19
sudah lama ditemukan tetapi memberikan praktik dan contoh-contoh baru dalam dunia pendidikan.
e. Menepakan standar tinggi dan penilaian otentik
Standar akademik yang tinggi dapat memotivasi siswa untuk belajar lebik giat dan lebih baik lagi.Standar tinggi memiliki banyak
tuntutan terhadap siswa dan siswa harus bekerja keras. Dengan CTL siswa dituntut untuk melakukan apa yang diketahuinya.
8. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan pendekatan Tradisional
Pembelajaran yamg menggunakan pendekatan kontekstual siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diajak untuk berfikir
kreatif untuk menyelesaikan semua tugas-tugasnya yang tidak hanya melibatkan cara berfikir otak tetapi juga cara kerja fisik. Keterlibatan
semua ini dalam pembelajaran akan membawa pengetahuan masing- masing siswa dalam proses pembelajaran.
Sedangkan dalam pembelajaran tradisional siswa ditetapkan menjadi objek belajar yang berperan sebegai penerima informasi secara
pasif.Siswa lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat dan menghafal materi pelajaran.
Untuk lebih lengkapnya, perbedaan pendekatan kontekstual dengan pendekatan tradisional dalam proses belajar mengajar dapat
dilihat pada table 2.1.
20
Table 2.1Perbedaan
Pendekatan Kontekstual
dengan pendekatanTradisional
15
No. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Tradisional 1.
Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran
Siswa adalah penerima informasi secara pasif
2. Siswa belajar dari teman melalui
kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi
Siswa belajar secara individual
3. Pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
4. Perilaku dibangun atas kesadaran
diri. Perilaku dibangun atas kebiasaan.
5. Keterampilan dikembangkan atas
dasar pemahaman. Keterampilan dikembangkan atas
dasar latihan 6.
Hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri
Hadiah untuk perilaku baik adalah pujian atau nilai angka rapor
7. Seseorang tidak melakukan yang
jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan
Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia takut hukuman
8. Bahasa
diajarkan dengan
pendekatan komunikatif, yakni siswa diajak menggunakan bahasa
dalam konteks nyata Bahasa
diajarkan dengan
pendekkatan structural: rumus diterangkan
sampai paham,
kemudian dilatihkan drill 9.
Pemahaman rumus dikembangkan atas dasar skema yang sudah ada
dalam diri siswa Rumus itu ada di luar diri siswa,
yang harus diterangkan, diterima, dihafalkan, dan dilatihkan.
10. Pemahaman rumus itu rellatif
berbeda antara siswa yang satu Rumus adalah kebenaran absolut
sama untuk semua orang. Hanya
15
Nurhadi; Yasin, B.; Senduk, A.G., Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK, h. 35-36
21
dengan lainnya, sesuai schemata siswa
ongoing process
of development
ada dua kemungkinan, yaitu pemahaman rumus yang benar.
11. Siswa menggunakan kemampuan
berpikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya
proses pembelajaran yang efektif, ikut
bertanggung jawab
atas terjadinya proses pembellajaran
yang efektif,
dan membawa
schemata masing-masing ke dalam proses pembelajaran.
Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah membaca,
mendngarkan, mencatat,
menghafal, tanpa memberikan kontribusi
ide dalam
proses pembelajaran.
12. Pengetahuan
yang dimiliki
manusia yang dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Manusia
menciptakan atau pengetahuan dengan cara memberi arti dan
memahami pengalamannya Pengetahuan adalah penangkapan
terhadap serangkaian
fakta, konsep, atau hukum yang berada
di luar diri manusia
13. Karena ilmu pengetahuan itu
dikembangkan oleh
manusia sendiri, sementara manusia selalu
mengalami peristiwa baru, maka pengetahuan itu tidak pernah
stabil, selalu berkembang Kebenaran bersifat absolut dan
pengetahuan bersifat final
14. Siswa diminta bertanggung jawab
memonitor dan mengembangkan pembelajaran
mereka masing-
masing Guru adalah penentu jalannya
proses pembelajaran
15. Penghargaan terhadap pengalaman
siswa sangat diutamakan Pembelajaran
tidak memperhatikan pengalaman siswa
22
16. Hasil
belajar diukur
dengan berbagai cara: proses bekerja, hasil
karya, penampilan, rekaman, tes dan lain-lain
Hasil belajar hanya diukur dengan tes
17. Pembelajaran terjadi di berbagai
tempat, konteks dan setting Pembelajaran hanya terjadi dalam
kelas 18.
Penyesalan adalah hukuman dari prilaku jelek
Sangsi adalah hukuman dari prilaku jelek
19. Prilaku baik berdasar motivasi
intrinsic Prilaku baik berdasar motivasi
ekstrinsik 20.
Seseorang berprilaku baik karena dia yakin itulah yang terbaik dan
bermanfaat Seseorang berprilaku baik, karena
dia terbiasa melakukan begitu. Kebiasaan ini di bangun dengan
hadiah yang menyenangkan.
23
B. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam