62
= matriks jumlah kuadrat dalam kelompok kontrol = varians sample motivasi
= varians sampel berpikir kreatif =
= kovarians sampel antara motivasi dan berpikir kreatif
Kriteria pengujian yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya perbedaan vektor mean antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dalam
pengujian ini adalah H ditolak apabila nilai sig. tingkat alpha yang ditetapkan
yaitu 5.
5. Uji Hipotesis 1. Uji
One Sample t-test
Uji one sampel t-test digunakan untuk melihat Efektivitas Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT dan Pembelajaran Saintifik ditinjau dari
Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa. Dalam penelitian ini, pendekatan Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT dikatakan efektif jika Prestasi
Belajar Siswa Kelas VII MTs Negeri 1 Sragen dari hasil posttest siswa mendapatkan rata-rata kelas minimal mencapai nilai 75 dan angket minimal didapat
102. Untuk menguji menggunakan uji one sample t-test data berdistribusi normal,
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. =
�̅ − � √
Keterangan: t = t hitung
�̅ = rata – rata posttest � = nilai yang dihipotesisikan 74,99
� = nilai yang dihipotesisikan 101,99 = simpangan baku
63
= jumlah siswa
Kriteria: H ditolak jika nilai t
hit
t
tabel
Kriterian keputusan H ditolak jika t
hit
t
tabel.
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS 22 for
Windows dengan kriteria keputusan H ditolak jika nilai signifikansi kurang dari
0,05. Untuk mengetahui Efektivitas Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT dan Pembelajaran Saintifik berikut adalah pasangan hipotesis yang akan
diuji. Hipotesis:
1 H :
� ≤ ,
H
1:
� ,
Dimana: � merupakan rata-rata skor posttest prestasi belajar matematika
siswa kelas yang menggunakan pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT.
2 H :
� ≤ ,
H
1:
� ,
Dimana: � merupakan rata-rata skor angket motivasi akhir belajar matematika
siswa kelas yang menggunakan pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT.
3 H :
� ≤ ,
H
1:
� ,
Dimana: � merupakan rata-rata skor posttest prestasi belajar matematika
siswa kelas yang menggunakan pembelajaran saintifik.
64
4 H :
� ≤ ,
H
1:
� ,
Dimana: � merupakan rata-rata skor angket motivasi akhir belajar matematika
siswa kelas yang menggunakan pembelajaran saintifik.
2. Uji Multivariate-test
Pada uji mutilivariate-test ini digunakan untuk mencari perbedaan rata-rata dari kedua kelas dengan menggunakan dua variabel terikat secara bersamaan. Pada
uji ini juga melihat perbandingan efektif antara kelas eksperimen yaitu kelas dengan pendekatan Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT dan kelas kontrol
yaitu kelas dengan pendekatan Pembelajaran Saintifik. Jika terdapat perbedaan rata-rata dari prestasi dan motivasi belajar siswa maka perlu dilakukan analisis
lanjut dengan melihat rata-rata dari kedua kelas untuk mengetahui pendekatan yang mana yang lebih efektif antara Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT
dan Pembelajaran Saintifik. Hipotesis:
H : Tidak terdapat perbedaan signifikan antara Pembelajaran Kontekstual dengan
Strategi REACT dan Pembelajaran saintifik ditinjau dari Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII di MTs Negeri 1 Sragen.
H
1
: Terdapat perbedaan signifikan antara Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT dan Pembelajaran Saintifik ditinjau dari Prestasi dan Motivasi
Belajar Siswa di MTs Negeri 1 Sragen. Secara statistik:
� : �
� = �
�
65
� : �
� ≠ �
� Dengan:
� : nilai posttest pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT. � : nilai posttest pembelajaran saintifik.
� : skor angket motivasi belajar siswa dengan pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT setelah perlakuan.
� : skor angket motivasi belajar siswa dengan pembelajaran saintifik setelah perlakuan.
Taraf signifikansi : = .
Kriteria: H ditolak jika p0,05
Apabila nilai signifikansi p ≤ , maka H
ditolak artinya Terdapat perbedaan signifikan antara Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT dan
Pembelajaran Saintifik ditinjau dari Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa di MTs Negeri 1 Sragen, sebaliknya apabila nilai signifikansi p0,05 maka H
diterima,
artinya Tidak terdapat perbedaan signifikan antara Pembelajaran Kontekstual
dengan Strategi REACT dan Pembelajaran Saintifik ditinjau dari Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII di MTs Negeri 1 Sragen. Hipotesis tersebut diuji
dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS 22 for Windows dengan menggunakan uji Multivariate-
Test Hotteling’s Trace.
66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan pengumpulan data, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian di atas, akan mencoba untuk menjawab
perumusan masalah penelitian. A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk: 1 menguji Efektivitas Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT ditinjau dari Prestasi dan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII di MTs Negeri 1 Sragen; 2 menguji Efektivitas Pembelajaran Saintifik ditinjau dari Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII
di MTs Negeri 1 Sragen; 3 apakah ada perbedaan Efektivitas antara Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT dan Pendekatan Pembelajaran Saintifik
ditinjau dari Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII di MTs Negeri 1 Sragen. Waktu penelitian mulai tanggal 6 Februari 2017 sampai dengan 6 Maret 2017
yang digunakan untuk pra eksperimen dan eksperimen yang dilakukan di dua kelas, siswa kelas VII yang terdiri dari kelas VII F dan VII G di MTs Negeri 1 Sragen.
Kedua kelas menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbeda, yaitu kelas VII F menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dan kelas VII G menggunakan
pendekatan pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT. Kedua kelas eksperiment sama-sama menggunakan jenis materi yang sama yaitu segitiga dan
segiempat. Berikut penjabaran jadwal pelaksanaan penelitian.