Dasar- dasar Pendidikan Agama Islam

33 c. Fiqh  Melakukan thaharah.  Melakukan shalat wajib  Melakukan macam-macam sujud.  Melakukan shalat jum,at  Shalat jama’ dan qasar.  Melakukan macam-macam shalat sunnah  Melakukan ibadah puasa  Zakat.  Memahami hukum Islam tentang makanan, minuman, dan binatang yang halal dan haram.  Memahami ketentuan aqiqah dan qurban.  Memahami tentang ibadah haji dan umrah.  Melakukan shalat jenazah  Memahami tata cara pernikahan. d. Sejarah Kebudayaan Islam  Memahami keadaan masyarakat Makkah sebelum dan sesudah datang Islam.  Keadaan masyarakat Makkah periode Rasulullah SAW.  Memahami keadaan masyarakat Madinah sebelum dan sesudah datang Islam.  Memahami perkembangan Islam pada masa KhulafaurRasyidin. 43

6. Dasar- dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar dasar pendidikan Islam , secara prinsipil diletakkan pada dasar-dasar ajaran Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya. Dasar- 43 Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep, dan Implementasi Kurikulum 2004, h. 151s 34 dasar pembentukan dan pengembangan pendidikan Islam yang pertama dan utama tentu saja adalah al- Qur’an dan Sunnah. 44 Al- Qur’an misalnya memberikan prinsip yang sangat penting bagi pendidikan, yaitu penghormatan kepada akal manusia, bimbingan ilmiah, tidak menentang fitrah manusia, serta memelihara kebutuhan sosial.Al- Qur’an merupakan firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh jibril kepada Nabi Muhammad SAW yang didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Pendidikan karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan untuk membentuk manusia, termasuk kedalam muamalah, untuk itu pendidikan sangat penting karena ikut menentukan corak dan bentuk amal dan kehidupan manusia, baik pribadi maupun masyarakat. 45 Pelaksanaan pendidikan agama Islam di Indonesia mempunyai dasar-dasar yang cukup kuat. Dasar- dasar tersebut ditinjau dari: 46 1. Dasar Yuridis Hukum Yang dimaksud dasar hukum dalam pelaksanaan pendidikan agama adalah berasal dari peraturan undang-undang yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah- sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. Disebutkan dalam Undang-Undang SISDIKNAS Pasal 12 ayat 1 yang berbunyi “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. 47 44 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002, Cet. Ke-IV, hal. 9 45 Zakiah Darajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 20 46 Rika Sa’diah, Metodologi Agama Islam, Jakarta: PT. Wahana Kordofa, 2009, Cet. 1, h. 16-17 47 Anwar, Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-Undang SISDIKNAS, Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam Depag, 2003 h. 40 35 2. Dasar Religius Agama Dasar agama yakni dasar-dasar yang besumber dari ajaran Islam yang tertuang dalam al- Qur’an dan as-Sunnah. Dalam Islam, melaksanakan agama merupakan perintah yang sekaligus ibadah. Al- Qur’an menunjukkan adanya perintah tersebut antara lain: a Q.S. An Nahl ayat 125   Artinya : “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. b Q.S. Ali-Imran ayat 104   Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang- orang yang beruntung”. Syech Muhammad Abduh dalam buku Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam karya Abu Ahmadi dan Noor Salimi menyatakan bahwa “Islam adalah agama fitrah manusia, jadi 36 manusia berkemampuan dasar untuk beragama tersebut”. 48 Bagaimanapun juga, manusia adalah makhluk yang dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang religious, meskipun nilai dan kedalaman pengaruh tersebut bagi masing-masingnya tidak sama. Sejalan dengan hal tersebut diatas kenyataan sejarah manusia membuktikan bahwa manusia baik secara kelompok maupun perseorangan selalu memiliki agama, meskipun bentuk maupun corak atau isi agama bagi masing-masing orang atau kelompok tidak sama. Kenyataan demikian telah membuktikan bahwa manusia didalam dirinya terdapat kemampuan dasar untuk beragama. Dari ayat diatas memberikan pengertian kepada kita bahwa dalam ajaran Islam ada perintah untuk melaksanakan pendidikan agama. Dengan belajar manusia akan mendapat ilmu pengetahuan dan Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah QS. Al-Mujadallah ayat 11, yaitu:  Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan ” 3. Dasar Sosial Psikologis Semua manusia yang hidup di dunia ini pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain apapun alasannya. Dan dalam menjalani kehidupan manusia selalu membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang biasa disebut dengan agama. 48 Abu Ahmadi, Noor Salim, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, h. 7-8 37 Bagi masyarakat muslim, diperlukan adanya pendidikan agama agar dapat mengarahkan mereka kearah yang benar sehingga dapat mengabdi dan menundukkan diri kepada Allah SWT. Tanpa adanya pendidikan agama dari satu generasi ke generasi lain maka akan semakin jauh dari pengalaman agama yang benar. 49 Manusia merasakan bahwa jiwanya mengakui adanya dzat yang maha kuasa tempat manusia itu memohon pertolongan dan perlindungan.Mereka akan merasa tenang dan tentram hatinya ketika seseorang itu merasa dekat dengan Tuhannya. Manusia akan merasa dekat dengan Tuhannya dan tentram hatinya ketika manusia itu menjalankan perintahNya dan menjauhi larangannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt surat Ar- Ra’d ayat 28 yang berbunyi:  Artinya : “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah- lah hati menjadi tenteram”.

C. Kerangka berfikir dan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam pada siswa SD islam An-Nizomiyah

1 6 98

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Viii Di Smp Nusantara Plus Tangerang Selatan

3 17 130

Pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual terhadap penguasaan konsep termokimia yang terintegrasi nilai: quasi eksperimen di SMA Budi Mulia Ciledug Tangerang

1 6 89

Pengaruh Pembelajaran Kimia Bernuansa Nilai Dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa : Eksperimen di SMAN 2 Depok Kelas xi Semester Genap

0 21 160

The Effectiveness of Guided Questions towards Students’ Writing Skill of Descriptive Text

0 5 86

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV di SDN Neglasari 02

1 13 149

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Mo

0 2 13

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 11