Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

66 dari responden masing-masing. Angket dalam penelitian ini menggunakan bentuk checklist.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Validasi Instrumen Instrumen akan digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data yang diinginkan haruslah valid. Sugiyono 2015: 173 mengemukakan instrumen dinyatakan valid jika dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Alat pengukur yang digunakan harus diperhatikan kesesuaian dengan aspek yang akan diukur. Jadi alat ukur yang digunakan benar-benar sesuai dengan hasil data yang ingin diperoleh oleh peneliti. Instrumen yang dibuat oleh peneliti hanya valid digunakan untuk tujuan tertentu. Penyusunan instrumen penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan teori-teori yang relevan, maka termasuk validasi internal. Instrumen penelitian ini merupakan jenis instrumen tes kinerja berupa observasi keaktifan belajar siswa, dan instrumen angket keaktifan belajar siswa. Dengan demikian cukup menggunakan validasi konstruksi construct validity dan validasi isi content validity. Sugiyono 2015: 177 menjelaskan bahwa untuk menguji validitas konstrak dan validasi isi, dapat digunakan pendapat dari ahli judgement experts. Ketika penyusunan instrumen penelitian sudah didasarkan pada teori, maka selanjutnya dikonsultasikan kepada ahli yaitu instrumen observasi dan angket. Setelah dilakukannya validasi dari ahli, maka selanjutnya dilakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen ini dilakukan di SD 2 Wijirejo di kelas VA sebanyak 25 siswa. Instrumen tersebut diujicobakan peneliti maka akan memperoleh data. Data 67 tersebut akan diolah menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dengan bantuan program SPSS v16 for Windows. Setelah dilakukan analisis validasi maka butir instrumen yang valid akan digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini. Hasil data yang diperoleh dari program SPSS v16 for Windows kemudian dicocokan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5. Instrumen penelitian observasi dan angket keaktifan belajar siswa dikatakan valid jika r hitung ≥ r tabel. Untuk jumlah siswa 25 atau N=25 maka r tabel sebesar 0,396. Berdasarkan 48 butir pernyataan angket keaktifan belajar siswa terdapat 33 butir pernyataan valid dan 15 butir pernyataan tidak valid, sehingga dalam penelitian ini akan menggunakan 30 butir pernyataan angket keaktifan belajar siswa yang telah valid. Adapun hasil uji coba instrumen diperoleh data terlampir, sedangkan untuk observasi keaktifan belajar siswa dari 27 butir soal terdapat 24 butir soal yang valid. 2. Reliabilitas Instrumen Instrumen penelitian dikatakan layak untuk digunakan sebagai alat pengambilan data maka harus valid dan reliabel. Reliabel ialah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2015: 173. Jadi instrumen penelitian tidak hanya dapat digunakan sekali dalam proses penelitian namun harus dapat digunakan beberapa kali sampai mendapatkan data yang diinginkan. Uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan program SPSS v16 for Windows. 68 Hasil dari perhitumgam tersebut kemudian peneliti akan mengkorelasikan dengan koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai r menurut Arikunto 2006: 276. Bertujuan untuk mengetahui instrumen penelitian tersebuat reliabel atau tidak. Sugiyono 2012: 242 menjelaskan ketentuan tinggi rendah reliabilitas instrumen apabila memiliki interval koefisien korelasi nilai r sebagai berikut. Tabel 3. Interpelasi Data Interval Koevisien Interpretasi 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat Berdasarkan pedoman interpelasi data dan hasil uji reliabilitas untuk angket keaktifan belajar siswa dengan bantuan SPSS v16 for windows diperoleh nilai r sebesar 0,740. Sesuai dengan tabel di atas maka interpretasi dari angket keaktifan belajar siswa tergolong kuat. Dapat disimpulkan bahwa angket keaktifan belajar siswa tingkat kekonsistensiannya kuat dan dapat digunakan berulang kali. Berikut nilai r dari hasil uji coba instrumen angket keaktifan belajar siswa: Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Cronbachs Alpha N of Items .740 49

I. Teknik Analisis Data

Hasil data yang diperoleh dari tes kinerja yaitu sumber primer ialah observasi dan sumber sekunder ialah angket maka tahap selanjutnya dapat dilakukan analisis data. Kegiatan analisis data menutut Sugiyono 2025: 207 merupakan pengelompokan data, mentabulasi data, menyajikan data, melakukan perhitungan 69 untuk menjawab rumusan masalah maupun menguji hipoteis. Jadi setelah data diperoleh atau terkumpul maka akan dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian kuantitatif ialah menggunakan statistik. Sugiyono 2015: 207 menyebutkan bahwa ada dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian kuantitatif yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Maka peneliti akan melakukan analisis data menggunakan statistik deskriptif hal ini didasarkan pada pendapat Sugiyono 2015: 208 bahwasanya penelitian yang dilakukan pada populasi tanpa diambil sampelnya jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Statistik deskriptif ini digunakan peneliti untuk mendeskripsikan data yang diperoleh tanpa ada keinginan untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Perhitungan dengan statistik ini digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil nilai rata-rata tes kinerja dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Data Deskriptif Analisis data deskriptif ialah analisis data menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif ialah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2015: 207. Adapun dalam satistik deskriptif 70 penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentase Sugiyono, 2015: 208. Peneliti akan menyajikan data hasil dari observasi keaktifan belajar siswa dan angket keaktifan belajar siswa dalam bentuk tabel dan diagram batang. 2. Tahap Uji Prasyarat Analisis Peneliti akan menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan t-test yaitu menguji data hasil tes kinerja keaktifan belajar siswa dimana untuk mengetahui efektivitas penggunaan media grafis terhadap keaktifan belajar siswa. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasarat analisis data yaitu uji normalitas dan homogenitas. a. Uji Normalitas Data pada penelitian ini berbentuk interval untuk itu datanya diukur dengan penggunaan statistik parametis. Statistik parametis mensyaratkan jika data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, maka sebelum pengujian hipotesis perlu dilakukan normalitas data Sugiyono, 2011: 172. Peneliti akan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dibantu dengan SPSS v16 for Windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya lebih besar dari 5. Uji normalitas ini akan memastikan langkah-langkah analisis statistik selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan, dengan demikian kesimpulan yang diambil juga dapat dipertanggungjawabkan. 71 b. Uji Homogenitas Arikunto 2010: 318 menjelaskan jika tidak ada perbedaan diantara kelompok berarti kelompok-kelompok tersebut homogen. Jadi, uji homogenitas dilakukan dalam penelitian untuk memastikan bahwa kedua kelompok dalam penelitian ini memiliki varian sama, sehingga subjek penelitian yang digunakan memiliki varian yang homogen. Peneliti akan menggunakan uji Lavene dalam perhitungan uji homogenitas dengan bantuan SPSS v16 for Windows. Dikatakan varian tersebut homogen jika nilai signifikansi ≥ 5. 3. Uji Hipotesis Bentuk data penelitian ini yaitu interval, maka termasuk statistik parametis. Dengan demikian untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan t- test. Hal ini didukung oleh pernyataan Sugiyono 2007: 134 yang menjelaskan bahwa t-test merupakan teknik statistik parametis yang digunakan untuk menguji komparasi data rasio atau interval. Uji t digunakan peneliti untuk membandingkan kelompok yang diberi treatment dengan kelompok kontrol. Perhitungan uji t dalam penelitian ini dibantu dengan penggunaaan SPSS v16 for windows. Hasil dari perhitungan uji t tersebut kemudian dicocokkan dengan t tabel dengan taraf signifikansi 5. Jika t hitung ≤5 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dan jika t hitung ≥5 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Adapun Ho dan Ha dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 5. Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif Penelitian Hipotesis nol Ho Penggunaan media grafis tidak efektif terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas V SD Palbapang baru. Hipotesis alternatif Ha Penggunaan media grafis efektif terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas V SD Palbapang baru. 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Grafis (Gambar) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama islam (Quasi eksperimen di SMP PGRI 1 Ciputat)

2 43 140

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS V SD NEGERI 101768 TEMBUNG T.A 2013 / 2014.

0 1 24

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 1 8

EFEKTIVBEL Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 1 11

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BAHOROK.

0 5 22

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWER KELAS IV SD NEGERI DAWUNG 2 KECAMATA

0 0 14

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SOSIOLOGI.

0 0 43

PENGGUNAAN MEDIA MONOPOLI UNTUK MENIGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI GUNUNGSARI

0 0 25

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI SISWA SLOW LEARNER KELAS V DI SD NEGERI WIROPATEN SURAKARTA.

0 0 18