18
3. Klasifikasi Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar menurut Diedrich dalam Sardiman 2007: 101 diklasifikasikan menjadi, visual activities, oral activities, listening activities,
writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities, berikut pemaparan lebih jelasnya.
a. Visual activities, merupakan kegiatan yang melibatkan penggunaan panca
indera penglihatan seperti membaca, memperhatikan gambar, memperhatikan percobaan, memperhatikan pekerjaan, dll.
b. Oral activities, merupakan kegiatan lisan seperti menyatakan pendapat,
bertanya, memberikan saran, diskusi, merumuskan, mengadakan wawancara. c.
Listening activities, merupakan kegiatan yang mengoptimalkan penggunaan indera pendengaran seperti: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik,
pidato, penjelasan. d.
Writting activities, seperti menulis rangkuman, cerita, laporan, menyalin, karangan.
e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat sebuah grafik, peta konsep,
diagram. f.
Motor activities, yang termasuk dalam kegiatan tersebuat antara lain: melakukan percobaan, bermain, berkebun, praktek, dan beternak.
g. Mental activities, beberapa contohnya ialah: menanggapi, mengingat
pengalaman-pengalaman sebelumnya, memecahkan soal, menganalisis, menghubungkan, mengambil keputusan.
19 h.
Emotional activities, suatu kegiatan yang melibatkan perasaan seperti misalnya: menaruh minat, bosan, gembira, bersemangat, berani, tenang,
gugup. Berdasarkan pemaparan klasifikasi keaktifan belajar dapat disimpulkan
bahwa terdapat beraneka ragam bentuk keaktifan belajar. Meliputi keaktifan yang melibatkan indera penglihatan, lisan, pendengaran, menulis, menggambar, motor,
mental, dan emosional siswa. Jika berbagai jenis keaktifan belajar tersebut dapat diterapkan maksimal di lingkungan sekolah maka proses belajar siswa akan
optimal. Tentunya dengan diterapkan secara maksimal maka kondisi belajar di sekolah akan menjadi lebih dinamis, menyenangkan dan menarik perhatian siswa
untuk ikut serta dalam proses pembelajaran. Dengan hal itu diharapkan berpengaruh terhadap pemahaman materi siswa.
Djamarah 2002: 38 menyebutkan aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam keaktifan
belajar ialah
mendengar, memandang,
meraba, membau,
mencicipimengecap, menulis atau mencatat, membaca, membuat ihtisar atau ringkasan, menggaris bawahi, mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, maupun
bagan-bagan, menyusun papaer atau kertas kerja, mengingat, berpikir, dan latihan atau praktek. Penjelasan mengenai aktivitas-aktivitas belajar adalah sebagai
berikut. a.
Mendengarkan, suatu bentuk aktivitas dengan menggunakan indera
pendengaran untuk mengamati penjelasan guru. b.
Memandang, aktivitas memandang dalam belajar ini bertujuan sesuai dengan kebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang positif.
20 Memandang berarti menggunakan indera penglihatan untuk diarahkan ke suatu
objek. c.
Meraba, membau, dan mencicipimengecap, aktivitas tersebut termasuk dalam keaktifan belajar dengan didasari tujuan untuk memperoleh perubahan tingkah
laku dengan situasi tertentu. d.
Menulis atau mencatat, merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar. Menulis atau mencatat dikatakan sebagai aktivitas belajar
jika dalam mencatat individu itu menyadari akan kebutuhan dan tujuannya. Dan menggunakan seperangkat tertentu agar catatan yang dibuat berguna untuk
mencapai tujuan. e.
Membaca, aktivitas ini yang paling banyak dilakukan namun tidak terbatas pada membaca buku saja namun dapat juga majalah, tabloid, jurnal, catatan,
maupun sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan materi. f.
Membuat ihtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi, menuliskan hal-hal pokok untuk dijadikan sebuah pokok materi yang harus dipelajari. Serta
menggaris bawahi hal-hal penting. g.
Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan, dalam buku
maupun media yang digunakan pada saat penjelasan dari guru sering dijumpai pemanfaatan tabel, diagram, maupun bagan. Hal tersebut bertujuan unutk
memperjelas uraian yang dijelaskan guru maupun dalam buku. Adanya tabel, diagram, atau bagan untuk menumbuhkan pengertian dalam waktu singkat.
h. Menyusun paper atau kertas kerja, suatu kegiatan tulis menulis, maupun
pengerjaan tugas dari guru.
21 i.
Mengingat, merupakan sebuah aktivitas memasukkan, menyimpan, dan
mengangkat kembali ke alam bawah sadar. Dalam belajar mengingat seperti sedang menghafal bahan pelajaran, berupa dalil, kaidah, pengertian, rumus, dan
sebagainya. j.
Berpikir, merupakan sebuah aktivitas untuk memperoleh penemuan baru, atau menjadi tahu akan hubungan antara sesuatu. Selain itu berpikir juga dapat
dilakukan untuk pemecahan suatu masalah. k.
Latihan atau praktik, setelah mendapatkan penjelasan materi perlu adanya latihan atau praktiek. Hal ini berguna agar kesan-kesan yang diterima
fungsional. Serta dengan mengalami sendiri siswa akan lebih memahami materi. Selain itu dapat melatih siswa dalam menemukan pengetahuan,
pemecahan masalah secara mandiri. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan klasifikasi
keaktifan belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi delapan aspek yaitu; 1 visual activities yaitu kegiatan yang melibatkan penggunaan panca indera
penglihatan saja seperti, membaca, memandang, mengamati tabel, diagram, bagan; 2 oral activities yaitu kegiatan lisan seperti bertanya, berpendapat,
diskusi, merumuskan; 3 listening activities yaitu kegiatan yang menggunakan indera pendengaran seperti, mendengarkan penjelasan, uraian, percakapan,
diskusi; 4 writting activities yaitu kegitan menulis seperti, mencatat rangkuman, cerita, laporan, paper atau kertas kerja, menyalin, menggaris bawahi, membuat
ihtisar; 5 drawing activities kegiatan membuat gambar atau sketsa seperti membuat grafik, peta konsep, diagram, bagan, dll; 6 motor activities yaitu
22 kegiatan yang membuat siswa bergerak seperti, melakukan percobaan, mencicipi,
meraba, membau, praktik atau latihan; 7 mental activities seperti menanggapi, berpikir, menganalisis, memecahkan soal, menghubungkan, mengingat,
menyimpulkan, merumuskan; 8 emotional activities yaitu kegiatan yang melibatkan perasaan seperti adanya minat, senang, bosan, bersemangat, berani,
tanggung jawab maupun perasaan lainnya.
4. Prinsip Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa