b. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatigue. Fatigue merupakan hal yang akan terjadi pada diri seseorang sebagai akibat
dari melakukan suatu pekerjaan. c. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tidak terhindarkan delay
Hambatan-hambatan tidak terhindarkan terjadi karena berada diluar kekuasaankendali pekerja.
Pemberian penyesuaian dan kelonggaran secara bersama-sama selayaknya dapat dirasakan adil fair, baik dari sisi pekerja maupun dari sisi
manajemen. Adapun persentasi kelonggaran Allowance dapat dilihat di Tabel 3.2
Tabel 3.2. Allowance
Faktor Kelonggaran
Tenaga Yang dikeluarkan Pria
Wanita
1. Dapat diabaikan 0,0-0,6
0,0-0,6 2. Sangat Ringan
6,0-7,5 6,0-7,5
3. Ringan 7,5-12,0
7,5-12,0 4. Sedang
12,0-19,0 16,0-30,0
5. Berat 19,0-30,0
6. Sangat Berat 30,0-50,00
Sikap Kerja
1. Duduk 0,0-1,0
2. Berdiri di atas dua kaki 1,0-2,5
3. Berdiri di atas satu kaki 2,5-4,0
4. Berbaring 2,5-4,0
5. Membungkuk 4,0-10
Gerakan Normal
1. Normal 2. Agak terbatas
0-5 3. Sulit
0-5 4. Anggota badan terbatas
5-10 5. Seluruh anggota badan terbatas
10-15
Tabel 3.2. Allowance Lanjutan
Faktor Kelonggaran
Kelelahan Mata Cahaya Baik
Cahaya Buruk
1. Pandangan yang terputus-putus 0,0-6,0
0,0-6,0 2. Pandangan hampir terus menerus
6,0-7,5 6,0-7,5
3. Pandangan terus menerus fokus berubah 7,5-12,0
7,5-16,0 4. Pandangan terus menerus fokus tetap
12,19,0 16,0-30,0
Keadaan Temperatur Kerja C
1. Beku dibawah 0 Di atas 10
2. Rendah 0-13 10-0
3. Sedang 13-22 5-0
4. Normal 22-28 0-5
5. Tinggi 28-38 5-40
6. Sangat tinggi diatas 38 Di atas 40
Keadaan Atmosfer
1. Baik 2. Cukup
0-5 3. Kurang baik
5-10 4. Buruk
10-20
Keadaan Lingkungan Yang Baik
1. bersih, sehat, kebisingan rendah 2. siklus kerja berulang 5-10 detik
0-1 3. siklus kerja berulang 0-5 detik
1-3 4. sangat bising
0-5 5. faktor yang menurukan kualitas
0-5 6. terasa adanya getaran lantai
5-10 7. keadaan yang luar biasa
5-15
3.6. Identifikasi Akar Masalah “5W”
5 Why 5W adalah metode pertanyaan yang digunakan untuk mengeksplorasi penyebab dari suatu masalah secara sistematis sehingga dapat dicari cara
penanggulangan dari masalah yang terjadi. Berikut contoh penerapan 5W seperti terlihat pada Tabel 3.3. berikut
Tabel 3.3. Pertanyaan Investigasi “5 Why”
Tingkat Masalah Why
Output jam dibawah rencana produksi
Kapasitas mesin tidak sesuai dengan rencana produksi
Perencanaan produksi tidak sesuai dengan kondisi lapangan
Bagian perencanaan dan pengendalian produksi tidak melakukan perhitungan
dengan tepat
Bagian perencanaan produksi tidak kompeten
Manajer perencanaan produksi tidak turun langsung ke lapangan untuk
melihat kondisi lantai produksi
Tingkat keahlian manajer produksi dibawah ekspetasi
perusahaan Manajer produksi tidak kompeten
dalam melakukan perencanaan produksi
Manajer produksi tidak kompeten
Kebijakan pemilihan manajer produksi yang tidak tepat
3.7. 5 S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke
Gerakan 5S dirancang untuk menghilangkan pemborosan dan merupakan suatu gerakan untuk mengadakan penataan, pembersihan, memelihara kondisi
yang mantap dan memelihara kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik
8
8
Imai, Masaaki . Gemba Kaizen , 1997, PT Pustaka Binaman Pressindo, hal 59-70
. 5S adalah metodologi digunakan untuk mengorganisasikan, membersihkan, membangun dan menjadikan lingkungan
kerja yang produktif. Pada Gambar 3.6. dapat dilihat skema 5 S.
Gambar 3.6. Skema 5 S
Adapun keuntungan dari metode 5 S adalah : 1. Mewujudkan tempat kerja yang nyaman dan pekerjaan yang menyenangkan.
2. Melatih manusia pekerja yang mampu mandiri mengelola pekerjaannya. 3. Mewujudkan perusahaan bercitra positif di mata pelanggan tercermin dari
kondisi tempat kerja. 4. Meningkatnya kualitas produk dan proses.
5. Hemat waktu dan tempat. 6. Dapat mengidentifikasi masalah dengan cepat.
7. Mesin dan peralatan terawat.
3.7.1. Seiri
Umumnya istilah ini berarti mengatur segala sesuatu, memilah sesuatu dengan aturan dan prinsip tertentu. Seiri berarti menentukan barang yang
diperlukan atau yang tidak diperlukan, menyingkirkan barang yang tidak diperlukan, sekaligus memastikan bahwa barang yang diperlukan disimpan dalam
jangkauan supaya lebih efisien dengan memperhatikan frekuensi pemakaian.