ciri pembelajaran yang
mengaktifkan siswa adalah sebagai berikut. a.
Siswa aktif mencari atau memberikan informasi, bertanya, dan membuat kesimpulan.
b. Adanya interaksi aktif secara terstruktur dengan siswa.
c. Adanya kesempatan bagi siswa untuk menilai hasil karya sendiri.
d. Adanya pemanfaatan sumber belajar secara optimal.
14 Dapat diketahui berdasarkan pendapat di atas keaktifan siswa ditandai dengan
siswa mengkontruksi pengetahuan sendiri tetapi dengan bimbingan guru. Berani mengutarakan pendapat dan dapat ikut menyimpulkan pengetahuan yang didapat.
Terjadi interaksi aktif antar siswa maupun dengan guru. Siswa juga diberikan kesempatan untuk dapat menilai diri dan hasil, serta siswa memanfaatkan sumber
belajar secara optimal yang ada di lingkungan. Uraian tersebut sudah mencirikan keaktifan fisik maupun mental dalam kegiatan belajar.
Keachie dalam Dimyati dan Mudjiono 2006: 119 mengemukakan 7 tujuh terjadinya suatu pembelajaran yang aktif, berikut penjelasannya.
a. Siswa berpartisipasi dalam menetapkan tujuan pembelajaran.
b. Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran terutama interaksi
antarsiswa. c.
Kekompakan kelas sebagai suatu kelompok. d.
Memberi kesempatan sebebasnya terhadap siswa untuk mengambil keputusan penting dalam kehidupan sekolah.
e. Jumlah waktu yang digunakan dalam menanggulangi masalah pribadi siswa.
Berdasarkan pemaparan sebelumnya dapat diketahui jika siswa tidak hanya aktif dalam menemukan dan mencari informasi tetapi siswa juga ikut serta dalam
menetapkan tujuan pembelajaran. Sehingga siswa tahu arah yang harus dicapai selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan interaksi yang terjalin antar
siswa maupun guru, kekompakan kelas selama proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran juga harus terjaga. Guru juga hendaknya mengikutsertakan
siswa dalam mengambil segala keputusan yang akan diambil dan diterapkan
15 dalam proses pembelajaran. Tidak dipungkiri selama pelaksanaan pembelajaran
terdapat masalah-masalah yang ditemukan baik berkaitan dengan pelajaran maupun pribadi siswa, untuk itu guru juga harus menyediakan waktu untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi. Keaktifan dalam proses belajar merupakan suatu bentuk usaha kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan pengetahuan. Adapun Sagala 2009: 169 menjelaskan kriteria belajar yang dapat mengaktifkan siswa ialah sebagai berikut.
a. Belajar dengan melakukan perbuatan, maka akan dapat pengalaman.
b. Banyak indera yang terlibat, sehingga makna semakin kuat.
c. Interaksi dapat terjadi melalui belajar kelompok, dan diskusi.
d. Bangunan makna terjadi, dengan demikian makna yang salah segera terkoreksi.
e. Terjadi komunikasi, presentasi, dan laporan.
f. Adanya tanggapan.
g. Adanya refleksi, umpan balik dari guru.
h. Makna akan terbangun.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat diketahui kriteria yang dapat menumbuhkan keaktifan belajar siswa diantarannya adalah siswa banyak
melakukan kegiatan sendiri untuk menemukan dan mencari pengetahun, sehingga siswa mengalami sendiri. Siswa yang mengalami sendiri untuk menemukan maka
pembelajaran akan lebih bermakna dan mudah dipahami siswa. Lebih banyak indera yang terlibat selama proses pembelajaran maka makna yang diperoleh akan
semakin kuat. Interaksi antar siswa dan guru dapat terjalin melalui diskusi maupun belajar kelompok dengan arahan guru dengan demikian makna yang
16 salah akan mudah terkoreksi. Selain itu juga menumbuhkan komunikasi, berupa
tanggapan, penyampaian pengetahuan yang didapat, refleksi, dan umpan balik dari guru.
Peran aktif siswa akan menimbulkan partisipasi didalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan pengetahuan. Joni dan Yamin dalam Yamin
2007: 80 menjelaskan karakteristik keaktifan yang dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
a. Pembelajaran dilakukan lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa cenderung
sebagai pemegang peran dalam proses pembelajaran. Seperti ikut berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, mengembangkan cara belajar sendiri, dan
lebih mengutamakan siswa mengalami sendiri proses belajar. b.
Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar. Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, sehingga memberikan
peluang sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk menemukan, mengolah, dan menyelesaikan masalah dengan tetap ada arahan dari guru.
c. Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai mencakup kemampuan minimal siswa
kompetensi dasar. Selain itu kegiatan pembelajaran juga mengembangkan kemampuan siswa secara utuh.
d. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan kreativitas siswa,
meningkatkan kemampuan, mencintapkan siswa kreatif dan menguasai konsep.
e. Adanya penilaian secara kontinu terhadap kemampuan kognitif, afektif, dan
keterampilan.
17 Jadi, kriteria keaktifan siswa yang telah disebutkan yaitu berpusat pada siswa,
guru sebagai fasilitator, kompetensi dasar minimum harus tercapai. Pengembangan kemampuan siswa secara optimal baik aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa, serta adanya penilaian secera berkelanjutan baik kognitif, afektif, dan keterampilan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran yang berpusat kepada siswa
meliputi, keikutsertaan siswa dalam mencari dan menemukan pengetahun dengan mengalami sendiri tetapi tetap dalam bimbingan guru. Ikut terlibat dalam
menyelesaikan masalah, adanya interaksi antar siswa dan guru melalui diskusi, belajar kelompok, refleksi, tanggapan, dan umpan balik dari guru. Siswa ikut
terlibat dalam menetapkan tujuan pembelajaran dan mengambil setiap keputusan yang akan diberlakukan selama proses pembelajaran.
Kriteria dari keaktifan belajar lainnya ialah memaksimalkan penggunaan seluruh panca indera, memberi waktu dalam penyelesaian masalah yang
ditemukan, adanya penilaian yang kontinu dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, serta siswa mampu menilai kemampuan dan hasil karya sendiri.
Selain itu guru hanya berperan sebagai fasilitator yang bertugas memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Sehingga siswa dituntut untuk banyak aktif selama proses pembelajaran. Dengan demikian siswa akan memperoleh pengetahuan secara langsung, maka
pembelajaran akan lebih bermakna.
18
3. Klasifikasi Keaktifan Belajar